Kedatangan YESUS

Renungan Harian Misioner
Senin, 02 September 2024
P. S. Martir-Martir Kore
a
1Kor 2:1-5; Mzm 119:97.98.99. 100.101.102; Luk 4:16-30

Bagi setiap anak, yang akan menerima “Komuni Pertama”, rasa gembira biasanya memenuhi hati, bahkan “hanya karena diberi kabar, bahwa akan boleh didatangi Tuhan Yesus”. Bahkan pakaian baru atau putih, dianggap kalah berarti dibandingkan dengan penjelasan mengenai datangnya Tuhan dalam dirinya. Kedatangan Yesus adalah sesuatu yang maha berharga. 

Refleksi Kita: kenangkanlah ketika pertama kali diberi kabar, bahwa akan diperkenankan ikut pelajaran agama khusus untuk menerima komuni pertama. Syukurilah lagi, bahwa boleh menyambut. 

Bacaan pertama 1K0r. 2:1-5 memperlihatkan, bagaimana Rasul Agung Paulus merasakan besarnya anugerah Allah, karena mendapat kunjungan dan keakraban dengan Sahabat dari Nazaret itu. Para murid Paulus ikut serta merasakan, betapa Gereja seluruhnya menyambut sepenuh hati: kedatangan Guru Nazaret, yang diutus oleh Allah Bapa, untuk menjadi Tanda Kasih Sayang Bapa di tengah dirinya. Dengan demikian, seperti Paulus, kita bersukacita dalam iman akan Sang Penebus. 

Refleksi Kita: mohon doa dari Paulus, untuk dibimbing merasakan keakraban dengan Sang Kristus, Penebus kita semua. 

Bacaan Injil Luk. 4:16-30 memperlihatkan, betapa banyak orang, yang menyambut ajaran Yesus dengan penuh sukacita. Sebab Ajaran Guru Nazaret itu melimpahkan berkah Allah, yang sangat membahagiakan mereka. Sementara itu, Yesus memang meminta mereka semua merendahkan diri dalam menyambut Sabda Allah karena Kedatangan Tuhan itu untuk membersihkan kita semua dari noda dosa. Jadi, menyambut Tuhan disertai ajakan untuk memohon ampun atas dosa. Artinya, ya mengakui  bahwa berdosa. Nah, Seri Yesus diperlihatkan dalam Ruang Doa desanya: membaca Alkitab, yang memperlihatkan, relasinya yang mendalam dengan Sabda Tuhan, sehingga mendorong mereka masuk sampai ke lubuk hati terdalam dan siap untuk bertobat. Ia mengajarkan keakraban dengan Allah, yang dikagumi teman sekampung, sebagai teladan pendoa. Dalam pada itu, kekaguman akan Kitab Suci, tidak cukup kalau hanya berada pada kulitnya, kata-kata atau suara bacaan. Hal itu pun dapat terjadi pada kita: dalam Ekaristi atau bacaan harian atau brevir. Oleh sebab itu sangat perlulah, bahwa kita mendekati Sabda Tuhan dengan meresapkannya ke dalam lubuk hati yang terdalam. Juga kita dipanggil untuk sehati dan sebudi benar. 

Refleksi Kita: marilah kita membuka hati kita supaya siaga untuk bertobat demi Kemuliaan Allah. 

(RP. B.S. Mardiatmadja, SJ – Dosen STF Driyarkara)

Doa Persembahan Harian

Allah, Bapa kami, kepada-Mu kupersembahkan hari ini. Kuhunjukkan semua doa, pikiran, perkataan, tindakan maupun suka-dukaku hari ini dalam kesatuan dengan Putra-Mu Yesus Kristus, yang senantiasa mempersembahkan Diri-Nya dalam Ekaristi bagi keselamatan dunia. Kiranya Roh Kudus, yang menjiwai Yesus, juga menjadi Pembimbing dan Kekuatanku hari ini sehingga aku siap sedia menjadi saksi Kasih-Mu.

Bersama Santa Maria, Bunda Yesus dan Bunda Gereja, secara khusus aku berdoa bagi ujud-ujud Bapa Suci dan para rasul doa Gereja Indonesia untuk bulan ini:

Ujud Gereja UniversalJeritan bumi – Semoga masing-masing dari kita akan mendengar dan mencamkan jeritan Bumi dan para korban bencana alam serta perubahan iklim, dan semoga semua orang akan berusaha secara pribadi untuk merawat dunia tempat kita tinggal.

Ujud Gereja IndonesiaTokoh-tokoh Kitab Suci – Semoga anak-anak, remaja, dan orang muda Katolik dapat menemukan tokoh-tokoh Kitab Suci yang menjadi idola dan teladan mereka dalam menjalani hidup sehari-hari.

Amin

Tinggalkan komentar