Di hari Jumat, 18 Oktober 2024 bertempat di SD Pius dan SMP Fidelis Payakumbuh, masih dalam rangkaian agenda Perayaan Minggu Misi Sedunia ke-98 di Keuskupan Padang, diselenggarakan kegiatan Animasi Misioner untuk Panggilan kepada para siswa SD, SMP, dan SMA/K Katolik di Payakumbuh. Kegiatan Edukasi Misioner dan Animasi Panggilan ini dilaksanakan dalam 2 sesi pertemuan.
Sesi pertama, pertemuan dilaksanakan pukul 10.00 – 12.30 untuk siswa/i Katolik SD Pius Payakumbuh dan SMP Fidelis Payakumbuh. Kelompok untuk siswa/i SD, pertemuan dilaksanakan di SD Pius Payakumbuh, diikuti oleh 22 siswa/i kls 5 & 6. Fr. Tarsisius, SX bersama seminaris dari Seminari Menengah Maria Nirmala Keuskupan Padang (Imanuel, Adi, Rafael) mendampingi selama pertemuan berlangsung. Sementara untuk siswa/i SMP diikuti oleh 39 siswa katolik kelas 7 – 9 SMP Fidelis Payakumbuh. Untuk kelompok ini, pertemuan didampingi oleh Fr. Daniel, SX bersama 3 seminaris (Andes, Gurion, Damianus) dari Seminari Menengah Maria Nirmala Keuskupan Padang.
Sesi pertemuan kedua dimulai pukul 13.00 – 14.30 dan diikuti oleh 32 siswa/i Katolik dari sekolah negeri tingkat SMP, SMA/K yang ada di Payakumbuh. Pertemuan dilaksanakan di ruangan SMP Fidelis dan didampingi oleh Fr. Daniel, SX dan Fr. Tarsisius, SX.



Dalam 2 sesi pertemuan itu, proses pendampingan dilaksanakan dengan acara: Perkenalan; Dinamika Kelompok; Presentasi Pengenalan Seminari Menengah Maria Nirmala Keuskupan Padang; Materi tentang Panggilan dan Hidup Membiara; dan Tanya Jawab.
Diingatkan oleh Frater Daniel dan Fr. Tarsisius, kita semua adalah misionaris. Tugas semua orang Katolik yang sudah dibaptis baik yang menghidupi panggilan sebagai imam, biarawan/wati, dan awam adalah mewartakan Kristus. Sebagai pengikut Kristus kita dipanggil dan diutus sebagai misionaris untuk membawa banyak orang mengalami hidup dalam kasih Kristus.
Selain sesi tanya jawab yang menarik, tentang aktivitas harian di Seminari Menengah Maria Nirmala Keuskupan Padang, ada jawaban yang meneguhkan dari para siswa tentang pertanyaan: “mengapa tetap menjadi Katolik meskipun hidup di lingkungan sekolah yang mayoritas tidak katolik?” Dari beberapa siswa/i dengan lantang menjawab: “karena lahir katolik dan akan mati tetap katolik”, “meskipun diajak untuk login ke agama lain, tetap tidak goyah karena ingin jadi pengikut Kristus yg setia”, “walaupun dibaptis sudah besar, berusaha ingin jadi pengikut Kristus yg baik.”


Di bagian akhir pertemuan para Frater menyampaikan beberapa pesan penting kepada semua peserta. Pertama, walaupun siswa/i bersekolah di lingkungan yang mayoritas non Katolik, jangan sampai tinggalkan iman dan Gereja. Kedua, sebagai pengikut Kristus harus siap sedia mewartakan Kristus dengan perbuatan kasih kepada sesama. Ketiga, para siswa diajak untuk aktif dan terlibat dalam kegiatan di gereja: misdinar, bina iman remaja, lektor, dll.
Sebelum kegiatan berakhir, para siswa/i diajak foto bersama serta dibagikan lembaran doa + buku bacaan dari para frater Serikat Xaverian dan dari Seminari Menengah Maria Nirmala. Rangkaian acara rekoleksi ditutup dengan doa dilanjutkan dengan makan siang pkl 14.15 WIB.
Yohanes Widodo & Anton Toer – Tim BN KKI.
