Peziarahan Iman Remaja T-SOM yang tergabung dalam Manado Pilgrimage, melanjutkan perjalanannya pada hari kedua. Peziarahan hari kedua dibuka dengan Misa yang dipimpin oleh RD. Marson Reynold Pungis dan RD. Yosefus Anting Pattimura. Dalam homilinya, Rm. Yos mempertanyakan: mau jadi apakah anak-anak ini nanti? Rm Yos pun bercerita tentang pengalaman ke Bunaken di mana awalnya penuh sukacita, namun dalam perjalanan mulai meredup dan kembali penuh dengan sukacita saat mencapai tujuan. Rm Yos berharap agar para remaja misioner dalam program T-SOM tetap bersemangat dari awal sampai akhir sesuai dengan moto T-SOM: cerdas, tangguh, gembira, dan misioner.



Setelah Misa, kegiatan T-SOM berlanjut dengan animasi yang dipimpin oleh Tim KKI Keuskupan Bandung dan penyampaian materi oleh RP. Han Ibrahim Riberu, OCD. Pater Han, begitu beliau sering disapa, menyampaikan materi tentang Budaya Minahasa dan hal-hal praktis seputar live in para remaja T-SOM. Para peserta dengan seksama dan sangat antusias menyambut live in yang akan segera dilaksanakan.
Setelah penyampaian materi oleh Pater Han, kegiatan berlanjut dengan animasi dan ice breaking dari Tim KKI Keuskupan Padang dan Dinamika Kelompok live in sesuai dengan stasi masing-masing.


Momen yang ditunggu-tunggu para remaja T-SOM pun akhirnya tiba. Setelah makan siang, para remaja T-SOM dan para pendamping diutus untuk pergi live in ke stasi-stasi yang sudah ditentukan.
Ada 12 stasi/pusat paroki tempat para pendamping dan remaja peserta T-SOM akan melaksanakan live in. Ada yang live in di stasi St. Fransiskus Asisi Totolan, Stasi St. Maria Bunda Hati Kudus T3, Stasi St. Ignasius Kakas, Stasi Maria Mater Redemptoris Kawatak, Stasi St. Vincentius De Paolo Noongan, Stasi St. St. Elisabeth Tolok, Stasi St. Joseph Pekerja Kiawa, Stasi St. Petrus Timbukar, Pusat Paroki Hati Kudus Sonder, Stasi St. Fransiskus Xaverius Rambunan, Stasi St. Elisabeth Romboken, dan Stasi St. Theresia Parepei.
Melalui kegiatan live in, para peserta T-SOM diharapkan mampu belajar dari kehidupan dan mengasah kecekatan dalam bersikap dengan tepat dan baik sebagai murid-murid Kristus. Dari tgl 23-26 Desember 2024, para peserta akan terlibat dalam kehidupan umat dan akan bertemu kembali di Kawatak pada tanggal 27 Desember 2024 mendatang. Selamat bermisi. Salam misioner !
(Ignatius Lede – Anton Toer / Tim BN KKI)
