Paus Leo XIV menyerukan kepada Lembaga Karya Misi Kepausan / Pontifical Mission Societies (PMS) untuk menghidupkan kembali semangat misioner dan memperkuat persekutuan global pada Sidang Umum tahunan, yang dihadiri oleh peserta dari lebih dari 120 negara.
Teks sapaan lengkap tersedia disini
Dalam pidato yang menggugah pada 22 Mei 2025 di Kota Vatikan, Bapa Suci menyampaikan rasa terima kasih yang mendalam atas karya para anggota PMS, yang dipujinya karena peran mereka yang tak tergantikan dalam mendukung misi evangelisasi Gereja, terutama di wilayah-wilayah di mana Gereja masih muda dan sedang berkembang.
“Lembaga Karya Misi Kepausan secara efektif merupakan ‘sarana utama’ untuk membangkitkan tanggung jawab misioner di antara semua yang telah dibaptis,” kata Paus Leo XIV. Ia menyoroti kontribusi utama dari empat cabang PMS: Serikat Kepausan untuk Pengembangan Iman, Serikat Kepausan Anak & Remaja Misioner, Serikat Kepausan untuk Pengembangan Panggilan, dan Serikat Kepausan Persekutuan Misioner.
Paus Leo menekankan urgensi menjadi murid misioner di dunia yang dilanda konflik, ketidakadilan, dan kebutuhan rohani. “Dunia kita… perlu mendengar pesan Injil tentang kasih Allah dan mengalami kuasa pendamaian dari rahmat Kristus,” katanya. Paus menyerukan agar Gereja menjadi “Gereja misioner yang membuka tangannya kepada dunia” dan “ragi harmoni bagi umat manusia.”

Paus mendesak para Direktur Nasional Lembaga Karya Misi Kepausan untuk terlibat langsung dengan keuskupan, paroki, dan komunitas lokal, dengan mengatakan bahwa kehadiran mereka dapat membantu membangkitkan kembali semangat misi di kalangan umat beriman. Ia juga menyebutkan secara khusus Hari Misi Sedunia, yang dirayakan setiap bulan Oktober, yang menurutnya “sangat membantu” dalam mendukung Gereja global.
Paus juga merenungkan dua prinsip kunci yang mendasari identitas Lembaga Karya Misi Kepausan: persekutuan dan universalitas. Ia mendorong lembaga untuk mewujudkan kesatuan Tubuh Kristus dan merangkul panggilan universal untuk mewartakan Injil melampaui batas-batas lokal dan nasional.

“Dengan demikian, visi ini seharusnya menginspirasi proses pembaruan statuta yang telah Anda mulai,” kata Paus, menyatakan kepercayaan bahwa reformasi yang sedang berlangsung ini akan meneguhkan peran Perhimpunan sebagai “ragi semangat misioner dalam Umat Allah.”
Mengakhiri pidatonya, Paus Leo mengaitkan pesannya dengan tema yang lebih luas dari Tahun Suci 2025, mendesak Lembaga Karya Misi Kepausan untuk terus menjadi “misionaris harapan di antara semua bangsa.” Ia mempercayakan misi dan upaya sidang tersebut kepada perantaraan Maria, Bunda Gereja, dan memberikan Berkat Apostoliknya sebagai tanda sukacita dan damai yang abadi.

