Duka Sahaja

Renungan Harian Misioner
Senin, 19 Agustus 2024
P. S. Yohanes Eudes

Yeh. 24:15-24; MT Ul. 32:18-19.20.21; Mat. 19:16-22

Dalam banyak budaya, ada banyak upacara, yang sering kali diadakan selama sebulan atau seminggu atau sepanjang malam, untuk menyesali tindak langkah perseorangan atau kebersamaan, yang sering kali pernah dilakukan dan telah membawa malapetaka besar, seperti rusaknya rumah atau kampung atau binasanya banyak ternak. Sesal akan hal itu sering kali berdampak panjang. Sejarah Israel mengajak orang untuk melaksanakan duka derita serupa secara bersahaja saja; bukannya sampai menyeret bangsa sampai berlarut-larut. 

Refleksi Kita: marilah kita bersahaja saja. 

Bacaan I: Yeh. 24:15-24 mengingatkan umat Allah, agar berhati-hati dalam memelihara kekudusan hari atau pesta atau tempat yang dikuduskan kepada Allah. Meskipun demikian, andaikata pernah terjadi kesalahan perseorangan atau paguyuban, hendaklah melakukan penyesalan secara terukur: bersahaja saja. Sebab, kasih Allah sungguh besar dan tidak akan ‘tanpa batas’. 

Refleksi Kita: senantiasalah kita bersiap-siap untuk memulihkan segala salah dan benar-benar bertobat. 

Bacaan Injil: Mat. 19:16-22 mengingatkan pesan Tuhan, bahwa kita semua memang mendengar peringatan, agar senantiasa mau bertobat dari dosa. Namun boleh juga kita ingat akan Hati Allah yang penuh Belas Kasih. Ia begitu mencintai kita. Oleh sebab marilah kita secara bersahaja menyiapkan diri senantiasa membuka hati untuk bertobat dan berdamai kembali dengan Allah. 

Refleksi Kita: siapkah kita untuk bertobat kembali kepada Allah demi Perjanjian-Nya yang penuh kasih? 

(RP. B.S. Mardiatmadja, SJ – Dosen STF Driyarkara)

Doa Persembahan Harian

Allah, Bapa kami, kepada-Mu kupersembahkan hari ini. Kuhunjukkan semua doa, pikiran, perkataan, tindakan maupun suka-dukaku hari ini dalam kesatuan dengan Putra-Mu Yesus Kristus, yang senantiasa mempersembahkan Diri-Nya dalam Ekaristi bagi keselamatan dunia. Kiranya Roh Kudus, yang menjiwai Yesus, juga menjadi Pembimbing dan Kekuatanku hari ini sehingga aku siap sedia menjadi saksi Kasih-Mu.

Bersama Santa Maria, Bunda Yesus dan Bunda Gereja, secara khusus aku berdoa bagi ujud-ujud Bapa Suci dan para rasul doa Gereja Indonesia untuk bulan ini:

Ujud Gereja UniversalBagi para pemimpin politik – Semoga para pemimpin politik melayani rakyat, bekerja untuk pembangunan manusia seutuhnya dan kebaikan bersama, serta memberikan perhatian lebih kepada orang miskin dan mereka yang kehilangan pekerjaan. 

Ujud Gereja IndonesiaPemberdayaan keluarga berpenghasilan rendah – Semoga paroki-paroki dapat meningkatkan keberdayaan keluarga-keluarga berpenghasilan rendah dengan langkah-langkah konkret, seperti menyediakan layanan koperasi, memberikan ilmu pengelolaan keuangan, serta meningkatkan semangat kewirausahaan. 

Amin

Tinggalkan komentar