Renungan Harian Misioner
Jumat, 06 September 2024
P. S. Thomas Tzugi, dkk
1Kor 4:1-5; Mzm 37:3-4.5-6.27-28. 39-40; Luk 5:33-39
Semua anak, yang mulai remaja dan menjadi orang muda, ingin bahwa dipercaya waktu melakukan tindakan ini-itu. Pasangan, yang mulai mengembangkan keluarga, sehingga sesekali harus melakukan perjalanan atau melaksanakan tugas, yang berjauhan dari keluarga, bisa dipercaya karena mengasihi keluarga, dari yang paling kecil sampai paling dewasa. Perjalanan anak cucu Abraham-Ishak-Yakub juga saling percaya, karena memang saling mengasihi secara lahir dan batin.
Refleksi Kita: cinta kasih antara kita memerlukan kasih yang menimbulkan saling percaya.
Bacaan pertama 1Kor. 4:1-5: Kehidupan antara para anggota keluarga, dari kecil sampai dewasa memang biasanya dirangkum oleh cinta kasih; sementara itu, kasih tampak dalam sifat interaktif, yang biasanya disebut “saling mempercayai”. Perceraian dapat terjadi karena adanya kurang percaya. Dalam semangat itulah, setiap keluarga diajari untuk membangun sikap saling percaya atas dasar cinta kasih. Cara pandang itu dibangun setapak demi setapak, sampai timbul saling percaya, yang meneguhkan hubungan mendalam satu sama lain.
Refleksi Kita: kita terdorong untuk saling percaya karena saling kasih.
Bacaan Injil Luk. 5:33-39 memperlihatkan, bagaimana saling mencintai amat diperlukan sebagai dasar persaudaraan; namun berikutnya adalah kesiapan untuk saling melayani; dan itu pun dilandasi oleh kesiapan untuk saling mempercayai. Pelbagai sikap atau tindakan untuk kurang percaya membawa dampak menyusutnya kasih sayang dan hilangnya keutamaan pengharapan serta saling kerja-sama dan keengganan jalan bersama.
Refleksi Kita: sampai di zaman kita sekarang, cinta kasih pada lapisan apa pun dilengkapi dengan iman yang tampak dalam kasih sayang dengan aneka bentuk dan jangkauan cinta kasih pula. Tuhan menguatkan Keluarga Allah melalui berkah Allah yang amat melimpah. Kita syukuri dan jaga bersama.
(RP. B.S. Mardiatmadja, SJ – Dosen STF Driyarkara)
Doa Persembahan Harian
Allah, Bapa kami, kepada-Mu kupersembahkan hari ini. Kuhunjukkan semua doa, pikiran, perkataan, tindakan maupun suka-dukaku hari ini dalam kesatuan dengan Putra-Mu Yesus Kristus, yang senantiasa mempersembahkan Diri-Nya dalam Ekaristi bagi keselamatan dunia. Kiranya Roh Kudus, yang menjiwai Yesus, juga menjadi Pembimbing dan Kekuatanku hari ini sehingga aku siap sedia menjadi saksi Kasih-Mu.
Bersama Santa Maria, Bunda Yesus dan Bunda Gereja, secara khusus aku berdoa bagi ujud-ujud Bapa Suci dan para rasul doa Gereja Indonesia untuk bulan ini:
Ujud Gereja Universal: Jeritan bumi – Semoga masing-masing dari kita akan mendengar dan mencamkan jeritan Bumi dan para korban bencana alam serta perubahan iklim, dan semoga semua orang akan berusaha secara pribadi untuk merawat dunia tempat kita tinggal.
Ujud Gereja Indonesia: Tokoh-tokoh Kitab Suci – Semoga anak-anak, remaja, dan orang muda Katolik dapat menemukan tokoh-tokoh Kitab Suci yang menjadi idola dan teladan mereka dalam menjalani hidup sehari-hari.
Amin
