ALLAH Tidak Memanggil Orang-Orang yang Malas

Renungan Harian Misioner
Sabtu, 15 Juni 2024
P. S. Germana Cousin

1Raj 19:19-21; Mzm 16:1-2a.5.7-8.9-10; Mat 5:33-37

Hari ini kita akan merenungan bacaan pertama tentang panggilan Elisa. Tuhan memilih Elisa untuk meneruskan  karya Nabi Elia. Mohon diperhatikan dengan seksama karena nama dari dua tokoh dalam bacaan ini hampir sama: Elia dan Elisa. Dikisahkan dalam bacaan pertama bahwa Elia menemui Elisa yang sedang membajak dengan dua belas pasang lembu, dan dia sendiri mengendalikan pasangan lembu yang terakhir (kedua belas). Elia mendekati Elisa dan melemparkan jubah kepadanya. Jubah Elia  dilemparkan kepada Elisa adalah simbol supaya Elisa meneruskan karya kenabiannya.

Menarik sekali untuk memberi komentar pada pilihan Allah terhadap Elisa melalui perantaraan Nabi Elia. Allah memilih pengganti Elia, seorang pemuda yang sudah mempunyai pekerjaan mapan. Elisa bukanlah seorang penganggur. Ia seorang “bos kecil”yang mempunyai tanah untuk diolah dengan dua belas pasang lembu. Elisa adalah seorang pekerja keras. Meskipun ia mempunyai sebelas pekerja yang mengendalikan bajak-bajaknya, ia sendiri turut membajak!

Kisah ini membuat kita memahami fenomena panggilan dewasa orang-orang zaman ini. Banyak pemuda dan pemudi yang sudah mapan, dengan pekerjaan yang bagus dan gaji yang besar, dipanggil Allah untuk mengikuti panggilan khusus semagai imam, bruder atau suster atau panggilan khusus lainnya. Yang dipanggil Tuhan untuk menjadi pelayan-Nya bukanlah pemuda/pemudi tanpa pekerjaan, bukanlah orang-orang yang malas, melainkan orang-orang yang mau bekerja keras!

Kisah ini juga bisa digunakan untuk memahami awam-awam yang terlibat aktif dalam hidup menggereja. Kebanyakan dari mereka yang dipilih untuk menjadi pengurus Gereja (pengurus lingkungan, wilayah, organisasi, dll) adalah orang-orang yang sudah mempunyai banyak kesibukan. Mereka adalah orang-orang yang bekerja keras dan bertanggung jawab di tempat kerjanya masing-masing. Allah juga yang memilih mereka untuk menjadi pelayan-Nya.

Elisa menanggapi panggilan Allah melalui Nabi Elia dengan sigap, tanpa menunda-nunda. Elisa juga menanggapi panggilan Allah dengan murah hati: ia meninggalkan pekerjaannya lalu mengikuti Elia dan menjadi pelayannya. Apakah Anda nerasa dipanggil untuk melayani Allah dengan menjadi pelayan-Nya secara khusus? Bila ya, jangan ragu dan jangan ditunda-tunda. Tanggapilah panggilan Allah dengan segera dan murah hati seperti yang dilakukan Elisa.

Anda diminta untuk menjadi pengurus Gereja meskipun Anda sudah sibuk di tempat kerja Anda? Tanggapilah dengan gembira! Orang-orang seperti Andalah yang dipilih Allah untuk menjadi pelayan-Nya dan bukan para penganggur yang malas. 

Mari kita tanggapi panggilan Tuhan untuk melayani Dia dalam diri sesama kita dengan segera dan murah hati. Amin.

(RP. Yakobus Sriyatmoko, SX – Magister Novis Serikat Xaverian di Wisma Xaverian Bintaro, Tangerang)

Doa Persembahan Harian

Allah, Bapa kami, kepada-Mu kupersembahkan hari ini. Kuhunjukkan semua doa, pikiran, perkataan, tindakan maupun suka-dukaku hari ini dalam kesatuan dengan Putra-Mu Yesus Kristus, yang senantiasa mempersembahkan Diri-Nya dalam Ekaristi bagi keselamatan dunia. Kiranya Roh Kudus, yang menjiwai Yesus, juga menjadi Pembimbing dan Kekuatanku hari ini sehingga aku siap sedia menjadi saksi Kasih-Mu.

Bersama Santa Maria, Bunda Yesus dan Bunda Gereja, secara khusus aku berdoa bagi ujud-ujud Bapa Suci dan para rasul doa Gereja Indonesia untuk bulan ini:

Ujud Gereja UniversalPara migran yang meninggalkan negeri mereka – Semoga para migran yang meninggalkan negeri mereka karena perang atau kelaparan, terpaksa melakukan perjalanan penuh bahaya dan kekerasan, menemukan sambutan dan peluang baru di negara-negara yang menerima mereka. 

Ujud Gereja IndonesiaOrang muda – Semoga Gereja semakin terbuka dan mampu merangkul kaum muda di tengah proses pembentukan identitas, sehingga mereka dapat mengalami Kristus sebagai Sahabat dan Juru Selamat.

Amin

Tinggalkan komentar