Rangkaian kegiatan School of Missionary Animators (SOMA) di Keuskupan Padang berlanjut pada Sabtu, 19 Oktober 2024, pukul 07.00 dengan misa pagi yang dipimpin oleh RP. Ignatius Abadi, O.Carm, dengan konselebran RP. Manuel Sanchez Gutierrez, SX, RD. Prian Saut Doni Dongan Malau dan RP. Alfonsus Widhiwiryawan, SX. Dalam homilinya, Pastor Abadi meneguhkan agar semua yang hadir, para peserta SOMA untuk tidak perlu merasa khawatir. Tuhan meyakinkan kita untuk tidak khawatir karena Dia selalu menyertai kita. Semoga rangkaian kegiatan SOMA meneguhkan kita bahwa Allah selalu menyertai kita, sehingga kita mampu menjadi sumber sukacita bagi sesama.
Misi Ekologi
Setelah Misa, kegiatan SOMA berlanjut dengan sesi tentang Misi Ekologi yang disampaikan oleh Ignas Lede dari KKM KWI. Para peserta diajak mendalami modul “Merawat Rumah Kita Bersama” yang disusun bersumber dari ensiklik Laudato Si. Diharapkan para peserta dapat mempraktikkan bahan pendampingan yang sudah diberikan di tempat masing-masing dengan mewujudkan cinta pada Allah, sesama, dan seluruh alam ciptaan.




Animasi Panggilan
Bersamaan dengan sesi Misi Ekologi, berlangsung juga Promosi Panggilan oleh para Frater Xaverian dan para seminaris dari Seminari Menengah Maria Nirmala Keuskupan Padang. Sesi Promosi Panggilan ini dibagi dalam tiga kelompok (SD, SMP, dan SMA). Para frater dan para seminaris membagikan pengalaman hidup di seminari dan pengenalan terhadap berbagai tarekat dan hidup bakti yang ada. Di bagian kelompok siswa SD, didampingi oleh Kornelius Tirto Adi, Imanuel Simatupang; Siswa SMP didampingi oleh Fr. Tarsi, SX, Andes, Rafael; dan kelompok siswa SMA, didampingi oleh Fr. Daniel, Gurion Saragih, dan Damianus Sihombing.
Sesi Promosi panggilan ini berlangsung dari pukul 09.00-12.00 WIB.





Dinamika Animasi Misioner
Setelah mengenal tentang Misi Ekologi dan promosi panggilan, rangkaian kegiatan SOMA dilanjutkan dengan Dinamika Animasi Misioner yang dipandu oleh Bapak Anton (BN KKI) bersama Tim KKI Keuskupan Padang. Pendampingan dilaksanakan dalam 4 pos. Tiap pos para peserta berdinamika dengan metode games mengolah isi Kitab Suci dan pengetahuan Gereja. Setiap selesai dinamika dalam setiap pos, para peserta diminta menemukan hal-hal penting yang didapatkan dari dinamika animasi yang dijalankan.



HPS dan HMMS
Di sesi sore mulai pkl 17.00, kegiatan SOMA dilanjutkan edukasi berkaitan dengan Hari Pangan Sedunia (HPS) yakni tentang Makanan Sehat yang disampaikan oleh RP. Aegidius Eko Aldilanto, O.Carm, Sekretaris Komisi PSE KWI. Romo Eko menyampaikan bahwa tema HPS dan Hari Minggu Misi Sedunia (HMMS) tahun 2024 mempunyai hubungan yang erat. Tema HMMS adalah “Pergilah dan Undanglah Semua Orang ke Perjamuan Itu” dan tema HPS adalah “Berikanlah Mereka Makan.”
Dengan mengajak orang itu ikut dalam perjamuan, itu berarti kita juga harus memberi mereka makan. Memberi makan atau makan berhubungan erat dengan makanan yang sehat dan bagaimana menjaga tubuh sehingga kita adil kepada Allah. Ada empat 4 nilai makanan yang harus diingat, yakni Kebenaran, Adil, Kebebasan, dan Cinta kasih. Adapun spiritualitas makanan adalah makanan yang kita masukkan ke dalam tubuh kita harusnya bersifat menyelamatkan, seperti Allah yang masuk ke dunia dalam diri Kristus untuk menyelamatkan dunia.
Sr Marisa, CB, melanjutkan sesi ini dengan menjelaskan bahwa tubuh kita adalah bait Allah. Banyak makanan saat ini yang berbahaya dan merusak tubuh. Suster Marisa mengajak seluruh peserta untuk memilih untuk memakan makanan yang sehat dan tidak mengandung hal-hal yang merugikan tubuh. Sr Marisa menjelaskan bahwa misi kita untuk menjaga bumi dapat kita laksanakan dengan memilih makanan yang kita konsumsi. Makanan yang mengandung borax dan formalin sebaiknya dihindari. Dampak makanan yang tidak sehat bisa berpengaruh pada pencernaan, kerusakan otak, kelainan hati, dan lain sebagainya.



Peneguhan Bapa Uskup
Setelah makan malam, rangkaian kegiatan SOMA berlanjut dengan Peneguhan dari Mgr. Aloysius Sutrisnaatmaka, MSF, Ketua Komisi Karya Misioner KWI. Dalam pengantarnya, Rm. Prian selaku Dirdios KKI Keuskupan Padang menjelaskan kepada Bapa Uskup tentang kegiatan yang berlangsung dan dinamika yang terjadi dalam pendampingan iman anak di Keuskupan Padang. Mgr. Sutrisnaatmaka pun menyampaikan bahwa metode pendekatan kepada anak-anak perlu disesuaikan dengan kemajuan zaman. Pendamping diharapkan mampu menyesuaikan diri dengan situasi konkret dari anak-anak yang didampingi. Mgr. Sutrisnaatmaka meneguhkan para pendamping jika dalam pendampingan kita menemukan kendala di mana anak-anak yang didampingi merasa bosan, solusinya adalah dengan bertanya kepada anak-anak yang merasa bosan, apa yang harus kita perbaiki. Mgr. Sutrisnaatmaka juga berharap agar para Pendamping berusaha mencari terobosan-terobosan pendampingan yang sesuai dengan zaman, dengan mengedepankan pendampingan yang interaktif. Mgr. Sutrisnaatmaka akhirnya berpesan kepada seluruh peserta untuk tidak jemu-jemu berbuat baik dan tidak jemu-jemu mencari cara baru dalam pendampingan.
Rangkaian kegiatan SOMA hari ketiga ditutup dengan acara Keakraban yang menampilkan kreativitas dari peserta dari tiap paroki. Acara diakhiri pukul 22.00 dengan doa malam bersama.
Salam misioner!
Ignas Lede & Anton Toer – Tim KKM – KKI.
