Renungan Harian Misioner
Rabu, 18 September 2024
P. S. Yosef Cupertino
1Kor 12:31 – 13:13; Mzm 33:2-3.4-5.12.22; Luk 7:31-35
Para Pembaca Ren-Har KKI yang terkasih, Shalom!
Permenungan kita tentang Firman Tuhan hari ini (Selasa, 18 September 2023) kita mulai dari Pemazmur (Mzm. 33:2-3.4-5.12.22), yang tentang kebahagiaan, yang dihubungkan dengan Tuhan Allah. Ditegaskan bahwa mereka yang berbahagia itu adalah orang-orang yang dipilih Tuhan menjadi milik pusaka-Nya. Mari kita lihat seperti apakah kualitas yang dimiliki orang-orang terpilih untuk memperoleh kebahagiaan ini? Mengapa atau atas dasar apa Tuhan Allah memilih orang-orang ini menjadi milik-Nya?
Terhubung dengan Tuhan Allah
Salah satu poin yang kita jumpai dari orang-orang yang dipilih Tuhan untuk menjadi milik-Nya ini, dari Pemazmur, adalah bahwa orang-orang itu selalu hidup di dalam relasi yang tetap dengan Tuhan Allah: mereka menerima Tuhan sebagai Allah mereka, dan hanya kepada Allah saja mereka menaruh harapan mereka (Mzm. 33: 4-5.12.22).
Hidup di dalam iman, harapan, dan kasih
Dari Surat Rasul Paulus kepada jemaat di Korintus, satu lagi poin tentang orang-orang yang terpilih menjadi milik kepunyaan Allah, adalah mereka yang mengatur hidupnya sesuai dengan iman, harapan, dan kasih akan Tuhan, seperti Rasul Paulus sendiri (1Kor. 13:1-13). Hal ini sesuai dengan apa yang dikatakan oleh Santo Yohanes, bahwa Allah adalah kasih dan barangsiapa tinggal di dalam kasih itu, ia tinggal di dalam Allah (1Yoh. 4:8.16). Iman, Harap, dan Kasih merupakan tiga aspek yang menjadi penanda identitas bagi orang-orang milik Tuhan!
Peduli terhadap keselamatan sesama
Salah satu wujud kasih, yang ditunjukkan oleh Tuhan kita Yesus Kristus, kasih yang menjadi prasyarat bagi seseorang untuk diterima menjadi milik pusaka Tuhan, terwujud dalam rupa “kepedulian terhadap keselamatan sesama.”
Kasih dengan kepedulian tersebut di atas sebagai wujudnya, adalah kasih yang ditunjukkan oleh Allah. Namun kasih Allah itu tidak selalu mendapatkan tanggapan yang tepat dari manusia. Ada semacam “keluhan dari Tuhan kita Yesus Kristus menghadapi sikap manusia ini.” Keluhan itu Dia sampaikan dalam bentuk perumpamaan, persisnya dengan kata-kata seperti ini, “Kami meniup seruling bagimu, tetapi kalian tidak menari. Kami menyanyikan kidung duka, tetapi kalian tidak menangis” (Luk. 7:31-32).
Demikian, sebagai manusia kita seringkali “gagal untuk menjadi milik-Nya Tuhan, karena tidak menanggapi kasih-Nya terhadap kita!” Karena itu, mari kita membuka mata hati kita untuk melihat berbagai wujud kasih Allah kepada kita, agar dapat menanggapinya secara tepat dan benar, sehingga kita pun dapat menjadi orang-orang milik Tuhan: orang-orang yang ber-IMAN, orang-orang yang senantiasa ber-HARAP pada Allah, dan orang-orang yang senantiasa hidup di dalam KASIH akan Allah dan akan sesama manusia. Ada penanda identitas yang jelas pada diri kita, bahwa kita ini sungguh orang-orang milik Tuhan! Amin!
(RD. Marcel Gabriel – Imam Keuskupan Pangkal Pinang)
Doa Persembahan Harian
Allah, Bapa kami, kepada-Mu kupersembahkan hari ini. Kuhunjukkan semua doa, pikiran, perkataan, tindakan maupun suka-dukaku hari ini dalam kesatuan dengan Putra-Mu Yesus Kristus, yang senantiasa mempersembahkan Diri-Nya dalam Ekaristi bagi keselamatan dunia. Kiranya Roh Kudus, yang menjiwai Yesus, juga menjadi Pembimbing dan Kekuatanku hari ini sehingga aku siap sedia menjadi saksi Kasih-Mu.
Bersama Santa Maria, Bunda Yesus dan Bunda Gereja, secara khusus aku berdoa bagi ujud-ujud Bapa Suci dan para rasul doa Gereja Indonesia untuk bulan ini:
Ujud Gereja Universal: Jeritan bumi – Semoga masing-masing dari kita akan mendengar dan mencamkan jeritan Bumi dan para korban bencana alam serta perubahan iklim, dan semoga semua orang akan berusaha secara pribadi untuk merawat dunia tempat kita tinggal.
Ujud Gereja Indonesia: Tokoh-tokoh Kitab Suci – Semoga anak-anak, remaja, dan orang muda Katolik dapat menemukan tokoh-tokoh Kitab Suci yang menjadi idola dan teladan mereka dalam menjalani hidup sehari-hari.
Amin
