Renungan Harian Misioner
Jumat, 16 Agustus 2024
P. S. Stefanus dari Hungaria
Yeh. 16:1-15.60.63 atau Yeh. 16:59-63; MT Yes. 12:2-3.4bcd.5-6; Mat. 19:3-12
Setiap anak ingat akan janji bapaknya; bahkan ketika hanya berupa janji ciuman atau pelukan atau suapan kecil. Oleh sebab itu dapatlah dipahami, kalau anak cucu Abraham-Ishak-Yakub selama berabad-abad selalu ingat, betapa Alkitab mencatatkan “Perjanjian Allah”, bahwa keselamatan akan tersedia dari Allah. Pelbagai pengalaman pasang surut kehidupan bangsa kecil itu, merupakan bekal kehidupan yang amat dihormati dan sering juga dirayakan melalui aneka Pesta.
Refleksi Kita: sejauh manakah kita senantiasa menengadahkan hati kepada Kasih Allah atas cinta-Nya?
Bacaan I: Yeh. 16:1-15.60.63 memperlihatkan, bagaimana utusan Allah mengajak sesama umat, bahwa di tengah dosa dan kekurangan hidup mereka, sesungguhnya, mereka boleh senantiasa ingat, betapa tetap ada daya tarik pertobatan dan ada keinginan untuk menggapai anugerah berkah Allah. Sebab, Allah tidak pernah melupakan Rencana Kebijaksanaan-Nya untuk senantiasa mengasihi Umat-Nya, yang jalan imannya mengalami pasang surut. Pelbagai noda akan diampuni benar-benar.
Refleksi Kita: mari kita mengingat Kehendak Allah untuk melingkupi kita perorangan dan komunitas dengan berkah kasih.
Bacaan Pengganti: Nubuat Yehezkiel: 16:59-63 menunjukkan, bahwa Allah selalu ingat akan langkah baik maupun pertobatan, janji perbaikannya pun diingat Allah. Dengan demikian Umat Allah, boleh juga menyadari, betapa Allah juga menyimpan di Hati-Nya, kalau kita pernah ingin berbuat baik. Dalam relasi itu, kita sepantasnya mensyukuri berkah Allah.
Refleksi Kita: Allah senantiasa menanti-nantikan pertobatan kita untuk kembali ke dalam pelukan Yang Mahaagung itu.
Bacaan Injil: Mat. 19: 3-12 mengingatkan kita, bahwa sejak awal Allah memberkati kita. Namun kalau kita terpeleset pun sesungguhnya kita akan dibimbing untuk kembali kepada Allah. Oleh karena itu, bukalah hati kita senantiasa, agar supaya tidak henti-hentinya memelihara hasrat kembali ke pada Allah.
Refleksi Kita: siapkan hati dan budi kita, agar senantiasa tersiapkan mengabdi Yang Ilahi; dan andaikata terpeleset pun, bersiagalah kita untuk dipertobatkan oleh kasih Allah kita.
(RP. B.S. Mardiatmadja, SJ – Dosen STF Driyarkara)
Doa Persembahan Harian
Allah, Bapa kami, kepada-Mu kupersembahkan hari ini. Kuhunjukkan semua doa, pikiran, perkataan, tindakan maupun suka-dukaku hari ini dalam kesatuan dengan Putra-Mu Yesus Kristus, yang senantiasa mempersembahkan Diri-Nya dalam Ekaristi bagi keselamatan dunia. Kiranya Roh Kudus, yang menjiwai Yesus, juga menjadi Pembimbing dan Kekuatanku hari ini sehingga aku siap sedia menjadi saksi Kasih-Mu.
Bersama Santa Maria, Bunda Yesus dan Bunda Gereja, secara khusus aku berdoa bagi ujud-ujud Bapa Suci dan para rasul doa Gereja Indonesia untuk bulan ini:
Ujud Gereja Universal: Bagi para pemimpin politik – Semoga para pemimpin politik melayani rakyat, bekerja untuk pembangunan manusia seutuhnya dan kebaikan bersama, serta memberikan perhatian lebih kepada orang miskin dan mereka yang kehilangan pekerjaan.
Ujud Gereja Indonesia: Pemberdayaan keluarga berpenghasilan rendah – Semoga paroki-paroki dapat meningkatkan keberdayaan keluarga-keluarga berpenghasilan rendah dengan langkah-langkah konkret, seperti menyediakan layanan koperasi, memberikan ilmu pengelolaan keuangan, serta meningkatkan semangat kewirausahaan.
Amin
