Karunia Allah

Renungan Harian Misioner
Sabtu, 28 September 2024
P. S. Wenseslaus, S. Laurensius Ruiz, dkk

Pkh 11:9 – 12:8; Mzm 90:3-4.5-6.12-13.14.17; Luk 9:43b-45

Banyak sekali keluarga, yang bersyukur kepada Allah, ketika hamil pertama si istri terjadi. Syukur itu terjadi, ketika anak lelaki dan perempuan menghiasi keluarga. Situasi itu tambah menggembirakan, apabila kemudian pekerjaan dan penghasilan juga kecukupan. Semua diakui sebagai karunia ALLAH, walaupun tidak jarang orang pun menganggapnya sebagai buah kejantanan atau kesuburan. 

Refleksi Kita: sejauh manakah kesehatan, kecerdasan, lengkapnya perasaan dan kerukunan juga diakui sebagai buah anugerah Allah, sebagai ungkapan Kasih Tuhan? 

Bacaan I: Pkh. 11:9-12:8 memperlihatkan, bahwa segala sesuatu yang ada dalam diri kita adalah anugerah Allah. Kita dapat menelusuri, bagaimana di waktu masih bayi dan anak kecil, kita merasakan kesenangan-kesenangan awal dalam minum, makan dan bersentuhan dengan ayah dan ibu serta saudari/saudara. Betapa banyak yang boleh kita nikmati dalam perkembangan hidup perasaan, cara berpikir, pelajaran berbicara dan segala cara mengungkapkan diri kepada orang lain. Dengan pengalaman-pengalaman itu, kita memperoleh hidup yang tidak henti-hentinya membawa kebahagiaan. 

Refleksi kita membawa kita kepada kesejahteraan hidup, yang makin lama semakin membuat kita kerasan hidup dalam berkah-Nya. 

Bacaan Injil: Luk. 9:43b-45 memperlihatkan bahwa para murid memerlukan terang Roh, untuk memahami Yesus. Dari satu sisi, mereka terpesona pada kebijaksanaan-Nya, dalam berkarya. Dari sisi lain, mereka sulit mengerti, mengapa Ia harus menderita. Diperlukan sinar Roh, untuk mengerti Sang Sabda. Mereka tertegun mendengarkan sapaan Yesus. Juga kita, sering butuh kebijaksanaan ilahi. 

Refleksi kita: bukalah jiwa kita agar menyambut dan memahami Kebijaksanaan Ilahi. 

(RP. B.S. Mardiatmadja, SJ – Dosen STF Driyarkara)

Doa Persembahan Harian

Allah, Bapa kami, kepada-Mu kupersembahkan hari ini. Kuhunjukkan semua doa, pikiran, perkataan, tindakan maupun suka-dukaku hari ini dalam kesatuan dengan Putra-Mu Yesus Kristus, yang senantiasa mempersembahkan Diri-Nya dalam Ekaristi bagi keselamatan dunia. Kiranya Roh Kudus, yang menjiwai Yesus, juga menjadi Pembimbing dan Kekuatanku hari ini sehingga aku siap sedia menjadi saksi Kasih-Mu.

Bersama Santa Maria, Bunda Yesus dan Bunda Gereja, secara khusus aku berdoa bagi ujud-ujud Bapa Suci dan para rasul doa Gereja Indonesia untuk bulan ini:

Ujud Gereja UniversalJeritan bumi – Semoga masing-masing dari kita akan mendengar dan mencamkan jeritan Bumi dan para korban bencana alam serta perubahan iklim, dan semoga semua orang akan berusaha secara pribadi untuk merawat dunia tempat kita tinggal.

Ujud Gereja IndonesiaTokoh-tokoh Kitab Suci – Semoga anak-anak, remaja, dan orang muda Katolik dapat menemukan tokoh-tokoh Kitab Suci yang menjadi idola dan teladan mereka dalam menjalani hidup sehari-hari.

Amin

Tinggalkan komentar