Renungan Harian Misioner
Rabu, 06 November 2024
P. S. Leonardus dari Noblac
Flp 2:12-18; Mzm 27:1.4.13-14; Luk 14:25-33
Kita kerap melupakan, bahwa “missio dasar” seluruh alam dan umat Allah sudah disebut, pada awal tahap Penciptaan. Marilah kita perhatikan, betapa sejak dini, seluruh ciptaan dipesan oleh Sang Pencipta, (jadi diutus – ‘missio’) untuk bekerja sama membangun segalanya sebagai langkah-langkah yang dilaksanakan dalam kerjasama secara bersama-sama. Jadi “co-operatio” adalah “pengutusan dasar”, alias “missio fundamentalis”,- tanpa itu, terganggulah Rencana Mendasar Kehendak Allah menciptakan segalanya.
Refleksi Kita: marilah kita menyambut rencana Penciptaan itu.
Bacaan I: Flp. 2:12-18 menegaskan pentingnya ketaatan pada Missio, yang direncanakan Allah. Apalagi Paulus mengingatkan para rekannya, agar ‘mentaati mereka semua yang mau menjadi murid Kristus secara cermat’. Dalam hal itu, soalnya bukanlah ketaatan pada aturan atau pekerjaan, melainkan ‘menyambut pengutusan (missio) Allah secara benar-benar’. Itulah ‘ketaatan hati’ yang menyebabkan kita menyatu dengan Sang Putra, Utusan Perdana, sehingga memberi isi terdalam kepada Tuhan Yesus Kristus, Sang “Jalan-Kebenaran-Hidup”.
Refleksi Kita: benarkah kita siap menyatu dengan Yesus?
Bacaan Injil: Luk. 14:25-33 yang mengundang kita untuk hidup terpadu dengan Utusan Utama, yaitu Sang Terurapi, yang mempersatukan setiap pribadi maupun persekutuan Gereja Dasar kita: dalam MISSIO mewartakan Kerahiman Ilahi dalam seluruh kedalaman iman. Sangat perlulah bahwa kita menyadari partisipasi kita dalam Pengutusan (Missio). Kalau demikian, diperlukan bahwa masing-masing dari kita memusatkan perhatian pada PENGUTUSAN DASAR bagi Allah kita.
Refleksi Kita: marilah kita membuka hati dan akal budi serta tingkah laku maupun dinamika hidup. Semua demi Kemuliaan Tritunggal, arah segala Pengutusan – Missio.
(RP. B.S. Mardiatmadja, SJ – Dosen STF Driyarkara)
Doa Persembahan Harian
Allah, Bapa kami, kepada-Mu kupersembahkan hari ini. Kuhunjukkan semua doa, pikiran, perkataan, tindakan maupun suka-dukaku hari ini dalam kesatuan dengan Putra-Mu Yesus Kristus, yang senantiasa mempersembahkan Diri-Nya dalam Ekaristi bagi keselamatan dunia. Kiranya Roh Kudus, yang menjiwai Yesus, juga menjadi Pembimbing dan Kekuatanku hari ini sehingga aku siap sedia menjadi saksi Kasih-Mu.
Bersama Santa Maria, Bunda Yesus dan Bunda Gereja, secara khusus aku berdoa bagi ujud-ujud Bapa Suci dan para rasul doa Gereja Indonesia untuk bulan ini:
Ujud Gereja Universal: Orang tua yang kehilangan anak – Semoga semua orang tua yang berduka karena meninggalnya putra atau putri mereka mendapatkan dukungan dari komunitas dan dianugerahi kedamaian dan penghiburan dari Roh Kudus.
Ujud Gereja Indonesia: Para imam, bruder, dan suster usia lanjut – Semoga para imam, bruder, dan suster usia lanjut tetap menemukan api cinta Tuhan dalam hidup mereka, serta bersedia membagikan inspirasi serta kisah kasih Allah pada generasi muda.
Amin
