Memberi dengan tulus

Renungan Harian Misioner
Senin, 04 November 2024
P. S. Karolus Borromeus

Flp 2:1-4; Mzm 131:1.2.3; Luk 14:12-14; atau dr RUybs

“Engkau akan berbahagia, karena mereka tidak mempunyai apa-apa untuk membalasnya kepadamu. Sebab engkau akan mendapat balasannya pada hari kebangkitan orang-orang benar.”
(Lukas 14:14)

Dalam bacaan Injil yang kita dengarkan hari ini, Yesus mengajarkan sebuah pelajaran tentang kerendahan hati dan ketulusan dalam memberi. Yesus menasihati orang-orang untuk tidak mengundang orang-orang kaya dan yang dapat membalas budi ketika mereka mengadakan perjamuan, tetapi mengundang mereka yang tidak bisa membalasnya—seperti orang miskin, cacat, lumpuh, dan buta. Yesus mengingatkan bahwa kebahagiaan sejati tidak datang dari imbalan duniawi, tetapi dari hadiah yang akan diterima di surga.

Pesan Yesus ini mengajak kita untuk merenungkan motivasi di balik tindakan-tindakan kebaikan yang kita lakukan. Apakah kita melakukannya dengan harapan untuk mendapat imbalan, penghargaan, atau pengakuan? Atau, apakah kita melakukannya karena ketulusan hati untuk melayani dan berbagi kasih Allah dengan orang lain?

Yesus mengundang kita untuk berbelas kasih kepada mereka yang terpinggirkan dan yang sering kali dilupakan oleh masyarakat. Ketika kita memberi tanpa mengharapkan balasan, kita meneladani kasih Allah yang murah hati dan tanpa pamrih. Dalam kerendahan hati, kita dipanggil untuk membangun relasi dengan orang-orang yang berada di luar lingkaran kenyamanan kita, serta melihat mereka sebagai saudara dan saudari dalam iman.

Bacaan Injil hari ini ini mengajak kita untuk memeriksa hati dan niat kita dalam melayani sesama. Kita diajak belajar untuk memberi dengan tulus, menjadikan setiap perbuatan kasih sebagai ungkapan syukur kepada Allah yang telah terlebih dahulu mengasihi kita tanpa syarat. Kita diajak untuk memberi sampai lupa pernah memberi, memaafkan sampai lupa pernah terluka, dan mengasihi sampai terluka.

Di tengah kehidupan kita sehari-hari, semoga kita dapat menjadi saksi kasih Allah yang inklusif dan tanpa pamrih, mengundang semua orang untuk merasakan cinta dan belas kasih yang sejati.

Misi kita hari ini: membantu sesama yang paling membutuhkan, khususnya mereka yang kecil, lemah, miskin, terpinggirkan dan difabel. 

(Ignasius Lede – Komisi Karya Misioner KWI)

Doa Persembahan Harian

Allah, Bapa kami, kepada-Mu kupersembahkan hari ini. Kuhunjukkan semua doa, pikiran, perkataan, tindakan maupun suka-dukaku hari ini dalam kesatuan dengan Putra-Mu Yesus Kristus, yang senantiasa mempersembahkan Diri-Nya dalam Ekaristi bagi keselamatan dunia. Kiranya Roh Kudus, yang menjiwai Yesus, juga menjadi Pembimbing dan Kekuatanku hari ini sehingga aku siap sedia menjadi saksi Kasih-Mu.

Bersama Santa Maria, Bunda Yesus dan Bunda Gereja, secara khusus aku berdoa bagi ujud-ujud Bapa Suci dan para rasul doa Gereja Indonesia untuk bulan ini:

Ujud Gereja UniversalOrang tua yang kehilangan anak – Semoga semua orang tua yang berduka karena meninggalnya putra atau putri mereka mendapatkan dukungan dari komunitas dan dianugerahi kedamaian dan penghiburan dari Roh Kudus. 

Ujud Gereja Indonesia: Para imam, bruder, dan suster usia lanjut – Semoga para imam, bruder, dan suster usia lanjut tetap menemukan api cinta Tuhan dalam hidup mereka, serta bersedia membagikan inspirasi serta kisah kasih Allah pada generasi muda. 

Amin

Tinggalkan komentar