Hari ini, pada Hari Raya Santa Perawan Maria Dikandung Tanpa Noda, Injil menyajikan kepada kita adegan Kabar Sukacita (bdk. Luk. 1:26-38). Adegan ini memperlihatkan dua sikap Maria yang membantu kita memahami bagaimana ia menjaga karunia unik yang diterimanya, yakni hati yang sepenuhnya bebas dari dosa. Kedua sikap ini adalah rasa takjub akan karya Allah dan kesetiaan dalam hal-hal yang sederhana.
Mari kita lihat yang pertama: rasa takjub . Ini adalah sikap yang mulia: merasa takjub akan karunia-karunia Tuhan, tidak pernah menganggapnya remeh, tetapi menghargai nilainya, bersukacita atas kepercayaan dan kelembutan yang dibawanya. Dan penting juga untuk menunjukkan rasa takjub ini di hadapan orang lain, berbicara dengan rendah hati tentang karunia-karunia Tuhan, tentang kebaikan yang diterima, dan bukan hanya tentang masalah-masalah sehari-hari.
Dan sekarang kita sampai pada sikap kedua: kesetiaan dalam hal-hal yang sederhana. Justru dengan kesetiaannya setiap hari dalam kebaikan, Bunda Maria membiarkan karunia Tuhan tumbuh di dalam dirinya. Begitulah cara dia melatih dirinya untuk menanggapi Tuhan, untuk mengatakan “ya” kepada-Nya dengan seluruh hidupnya.
(Paus Fransiskus pada Doa Malaikat Tuhan, 8 Desember 2023)
