Sudah Layak dan Pantaskah Kita?

Renungan Harian Misioner
Kamis, 22 Agustus 2024
P. SP. Maria, Ratu

Yeh. 36:23-28; Mzm. 51:12-13.14-15.18-19; Mat. 22:1-14; atau dr RUybs

Hari ini Gereja merayakan Santa Perawan Maria, Ratu yang adalah Bunda Gereja, Bunda kita semua. Melalui baptisan, kita yang telah dipilih dan dipanggil beroleh karunia Ilahi yaitu rahmat kehidupan kekal yang mengantar kita pada persekutuan kekal dengan Allah Tri Tunggal: Bapa, Putra dan Roh Kudus. Kita dilayakkan menjadi anak-anak Allah dan diperdamaikan kembali dengan Allah, diberi hati yang baru dan roh yang baru agar dapat hidup menurut kehendak-Nya. 

Injil hari ini Yesus berbicara hal Kerajaan Surga dalam perumpamaan perjamuan kawin. Alkisah seorang raja mengadakan perjamuan kawin untuk anaknya. Ia menyuruh hamba-hambanya memanggil orang-orang yang telah diundang ke perjamuan kawin itu. Tetapi orang-orang itu tidak mau datang dengan berbagai alasan. Mereka tidak peduli pada undangan raja: ada yang pergi ke ladangnya, ada yang pergi mengurus usahanya, bahkan ada yang menangkap hamba-hamba raja itu, menyiksanya bahkan juga membunuhnya. 

Raja itu menjadi marah lalu menyuruh membinasakan para pembunuh hambanya dan juga membakar kota itu. Kemudian raja menyuruh hamba-hambanya pergi, mengumpulkan semua orang yang dijumpainya di jalan-jalan, orang-orang baik maupun orang-orang jahat datang memenuhi ruangan pesta.

Dari antara tamu, ada seorang yang datang tidak berpakaian pesta. Raja pun marah, para hamba disuruhnya mengikat kaki dan tangan tamu itu lalu mencampakkannya ke dalam kegelapan yang paling gelap, di sanalah akan ada ratap dan kertak gigi. Sebab banyak yang dipanggil, tetapi sedikit yang dipilih.

Perjamuan kawin ini seumpama Kerajaan Allah yang terbuka bagi semua orang. Manusia diberikan kebebasan memilih untuk datang atau tidak. Dan bagi mereka yang lemah dan tidak pantas pun Allah masih memberi kesempatan untuk kembali ke pangkuan-Nya melalui pertobatan sejati. Ini bukti tanda kasih Allah kepada manusia yang mau kembali dan percaya kepada-Nya. Namun, kebebasan untuk memilih harus disertai dengan komitmen: mau mengubah diri dan hidup menjadi layak (berpakaian pesta), untuk menghadiri perjamuan Allah atau masuk ke Kerajaan Surga. Untuk itu, janganlah kita menyia-nyiakan kasih Allah dengan berpakaian seadanya, tidak mau mengubah diri dan tidak hidup sesuai kehendak dan perintah Allah.

Meneladan Santa Perawan Maria Ratu, yang hari ini kita rayakan, mari memohon Bunda mendoakan agar kita mampu menjalani hidup seturut kehendak Allah. Hidup taat dan setia pada ajaran-Nya memang tidak selalu mudah, dan mungkin banyak godaan serta kepahitan yang harus kita lalui. Namun, teruslah berjuang berjalan bersama Allah. 

(Alice Budiana – Komunitas Meditasi Katolik Ancilla Domini, Paroki Kelapa Gading – KAJ)

Doa Persembahan Harian

Allah, Bapa kami, kepada-Mu kupersembahkan hari ini. Kuhunjukkan semua doa, pikiran, perkataan, tindakan maupun suka-dukaku hari ini dalam kesatuan dengan Putra-Mu Yesus Kristus, yang senantiasa mempersembahkan Diri-Nya dalam Ekaristi bagi keselamatan dunia. Kiranya Roh Kudus, yang menjiwai Yesus, juga menjadi Pembimbing dan Kekuatanku hari ini sehingga aku siap sedia menjadi saksi Kasih-Mu.

Bersama Santa Maria, Bunda Yesus dan Bunda Gereja, secara khusus aku berdoa bagi ujud-ujud Bapa Suci dan para rasul doa Gereja Indonesia untuk bulan ini:

Ujud Gereja UniversalBagi para pemimpin politik – Semoga para pemimpin politik melayani rakyat, bekerja untuk pembangunan manusia seutuhnya dan kebaikan bersama, serta memberikan perhatian lebih kepada orang miskin dan mereka yang kehilangan pekerjaan. 

Ujud Gereja IndonesiaPemberdayaan keluarga berpenghasilan rendah – Semoga paroki-paroki dapat meningkatkan keberdayaan keluarga-keluarga berpenghasilan rendah dengan langkah-langkah konkret, seperti menyediakan layanan koperasi, memberikan ilmu pengelolaan keuangan, serta meningkatkan semangat kewirausahaan. 

Amin

Tinggalkan komentar