Datanglah Kerajaan-Mu!

Renungan Harian Misioner
Kamis, 14 November 2024
P. S. Yosef Maria Pignatelli

Flm 7-20; Mzm 146:7.8-9a.9bc-10; Luk 17:20-25

Hari ini kita melihat percakapan Kristus dengan orang-orang Farisi yang sedikit berbeda dari biasanya. Orang-orang Farisi bertanya mengenai waktu kedatangan Kerajaan Allah. Pertanyaan ini menunjukkan pengertian mereka akan sebuah kerajaan yang bersifat sementara di dunia ini, seolah tidak sabar akan hadirnya sebuah kerajaan yang ‘memuliakan’ bangsa Yahudi di atas segala bangsa lainnya. Mungkin mereka terdorong untuk bertanya karena mendengar ajaran Yesus kepada murid-murid-Nya yang menyatakan bahwa kerajaan yang lama dinanti-nantikan itu ‘sudah dekat.’ Menjawab pertanyaan itu, Yesus dengan jelas menegaskan, bahwa Kerajaan Allah tidak memiliki tanda-tanda lahiriah. Sifat kerajaan itu rohani, bukan fisik apalagi politis. Kerajaan-Nya tidak datang dengan kuasa politik dunia, melainkan di dalam hati dan di tengah-tengah umat yang percaya kepada Allah. Sebuah kerajaan yang berisi kebenaran, damai sejahtera dan sukacita oleh Roh Kudus (bdk. Rm .14:17). Kerajaan yang kelihatan ketika kuasa-Nya mengalahkan kekuatan kuasa dosa, sakit penyakit dan gangguan iblis oleh kuasa Roh Kudus, bukan menaklukkan raja-raja dan bangsa-bangsa.

Oleh Yesus dinyatakan, kalau kerajaan itu sudah berkarya di dalam diri mereka yang mendengarkan ajaran-Nya; karena kehidupan orang percaya seharusnya merupakan kesaksian akan kehadiran dan pemerintaan Allah itu. Pernyataan ‘di dalam diri mereka’ itu, memang rasanya kurang cocok jika diterapkan kepada orang-orang Farisi yang menentang-Nya, maka Yesus katakan, ‘di antara kamu.’ Ketidakmampuan orang-orang Farisi untuk melihat Kerajaan Allah disebabkan karena pikiran mereka sudah terpenuhi oleh kemuliaan dunia yang mereka kejar, dan terus memelihara pemahaman yang salah tentang kerajaan yang dimaksud Yesus itu.

Kerajaan Allah itu hadir di dalam diri kita, ada di dalam pribadi Yesus Kristus. Ia bukan dari dunia ini, melainkan suatu kerajaan yang kemuliaannya tidak dapat terbayangkan oleh daya khayal manusia yang terbatas. Namun kedatangan-Nya mempengaruhi jiwa dan hati nurani kita. Kerajaan ini tidak mengubah keadaan lahiriah manusia kita, melainkan mengubah hati dan kehidupan kita. Keangkuhan diubah menjadi kerendahan hati, nafsu duniawi diubah menjadi sungguh-sungguh rohani yang melepaskan diri dari kelekatan dunia. Injil telah dinyatakan di tengah-tengah kita, mukjizat dan tanda-tanda menyertainya, kitalah yang seringkali tidak menyadari kehadiran-Nya dan terus bertanya-tanya kapan kerajaan itu akan hadir, sehingga terus mencari-cari. Jika kita hanya sibuk mencari, kita akan mudah tertipu orang yang berkata: ‘kerajaan ada di sana, di situ, atau di sini.’ Kita dapat salah menemukan ajaran yang benar, dan mudah terkecoh oleh kehadiran oknum-oknum tak bertanggung jawab yang mengaku diri mesias. Maka Yesus memperingatkan, agar kita jangan pergi ke situ, dan jangan ikut, karena Kerajaan Allah yang sesungguhnya itu tidak hadir di depan sekelompok orang atau satu bangsa saja, tetapi akan datang seperti kilat yang memancar, untuk semua orang, bersama-sama. 

