Cinta Meluas

Renungan Harian Misioner
Selasa, 18 Juni 2024
P. S. Leontinus, Hipatios dan Teodulus

1Raj 21:17-29; Mzm 51:3-4.5-6a.11.16; Mat 5:43-48

Dalam pergaulan hidup kita dalam keluarga, desa atau kampung dan masyarakat luas, sering kali kita terpesona memandang, bagaimana orang membangun persahabatan, yang amat akrab dengan sesama, yang barang kali juga hanya bersentuhan hidup secara amat sedikit, namun menghasilkan relasi yang dapat akrab sekali. Misalnya, berkat terjadinya suatu perjumpaan yang secara kebetulan menjadi amat dekat: karena terangkatnya suatu penyakit atau kesedihan tertentu. 

Refleksi kita: pernahkah Anda mengalami sentuhan Allah lewat kenalan singkat? 

Bacaan I: 1 Rj. 21:17-29: Peristiwa perang atau konflik besar dalam pergaulan bangsa-bangsa dalam Perjanjian Lama, sering kali membawa pengalaman batin, yang tidak terduga-duga menyebabkan orang menggapai Yang Ilahi. Peristiwa-peristiwa yang terjadi tidak jarang menyebabkan pengalaman batin, yang melewati hidup seseorang dipergunakan oleh Yang Maha Kasih untuk menyebabkan orang mengalami sentuhan batin, tak terduga. Relasi seperti itu, dalam Sejarah Keselamatan kadang kala menyebabkan ‘pemurnian pengalaman batin’ yang menjamah keluarga dan masyarakat secara mengagumkan. 

Refleksi Kita: dalam hidup kita, pengalaman mendalam pernah menyentuh kehidupan batin kita, sehingga menjadi alasan untuk meditasi atau doa yang amat mengesankan. Bukalah hati, supaya Daya Refleksi Batin menjamah lubuk hati terdalam, dijamah Allah. 

Bacaan Injil: Matius 5:43-48: Kita dapat mempunyai pengalaman hidup yang mengagetkan dalam relasi dengan sesama, seperti konflik yang dapat amat keras dengan tetangga, atau sebaliknya pengalaman amat mesra dengan rekan seperkumpulan atas dasar perkenalan yang tidak direncanakan maupun kontak kerja yang tidak terduga-duga. Dalam kejadian semacam itu, suatu ‘permusuhan besar’ atau ‘persahabatan baru’ dapat terjadi. Tuhan Yesus mempersiapkan para murid-Nya: bahwa Allah sering kali menjamah kita dalam peristiwa serupa itu. Oleh sebab itu, sifat cintakasih Ilahi dapat hadir utuh. Oleh sebab itu, dipesankan-Nya, agar kita terbuka pada kesediaan untuk membangun cinta kasih persahabatan, pun kalau nampaknya melewati kejadian, yang keras atau malah melalui permusuhan berat. Oleh sebab itu kita diajak untuk membuka jendela cinta kasih melalui tembok permusuhan yang terjadi dalam hidup kita. 

Refleksi Kita: sejauh manakah kita bersiap diri untuk membuka jalinan cinta di tengah permusuhan?  

(RP. B.S. Mardiatmadja, SJ – Dosen STF Driyarkara)

Doa Persembahan Harian

Allah, Bapa kami, kepada-Mu kupersembahkan hari ini. Kuhunjukkan semua doa, pikiran, perkataan, tindakan maupun suka-dukaku hari ini dalam kesatuan dengan Putra-Mu Yesus Kristus, yang senantiasa mempersembahkan Diri-Nya dalam Ekaristi bagi keselamatan dunia. Kiranya Roh Kudus, yang menjiwai Yesus, juga menjadi Pembimbing dan Kekuatanku hari ini sehingga aku siap sedia menjadi saksi Kasih-Mu.

Bersama Santa Maria, Bunda Yesus dan Bunda Gereja, secara khusus aku berdoa bagi ujud-ujud Bapa Suci dan para rasul doa Gereja Indonesia untuk bulan ini:

Ujud Gereja UniversalPara migran yang meninggalkan negeri mereka – Semoga para migran yang meninggalkan negeri mereka karena perang atau kelaparan, terpaksa melakukan perjalanan penuh bahaya dan kekerasan, menemukan sambutan dan peluang baru di negara-negara yang menerima mereka. 

Ujud Gereja IndonesiaOrang muda – Semoga Gereja semakin terbuka dan mampu merangkul kaum muda di tengah proses pembentukan identitas, sehingga mereka dapat mengalami Kristus sebagai Sahabat dan Juru Selamat.

Amin

Tinggalkan komentar