Pertolongan yang dari TUHAN, Bagaimana Mengaksesnya?

Renungan Harian Misioner
Senin, 10 Juni 2024
P. S. Henrikus Balzano

1Raj 17:1-6; Mzm 121:1-2.3-4.5-6.7-8; Mat 5:1-12

Para Pembaca Ren-Har KKI yang terkasih, Shalom! Perjalanan kita dalam Ziarah melintasi Bumi menuju Kerajaan Allah telah smpai ke dalam Pekan X pada paruh (semester) pertama tahun 2024. Dan Firman Tuhan yang kita bacakan mengundang kita untuk mengenal dan menyelami “pertolongan yang datang dari Tuhan!” Kita akan melihat bagaimana (a) Pertolongan Tuhan itu didoakan dan ditegaskan oleh Pemazmur, kemudian (b) bagaimana pertolongan Tuhan itu bekerja bagi Elia dalam tugas-perutusannya sebagai seorang Nabi Tuhan, dan (c) Pertolongan Tuhan itu dipromulgasikan dalam wujud Sabda Bahagia, serta bagaimana Sabda itu terwujud dalam kehidupan umat manusia!

Doa & Pewartaan Pemazmur

Pertolongan Tuhan (= Pertolongan yang datang dari Tuhan) ini, merupakan ‘Refrain’ untuk Mazmur Tanggapan di antara Bacaan pertama dan Bacaan Injil hari ini. Pemazmur berdoa dan mencari pertolongan, dan yang dia harapkan sebagai penolong adalah Tuhan Allah sendiri (Mzm. 121:1-2). Untuk orang-orang yang melayani Tuhan dan hidup sesuai dengan arahan-Nya, pertolongan itu muncul dalam bentuk ‘penjagaan & pemeliharaan Allah bagi umat-Nya (Mzm. 121:3-4). Setelah mengalami pertolongan dan pemeliharaan Tuhan, Pemazmur berganti dari doa kepada pewartaan. Pemazmur memberitahu Israel bahwa Tuhan Allah adalah penjaga dan pemelihara yang kekal bagi Israel (Mzm. 121:5-6. 7-8). Dengan demikian, Pemazmur tidak ingin mendapatkan pertolongan Tuhan itu bagi dirinya sendiri, tetapi dia berbagi dengan Israel tentang apa yang perlu dilakukan untuk mendapatkan pertolongan Tuhan itu bagi orang lain juga!

Pengalaman Hidup Nabi Elia

Pertolongan yang dari Tuhan itu, selain dialami oleh Pemazmur, juga dialami oleh Elia dari Tisbe, dalam tugas-pelayanannya sebagai seorang Nabi Tuhan. Kepada Israel yang tidak setia kepada Tuhan, Elia menyampaikan hukuman yang akan dijatuhkan Tuhan Allah kepada Umat itu. Dan atas izin Tuhan, Elia harus mengungsi ke tempat yang terpencil, yakni di tepi Sungai Kerit, supaya terbebas dari murka Raja Ahab karena nubuatannya yang bernada negatif terhadap Israel. Kebutuhan hidup Sang Nabi, misalnya urusan makan minum, semua disediakan oleh Tuhan Allah (1Raja-raja 17:1-6). 

Tersebunyi  dalam aneka situasi hidup manusia

Untuk orang-orang yang mengandalkan Tuhan dan mempercayakan seluruh hidup mereka ke dalam penyelenggaraan-Nya, Pertolongan yang dari Tuhan Allah itu, tersedia di dalam situasi hidup mereka sehari-hari, misalnya dalam situasi hidup yang ditandai oleh kemiskinan, dukacita, lapar dan haus akan kebenaran, penganiayaan, menanggung fitnah dan celaan. Semua situasi hidup yang berkonotasi negatif ini, akan mendatangkan pertolongan Tuhan (= kebahagiaan!), jikalau manusia menanggungnya dalam persekutuan dengan Tuhan Allah. Sebaliknya, pertolongan Tuhan pasti muncul ketika manusia dalam relasinya dengan sesama menunjukkan kelemah-lembutan, kemurahan hati, dan kesucian hati. Orang-orang yang menghayati hidup dalam kualitas relasi yang terwujud dalam tindakan-tindakan positif seperti ini, akan otomatis mengalami pertolongan Tuhan (= kebahagiaan!).

Relasi dengan Allah: jaminan untuk mendapatkan pertolongan Tuhan.

Dari pengalaman Pemazmur dan Nabi Elia, kita sudah menemukan bahwa mereka ini mendapatkan pertolongan Tuhan, karena kehidupan mereka dijalani atau dihidupi dalam relasi yang terus-menerus tanpa henti dengan Tuhan, yang adalah sumber kekuatan dan pertolongan bagi mereka. Ketika mereka mendekatkan diri dalam doa kepada-Nya, atau ketika mereka melakukan perintah dan ketentuan-Nya, mereka mendapatkan pertolongan Tuhan itu!

Demikian juga, mereka yang “berbahagia” yang ditunjukkan dalam Sabda Bahagia pada bacaan Injil kita hari ini, (a) mereka tidak langsung mengalami pertolongan Tuhan, namun (b) pertolongan itu datang setelah mereka mengatur hidup mereka, dengan tetap menjaga hubungan mereka dengan Dia. Demikian (c) hanya orang-orang yang terhubung dengan Tuhan baik dlam suka duka maupun dalam sukacita hidupnya, orang-orang seperti inilah yang berbahagia untuk mendapatkan pertolongan Tuhan. Semoga dengan cara yang sama, yaitu menjaga dan menghayati hubungan dengan Tuhan dalam setiap situasi hidup kita, kitapun boleh berbahagia mendapatkan pertolongan Tuhan. Amin!

(RD. Marcel Gabriel – Imam Keuskupan Pangkal Pinang)

Doa Persembahan Harian

Allah, Bapa kami, kepada-Mu kupersembahkan hari ini. Kuhunjukkan semua doa, pikiran, perkataan, tindakan maupun suka-dukaku hari ini dalam kesatuan dengan Putra-Mu Yesus Kristus, yang senantiasa mempersembahkan Diri-Nya dalam Ekaristi bagi keselamatan dunia. Kiranya Roh Kudus, yang menjiwai Yesus, juga menjadi Pembimbing dan Kekuatanku hari ini sehingga aku siap sedia menjadi saksi Kasih-Mu.

Bersama Santa Maria, Bunda Yesus dan Bunda Gereja, secara khusus aku berdoa bagi ujud-ujud Bapa Suci dan para rasul doa Gereja Indonesia untuk bulan ini:

Ujud Gereja UniversalPara migran yang meninggalkan negeri mereka – Semoga para migran yang meninggalkan negeri mereka karena perang atau kelaparan, terpaksa melakukan perjalanan penuh bahaya dan kekerasan, menemukan sambutan dan peluang baru di negara-negara yang menerima mereka. 

Ujud Gereja IndonesiaOrang muda – Semoga Gereja semakin terbuka dan mampu merangkul kaum muda di tengah proses pembentukan identitas, sehingga mereka dapat mengalami Kristus sebagai Sahabat dan Juru Selamat.

Amin

Tinggalkan komentar