Ketika Yesus datang untuk kedua kalinya, maka waktu itulah Kerajaan akan tampak dalam kuasa kemuliaan sepenuhnya. Hari kedatangan-Nya yang tidak dapat diprediksi melalui tanda-tanda lahiriah, jangan menyebabkan kita jatuh dalam kesalahan dengan terus mencari yang ‘salah’: sibuk dengan urusan duniawi, kepentingan sendiri, kepuasan diri yang berkaitan dengan kemuliaan pribadi melalui harta dan tahta. Kesalahan yang menyebabkan Yesus tidak menempati posisi yang terutama di dalam hidup kita, akan membuat kita terkejut, karena kita tidak siap ketika Kerajaan Allah dinyatakan.

Sebagai murid, hendaknya kita senantiasa memusatkan perhatian dan tetap setia sebagai murid yang menjalankan tugas yang dipercayakan kepada kita: menjadi saksi dan mewartakan Kabar Baik, serta percaya bahwa dengan penyertaan Tuhan, kita akan berhasil. Namun pendirian Kerajaan ini, merupakan pekerjaan yang berhadapan dengan banyak pertentangan dan hambatan. Maka Yesus juga memperingatkan bahwa akan datang waktunya, para murid tidak dapat melihat atau menyaksikan keberhasilan kemajuan Injil yang mereka beritakan. Beberapa mungkin sempat menyaksikan orang-orang bertobat dan ditambahkan ke dalam persekutuan mereka. Namun resiko dianiaya dan tercerai-berai, dibungkam dan dipenjara, akan menimbulkan rasa gentar setiap kali seorang murid mengabarkan Injil, sehingga kita harus siap mengalami persekusi dalam memperluas Kerajaan Allah. 

Maka, hiduplah di dalam Kristus, rindukan kehadiran Kerajaan-Nya, seperti setiap hari kita daraskan dalam Doa Bapa Kami: “Datanglah Kerajaan-Mu, di atas bumi, seperti di dalam sorga!” Terimalah kehadiran Kerajaan Allah dengan percaya. Tetaplah hidup dalam kebenaran, damai sejahtera dan sukacita oleh Roh Kudus, maka hidup kita akan menjadi kesaksian akan kehadiran kuasa dan pemerintahan Allah. Kita mampu menghadirkan Kerajaan-Nya dan menjadikan Anak Manusia itu sebagai Raja di dalam hidup kita. (ek)

(Antonius Ekahananta – Awam Katolik Pengajar Misi Evangelisasi)

Doa Persembahan Harian

Allah, Bapa kami, kepada-Mu kupersembahkan hari ini. Kuhunjukkan semua doa, pikiran, perkataan, tindakan maupun suka-dukaku hari ini dalam kesatuan dengan Putra-Mu Yesus Kristus, yang senantiasa mempersembahkan Diri-Nya dalam Ekaristi bagi keselamatan dunia. Kiranya Roh Kudus, yang menjiwai Yesus, juga menjadi Pembimbing dan Kekuatanku hari ini sehingga aku siap sedia menjadi saksi Kasih-Mu.

Bersama Santa Maria, Bunda Yesus dan Bunda Gereja, secara khusus aku berdoa bagi ujud-ujud Bapa Suci dan para rasul doa Gereja Indonesia untuk bulan ini:

Ujud Gereja UniversalOrang tua yang kehilangan anak – Semoga semua orang tua yang berduka karena meninggalnya putra atau putri mereka mendapatkan dukungan dari komunitas dan dianugerahi kedamaian dan penghiburan dari Roh Kudus. 

Ujud Gereja Indonesia: Para imam, bruder, dan suster usia lanjut – Semoga para imam, bruder, dan suster usia lanjut tetap menemukan api cinta Tuhan dalam hidup mereka, serta bersedia membagikan inspirasi serta kisah kasih Allah pada generasi muda. 

Amin

Tinggalkan komentar