Renungan Harian Misioner
Kamis, 01 Agustus 2024
P. S. Alfonsus Maria de Liguori
Yer. 18:1-6; Mzm. 146:2abc.2d-4.5-6; Mat. 13:47-53; atau dr RUybs
Sesudah mengajarkan perumpamaan tentang pukat, Yesus bertanya kepada para murid-Nya: “Mengertikah kamu semuanya itu?” Mereka menjawab: “Ya, kami mengerti!”
Apa yang sesungguhnya mereka mengerti? Para murid yang berprofesi sebagai nelayan tentu mengerti apa artinya “pemisahan”. Mereka tahu dengan pasti bagaimana memisahkan hasil tangkapan yang baik dan kurang baik. Bisa dimaklumi, sebagian besar para murid-Nya adalah para nelayan yang hidup dengan sederhana. Orang-orang sederhana seperti mereka yang justru sering mengerti apa yang Yesus harapkan terjadi dalam setiap pengajaran-Nya. Mereka bahkan mendapat pujian dari Yesus sendiri, seperti terucap dalam doa-doaNya: “Aku bersyukur kepada-Mu, Bapa, Tuhan langit dan bumi, karena semuanya itu Engkau sembunyikan bagi orang bijak dan orang pandai, tetapi Engkau nyatakan kepada orang kecil” (Mat. 11: 25).
Dalam hidup hidup rohani, pemisahan sering disebut dengan “discernment”, sebuah proses panjang untuk memilih apa yang terbaik dalam hidup ini dengan melibatkan akal budi, intuisi maupun iman. Tanpa kita sadari, setiap hari kita berhadapan dengan banyak pilihan. Secara personal, kita memilih apa yang hendak kita makan dan minum, apa yang akan kita pakai. Ada saatnya kita memilih tempat kediaman, sekolah, pekerjaan, atau bahkan pasangan hidup. Demikian juga secara komunal, kita berhadapan dengan hal-hal yang lebih besar lagi: memilih pemimpin, mendirikan institusi/lembaga/rumah sakit, merencanakan budget tahunan dan lain sebagainya. Untuk memilih ikan yang baik dan yang kurang baik, tidak diperlukan waktu yang cukup lama. Tetapi, untuk memilih hal-hal yang besar diperlukan proses yang panjang yang menuntut kesabaran, seperti apa yang diajarkan Yesus kepada para murid: Sebab siapakah di antara kamu yang kalau mau mendirikan sebuah menara tidak duduk dahulu membuat anggaran biayanya, apakah uangnya cukup untuk menyelesaikan pekerjaan itu? (Luk 14:28-29).
Penghakiman. Para murid tentu masih ingat akan kata-kata Guru mereka: “Sesungguhnya Aku berkata kepadamu: Segala sesuatu yang telah kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku” (Mat. 25:40). Itulah penghakiman. Itulah pertanggungjawaban. Itulah kesadaran bahwa setiap kata dan perbuatan mereka akan dinilai, seperti mereka sendiri menilai mana ikan yang baik dan kurang baik. Bagi orang-orang yang menyukai kegelapan, penghakiman bisa menjadi saat-saat yang menakutkan. Tetapi bagi orang-orang yang mencintai terang, penghakiman merupakan saat-saat paling diharapkan, karena itulah saat-saat mereka dimuliakan oleh Tuhan.
Semoga ketika saat penghakiman tiba, kita mendengar suara ini: “Bagus, hai hambaku yang baik dan setia! Engkau telah setia dalam hal kecil; aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab dalam hal yang besar. Masuklah ke dalam sukacita tuanmu” (Mat. 25:23).
(RP. Anton Rosari, SVD – Imam Keuskupan Bogor)
Doa Persembahan Harian
Allah, Bapa kami, kepada-Mu kupersembahkan hari ini. Kuhunjukkan semua doa, pikiran, perkataan, tindakan maupun suka-dukaku hari ini dalam kesatuan dengan Putra-Mu Yesus Kristus, yang senantiasa mempersembahkan Diri-Nya dalam Ekaristi bagi keselamatan dunia. Kiranya Roh Kudus, yang menjiwai Yesus, juga menjadi Pembimbing dan Kekuatanku hari ini sehingga aku siap sedia menjadi saksi Kasih-Mu.
Bersama Santa Maria, Bunda Yesus dan Bunda Gereja, secara khusus aku berdoa bagi ujud-ujud Bapa Suci dan para rasul doa Gereja Indonesia untuk bulan ini:
Ujud Gereja Universal: Bagi para pemimpin politik – Semoga para pemimpin politik melayani rakyat, bekerja untuk pembangunan manusia seutuhnya dan kebaikan bersama, serta memberikan perhatian lebih kepada orang miskin dan mereka yang kehilangan pekerjaan.
Ujud Gereja Indonesia: Pemberdayaan keluarga berpenghasilan rendah – Semoga paroki-paroki dapat meningkatkan keberdayaan keluarga-keluarga berpenghasilan rendah dengan langkah-langkah konkret, seperti menyediakan layanan koperasi, memberikan ilmu pengelolaan keuangan, serta meningkatkan semangat kewirausahaan.
Amin
