Hidupi Sabda YESUS untuk Mencapai Kekudusan

Renungan Harian Misioner
Rabu, 14 Agustus 2024
P. S. Maksimilianus Maria Kolbe

Yeh. 9:1-7; 10:18-22; Mzm. 113:1-2.3-4.5-6; Mat. 18:15-20; atau dr RUybs

Dalam bagian pertama bacaan Injil hari ini, Tuhan Yesus menyampaikan kepada para pengikut-Nya tata cara Correctio Fraterna, yaitu memberi koreksi dalam suasana persaudaraan. Pesan Tuhan Yesus ini sangat penting untuk dihidupi oleh komunitas-komunitas Kristiani sebagai pengikut Yesus. Secara teori pesan Yesus mudah dipahami tetapi dalam praktiknya sangat sulit dihidupi. 

“Apabila saudaramu berbuat dosa, tegurlah dia di bawah empat mata.” Mudahkah menegur seseorang yang berbuat dosa? Jawabannya: tidak mudah! Tidak mudah karena kita sendiri juga pendosa. Saat kita akan mengoreksi saudara kita yang berbuat dosa, dalam diri kita berkecamuk pikiran yang bermacam-macam: bagaimana nanti kalau orang yang kutegur itu balik menegur aku (karena aku juga pendosa)? Bagaimana kalau orang itu setelah kutegur merasa tersinggung dan membenci aku? Dan masih banyak lagi pikiran-pikiran yang lain. Dalam hal ini kita perlu belajar menghidupi perintah Tuhan. Memang berat, bahkan sangat berat mengoreksi orang lain yang berbuat dosa! Tapi kita perlu berlatih sedikit demi sedikit mengoreksi orang lain yang berbuat dosa dengan cara halus dan hormat. Pertama-tama kita harus melihat secara tepat – tidak gegabah – apakah saudara kita itu benar-benar berbuat dosa. Setelah yakin bahwa saudara kita itu memang berbuat dosa, kita perlu mohon bimbingan Roh Kudus, bagaimana kita mesti menyampaikan koreksi dengan cara dan kata yang tepat. Kita serahkan diri kita sepenuhnya agar Tuhan berkenan menggunakan mulut kita untuk mengingatkan saudara kita itu. Kita juga perlu mohon Roh Kudus agar membuka hati saudara kita supaya terbuka bagi koreksi yang akan kita lakukan. Setelah itu, kita perlu mencari waktu yang tepat untuk menyampaikan koreksi kita, yaitu pada saat saudara kita dalam situasi tenang dan sedang sendirian. Kalau semua Langkah di atas sudah kita lakukan, hasilnya kita serahkan kepada Tuhan. Kita harus siap menerima apa pun hasilnya: koreksi kita bisa diterima, namun bisa juga ditolak. Kalau diterima, kita mendapatkan saudara kita kembali kepada kebenaran yang membuat senang hati Allah. Kalau ditolak, ya itu salah satu risiko. Bahkan kita bisa juga dibenci oleh orang tersebut tapi yakinlah bahwa Allah tetap berpihak kepada kita asal maksud kita tulus untuk membawa orang itu kepada Allah.

Dalam langkah selanjutnya, menurut Yesus, “Jika ia tidak mendengarkan dikau, bawalah seorang atau dua orang lain, supaya atas keterangan dua atau tiga orang saksi, perkara itu tidak disangsikan.” Tuhan Yesus meminta kita untuk membawa dua atau tiga orang. Kalau orang yang berdosa itu belum juga mau menerima koreksi, Tuhan Yesus berkata, “sampaikanlah soalnya kepada jemaat.” Jadi dalam hal mengoreksi saudara kita yang berbuat dosa, kita lakukan secara berjenjang, tidak langsung dikoreksi di hadapan jemaat. “Dan jika ia tidak mau juga mendengarkan jemaat, pandanglah dia sebagai orang yang tidak mengenal Allah atau seorang pemungut cukai.” Orang macam ini tidak mau dikoreksi, maka kita biarkan saja.

Mari kita hidupi sabda Yesus hari ini dalam kehidupan kita sebagai warga Gereja. Kalau kita mempraktikkannya, perlahan-lahan kita akan mencapai kekudusan bersama-sama karena Tuhan mengundang kita semua untuk menjadi sempurna, “Hendaklah kamu menjadi sempurna seperti Bapamu di surga sempurna adanya” (Mat. 5: 48).

(RP. Yakobus Sriyatmoko, SX – Magister Novis Serikat Xaverian di Wisma Xaverian Bintaro, Tangerang)

Doa Persembahan Harian

Allah, Bapa kami, kepada-Mu kupersembahkan hari ini. Kuhunjukkan semua doa, pikiran, perkataan, tindakan maupun suka-dukaku hari ini dalam kesatuan dengan Putra-Mu Yesus Kristus, yang senantiasa mempersembahkan Diri-Nya dalam Ekaristi bagi keselamatan dunia. Kiranya Roh Kudus, yang menjiwai Yesus, juga menjadi Pembimbing dan Kekuatanku hari ini sehingga aku siap sedia menjadi saksi Kasih-Mu.

Bersama Santa Maria, Bunda Yesus dan Bunda Gereja, secara khusus aku berdoa bagi ujud-ujud Bapa Suci dan para rasul doa Gereja Indonesia untuk bulan ini:

Ujud Gereja UniversalBagi para pemimpin politik – Semoga para pemimpin politik melayani rakyat, bekerja untuk pembangunan manusia seutuhnya dan kebaikan bersama, serta memberikan perhatian lebih kepada orang miskin dan mereka yang kehilangan pekerjaan. 

Ujud Gereja IndonesiaPemberdayaan keluarga berpenghasilan rendah – Semoga paroki-paroki dapat meningkatkan keberdayaan keluarga-keluarga berpenghasilan rendah dengan langkah-langkah konkret, seperti menyediakan layanan koperasi, memberikan ilmu pengelolaan keuangan, serta meningkatkan semangat kewirausahaan. 

Amin

Tinggalkan komentar