15 September 2024
Di hari kedua Hari Studi KKI Regio Jawa, para peserta diminta berdiskusi, kemudian mempresentasikan Rencana Tindak Lanjut atau RTL dari masing-masing kelompok.






Ada berbagai kegiatan misi yang direncanakan, mulai dari kunjungan dan pemberian donasi berupa uang maupun alat kepada panti asuhan, panti disabilitas dan Gereja di stasi serta para pendamping SEKAMI, hingga ke gerakan untuk turun mendengarkan lansia. Setiap kelompok telah membuat perencanaan timeline hingga ke kisaran dana yang dibutuhkan.







Kak Ratna sebagai panitia SC mengungkapkan rasa bangganya atas kreativitas para peserta, namun mengingatkan agar mereka tidak menjadi kembang api, yang meletup indah dan kemudian hilang tanpa jejak. Para peserta harus belajar menjadi lilin, yang terus bernyala menerangi dunia.
Albert, narasumber pada hari kedua yang masih ikut mendampingi kegiatan Hari Studi, meneguhkan para peserta, agar mereka tidak takut menghadapi tantangan dalam melaksanakan rencana misi kelompok mereka. Tantangan akan memurnikan misi. Selain itu, Albert mengingatkan bahwa mereka tidak berjalan sendirian, namun bersama teman-teman dan juga komunitas. Kegiatan para peserta malam itu ditutup dengan doa Taize bersama.



Dirnas dan para Dirdios mengadakan rapat untuk mengevaluasi kegiatan dan menentukan Hari Studi berikutnya (2025). Dalam evaluasi, Romo Maman, Dirdios KKI untuk Keuskupan Bandung mengingatkan kembali akan pentingnya berjejaring dan kegiatan misi jangan dikerjakan sendirian. Sementara Romo Segu, Dirdios KKI untuk Keuskupan Bogor menyarankan agar RTL dibuatkan batasannya sehingga gerakan misi menjadi mudah, sederhana dan realistis.
Romo Alfons, Dirnas KKI dalam evaluasi mengingatkan akan kesadaran misi bahwa misi bukanlah tanggung jawab tarekat saja tetapi setiap orang, sehingga pelibatan anak-anak dan remaja berarti juga membangun kesadaran mereka sejak dini. Namun dalam realisasi perlu adanya tuntunan dan pendampingan sehingga ada komitmen dan konsistensi untuk menerapkannya di lapangan. Mereka perlu disiapkan menghadapi benturan internal/eksternal. Hari Studi KKI ini juga diharapkan dapat memberikan kontribusi pada setiap keuskupan masing-masing.
Hari Studi 2025 direncanakan akan diadakan pada bulan September di Keuskupan Surabaya, dengan panitia SC: K.A. Jakarta dan K. Malang.
(Budi Ingelina – Biro Nasional Karya Kepausan Indonesia)
