Hubungan yang Sejati

Renungan Harian Misioner
Minggu, 09 Juni 2024
HARI MINGGU BIASA X

Kej. 3:9-15; Mzm. 130:1-2,3-4ab,4c-6,7-8; 2 Kor. 4:13 – 5:1; Mrk. 3:20-35

“Ini ibu-Ku dan saudara-saudara-Ku! Siapa saja yang melakukan kehendak Allah, dialah saudara-Ku laki-laki, dialah saudara-Ku perempuan, dialah ibu-Ku.”
(Markus 3:34-35)

Bacaam Injil yang kita dengar pada Hari Minggu Biasa ke X hari ini diambil dari Injil Markus 3:20-35. Dalam bacaan Injil ini dikisahkan tentang Yesus dalam hubungannya antara pewartaan dan keluarga-Nya. 

Yesus yang selalu berkeliling dan mewartakan Sabda Allah, selalu dikerumuni banyak orang sehingga makan pun tak sempat. Menyikapi kenyataan ini, keluarga Yesus mulai khawatir dan berencana menjemput Yesus untuk kembali bersama mereka. Tujuan mereka baik: supaya Yesus hidup teratur, makan tertib dan kesehatan-Nya terjaga. Pada titik inilah terjadi salah paham. Tanggapan keluarga Yesus yang mengira Yesus tidak waras menunjukkan bagaimana kesalahpahaman bisa muncul kapan saja karena ketidaktahuan. Tidak berhenti di sini saja. Selain keluarga-Nya, Yesus pun dikira kerasukan oleh para ahli Taurat. 

Tuduhan bahwa Yesus mengusir setan dengan kuasa Beelzebul menunjukkan kebutaan rohani dan penolakan terhadap kebenaran para ahli Taurat terhadap kuasa Yesus. Hal ini mengingatkan kita akan pentingnya membuka hati dan pikiran terhadap karya Allah, serta berhati-hati agar tidak mengeraskan hati terhadap kebenaran. Kita juga diajak untuk tidak cepat menilai atau menghakimi orang lain, terutama jika kita belum memahami sepenuhnya misi atau panggilan mereka.

Mengesampingkan semua penilaian itu, Yesus tetap teguh dalam misinya mewartakan Kerajaan Allah. Sikap Yesus ini menginspirasi kita untuk tetap teguh dalam iman dan panggilan kita meskipun mungkin ada tantangan atau penolakan dari sekitar kita. Yesus memperluas pengertian tentang keluarga dari hubungan darah menjadi hubungan iman dan ketaatan kepada kehendak Allah. Melalui Sabda-Nya hari ini, Yesus memanggil kita semua untuk menjadi satu keluarga besar yang saling mendukung dalam iman karena mengikuti kehendak Allah menjadikan kita bagian dari keluarga Allah. 

Dalam hidup kita sehari-hari, kesalahpahaman sering terjadi, bahkan dari orang-orang terdekat kita. Berhadapan dengan ini, kita mungkin saja kecewa. Melalui bacaan Injil hari ini, kita dikuatkan untuk tetap setia dan teguh pada pendirian dan misi kita untuk mewartakan Sabda Allah ke manapun kita pergi. Misi pewartaan Sabda Allah tidak boleh terhenti karena apa kata orang. Mari kita terus berusaha untuk setia pada pewartaan dan karya pelayanan kita sehari-hari.

Misi kita hari ini: tetap setia dan bertekun dalam pelayanan dengan doa harian, membaca Alkitab dan menjadi pelayan bagi sesama. 

(Ignasius Lede – Komisi Karya Misioner KWI)

Doa Persembahan Harian

Allah, Bapa kami, kepada-Mu kupersembahkan hari ini. Kuhunjukkan semua doa, pikiran, perkataan, tindakan maupun suka-dukaku hari ini dalam kesatuan dengan Putra-Mu Yesus Kristus, yang senantiasa mempersembahkan Diri-Nya dalam Ekaristi bagi keselamatan dunia. Kiranya Roh Kudus, yang menjiwai Yesus, juga menjadi Pembimbing dan Kekuatanku hari ini sehingga aku siap sedia menjadi saksi Kasih-Mu.

Bersama Santa Maria, Bunda Yesus dan Bunda Gereja, secara khusus aku berdoa bagi ujud-ujud Bapa Suci dan para rasul doa Gereja Indonesia untuk bulan ini:

Ujud Gereja UniversalPara migran yang meninggalkan negeri mereka – Semoga para migran yang meninggalkan negeri mereka karena perang atau kelaparan, terpaksa melakukan perjalanan penuh bahaya dan kekerasan, menemukan sambutan dan peluang baru di negara-negara yang menerima mereka. 

Ujud Gereja IndonesiaOrang muda – Semoga Gereja semakin terbuka dan mampu merangkul kaum muda di tengah proses pembentukan identitas, sehingga mereka dapat mengalami Kristus sebagai Sahabat dan Juru Selamat.

Amin

Tinggalkan komentar