Antara Manusia Duniawi vs Manusia Rohani

Renungan Harian Misioner
Rabu, 04 September 2024
Nabi Musa

1Kor 3:1-9; Mzm 33:12-13.14-15.20-21; Luk 4:38-44

Para Pembaca Ren-Har KKI yang terkasih dan umat Katolik yang sedang berbahagia menyambut Kunjungan Apostolik Bapa Suci Paus Fransiskus ke NKRI tercinta kita: Shalom! Tepat pada hari kedatangan Paus Fransiskus, Gereja Sejagad merayakan Pesta Santo Gregorius Agung, Paus dan Pujangga Gereja (Selasa, 03 September 2024). Pada Pesta Orang Kudus, Bacaan Injil menyajikan kunjungan pastoral Tuhan kita Yesus Kristus ke kota Galiea. Pada kunjungan itu, Yesus tampil sebagai ‘Yang Kudus dari Allah,’ dengan kuasa yang mampu membebaskan manusia dari belenggu setan (Lukas 4:31-37).

Harapan kita terkait dengan kunjungan Apostolik Paus Fransiskus ke tanah air kita, yang mulai berlangsung pada hari ini, seperti yang kita temukan dalam isi Doa untuk Persiapan & Pelaksanaan Kunjungan ini, adalah supaya terjadi ‘pengalaman iman, yang mempererat persaudaraan dalam keanekaragaman, memperkuat bela rasa kepada saudara-saudari yang lemah, miskin, tersingkir dan menderita. … Supaya kehadiran Paus Fransiskus membawa sukacita Injil dan membangkitkan pengharapan bagi terciptanya kerukunan, kedamaian, dan kebaikan bersama’ (Doa untuk Perjalanan Apostolik Paus Fransiskus ke Indonesia).

Di Media Sosial, sudah ada pihak-pihak tertentu yang menempatkan Kunjungan Apostolik Paus Fransiskus ini, sebagai ‘kristenisasi.’ Tentu saja isu ini tidak benar, sebab yang terjadi adalah kunjungan resmi di antara dua Negara, di mana Vatikan termasuk salah satu dari negara-negara pertama yang mengakui kedaulatan NKRI dari penjajahan Belanda. Sekalipun memang bukan kristenisasi, tetapi bahwa ‘sukacita Injil yang mewadahi persaudaraan yang semakin erat di antara para saudara sebangsa dan setanah air, meningkatnya bela rasa dan kerukunan di antara masyarakat NKRI,’ adalah hal yang memang harus kita upayakan sebagai masyarakat Katolik di NKRI, sekalipun tanpa kunjungan Paus. Resep Bacaan Injil, yang membantu kita untuk mengatasi berbagai isu liar yang beredar di masyarakat ini, ialah kesediaan untuk menjadi manusia baru, yakni manusia yang mampu mengatasi berbagai godaan dan tipu-daya dunia, supaya sepenuhnya dapat menjadi ‘manusia rohani’ yang hidup menurut Roh Allah!

Manusia Duniawi vs Manusia Rohani!

Tentang identitas kedua kelompok ‘manusia’ ini, dalam Surat kepada Jemaat di Korintus, Paulus menuliskan gambaran ini, Tetapi manusia duniawi tidak menerima apa yang berasal dari Roh Allah, karena hal itu baginya adalah suatu kebodohan; dan ia tidak dapat memahaminya, sebab hal itu hanya dapat dinilai secara rohani. Tetapi manusia rohani menilai segala sesuatu, tetapi ia sendiri tidak dinilai oleh orang lain” (1Kor. 2: 14-15).

Manusia Rohani adalah orang-orang pengikut Kristus, yang sudah mampu mengalahkan tipu daya manusia serta jeratan dosa, yang mampu mengatasi perpecahan di antara manusia, (1Kor.3:1-9). Barang-siapa yang telah mampu mengatasi berbagai kecenderungan yang jahat ini, dan selanjutnya hidup di bawah bimbingan Roh Allah, selanjutnya akan berbahagia untuk mendapatkan status istimewa sebagai ‘bangsa milik pusaka Tuhan’, (Mzm. 33:12).

Agar supaya dapat menjadi bagian dari ‘bangsa milik pusaka Tuhan,’ ini, seseorang pengikut Kristus harus terus-menerus melekatkan dirinya pada Kristus, sehingga berbagai hal jahat yang menguasai dirinya, seperti ‘sakit-penyakit’, ‘dosa dan kelemahan,’ semuanya sembuh oleh kuasa kasih karunia Tuhan. Penyembuhan dan pembebasan seperti ini, dapat dikerjakan Yesus bagi siapapun saja, asal di dalam kehidupan orang-orang itu, selalu ada tempat bagi Tuhan dan Firman-Nya. Firman itulah yang akan mengarahkan mereka untuk terus-menerus berada di dalam persekutuan mesra dengan Kristus. Karena itu kita mohon, supaya kuasa kasih Tuhan kita Yesus Kristus memberi kita kemampuan untuk menjadi manusia rohani, dengan tetap berada di dalam Dia. Amin!

(RD. Marcel Gabriel – Imam Keuskupan Pangkal Pinang)

Doa Persembahan Harian

Allah, Bapa kami, kepada-Mu kupersembahkan hari ini. Kuhunjukkan semua doa, pikiran, perkataan, tindakan maupun suka-dukaku hari ini dalam kesatuan dengan Putra-Mu Yesus Kristus, yang senantiasa mempersembahkan Diri-Nya dalam Ekaristi bagi keselamatan dunia. Kiranya Roh Kudus, yang menjiwai Yesus, juga menjadi Pembimbing dan Kekuatanku hari ini sehingga aku siap sedia menjadi saksi Kasih-Mu.

Bersama Santa Maria, Bunda Yesus dan Bunda Gereja, secara khusus aku berdoa bagi ujud-ujud Bapa Suci dan para rasul doa Gereja Indonesia untuk bulan ini:

Ujud Gereja UniversalJeritan bumi – Semoga masing-masing dari kita akan mendengar dan mencamkan jeritan Bumi dan para korban bencana alam serta perubahan iklim, dan semoga semua orang akan berusaha secara pribadi untuk merawat dunia tempat kita tinggal.

Ujud Gereja IndonesiaTokoh-tokoh Kitab Suci – Semoga anak-anak, remaja, dan orang muda Katolik dapat menemukan tokoh-tokoh Kitab Suci yang menjadi idola dan teladan mereka dalam menjalani hidup sehari-hari.

Amin

Tinggalkan komentar