Sapaan Paus LEO XIV dalam Sidang Umum Serikat Misi Kepausan – 2025

Yang Mulia Kardinal, Uskup, Sekretaris Jenderal,
Direktur Nasional, Personalia Serikat Misi Kepausan
dan Saudara/i terkasih,

Saya menyambut hangat Anda semua, yang telah berkumpul di sini lebih dari seratus dua puluh negara untuk mengambil bagian dalam Sidang Umum tahunan Serikat Misi Kepausan. Pertama-tama saya ingin mengungkapkan rasa terima kasih kepada Anda dan rekan-rekan, atas pengabdian yang tak tergantikan, yang sangat diperlukan bagi misi evangelisasi Gereja, sebagaimana dapat saya buktikan secara pribadi dari pengalaman pastoral saya sendiri selama bertahun-tahun di Peru.

Serikat Misi Kepausan merupakan “sarana utama” yang efektif untuk membangkitkan kembali tanggung jawab misioner semua orang yang telah dibaptis dan untuk menopang komunitas-komunitas gerejawi di daerah-daerah di mana Gereja-Gereja muda berada (bdk. Dekrit Ad Gentes, 38).

Kita melihat hal ini dalam Serikat Kepausan Penyebaran Iman, yang menyediakan bantuan untuk program-program pastoral dan kateketis, pembangunan gereja-gereja baru, pelayanan kesehatan dan kebutuhan pendidikan di daerah-daerah misi. Serikat Kepausan Anak-anak Misioner juga mendukung program-program pembinaan Kristiani untuk anak dan remaja, selain memenuhi kebutuhan-kebutuhan primer dan perlindungan bagi kehidupan mereka. Demikian pula, Serikat Kepausan St. Petrus Rasul membantu mengembangkan panggilan-panggilan misioner, imamat dan religius, sementara Persekutuan Misioner Kepausan berkomitmen untuk pembinaan para imam, biarawan-biarawati dan semua Umat Allah untuk aktivitas misioner Gereja.

Pengembangan semangat apostolik di tengah Umat Allah tetap menjadi unsur dasar pembaruan Gereja sebagaimana yang dibayangkan oleh Konsili Vatikan II, dan semakin mendesak di zaman kita ini. Dunia kita, yang terluka oleh perang, kekerasan dan ketidakadilan, perlu mendengar pesan Injil tentang kasih Allah dan mengalami kekuatan rekonsiliasi dari rahmat Kristus. Dalam pemahaman ini, Gereja sendiri, bersama semua anggotanya, semakin dipanggil untuk menjadi “Gereja misioner yang membuka tangannya kepada dunia, yang mewartakan sabda … dan menjadi ragi keharmonisan bagi umat manusia” (Homili, Misa Inaugurasi Pontifikal, 18 Mei 2025). Kita harus menyampaikan kepada semua orang, bahkan semua makhluk, janji injili tentang damai sejati dan abadi, yang mungkin terjadi karena, dalam kata-kata Paus Fransiskus, “Tuhan telah mengalahkan dunia dan konflik permanennya dengan menciptakan perdamaian melalui darah salib-Nya” (Evangelii Gaudium, 229).

Oleh karena itu, kita melihat pentingnya menumbuhkan semangat kemuridan misioner dalam diri semua orang yang dibaptis dan rasa kemendesakan untuk membawa Kristus kepada semua orang. Dalam hal ini, saya ingin mengucapkan terima kasih kepada Anda dan rekan-rekan Anda, atas upaya Anda setiap tahun dalam mengembangkan Hari Minggu Misi Sedunia pada hari Minggu kedua terakhir di bulan Oktober, yang sangat membantu saya dalam memperhatikan Gereja-gereja di wilayah yang berada di bawah naungan Dikasteri Evangelisasi.

Hari ini, seperti pada hari-hari setelah Pentakosta, Gereja, yang dibimbing oleh Roh Kudus, melanjutkan perjalanannya melalui sejarah dengan kepercayaan, sukacita dan keberanian, mewartakan nama Yesus dan keselamatan yang datang dari iman kepada kebenaran Injil yang menyelamatkan. Serikat Misi Kepausan merupakan bagian penting dari komitmen besar ini. Dalam aktivitas koordinasi formasi dan animasi semangat misioner di tingkat lokal, saya ingin meminta para Direktur Nasional untuk memberikan prioritas pada kunjungan ke keuskupan-keuskupan, paroki-paroki, serta dalam komunitas-komunitas, dan dengan demikian membantu umat beriman untuk mengenali pentingnya misi dan mendukung saudara-saudari kita di berbagai belahan dunia, dimana Gereja masih muda dan sedang bertumbuh.

Sebelum mengakhiri sapaan pagi ini, saya ingin merefleksikan bersama Anda tentang dua unsur khas identitas Anda sebagai PMS. Unsur-unsur tersebut dapat didefinisikan sebagai “Persekutuan dan Universalitas”. Sebagai Serikat Kepausan yang berkomitmen untuk berbagi mandat misioner Paus dan Kolegium para Uskup, Anda dipanggil untuk memupuk dan lebih jauh mengembangkan di antara para anggota Anda, visi Gereja sebagai persekutuan umat beriman, yang dihidupkan oleh Roh Kudus, yang memungkinkan kita untuk memasuki persekutuan dan keharmonisan sempurna Tritunggal Mahakudus. Dalam Tritunggal inilah segala sesuatu menemukan kesatuan. Dimensi kehidupan dan misi Kristiani ini yang berada dalam hati saya dan tercermin dalam kata-kata St. Agustinus yang telah saya pilih untuk pelayanan episkopal saya dan sekarang untuk pelayanan kepausan saya: In Illo uno unum. Kristus adalah Juruselamat kita dan di dalam Dia kita adalah satu, satu keluarga Allah, melampaui kekayaan keragaman bahasa, budaya, dan pengalaman. 

Kesadaran akan persekutuan sebagai anggota Tubuh Kristus, secara alami membuka kita pada dimensi universalitas misi evangelisasi Gereja dan mengilhami kita untuk melampaui perbatasan masing-masing paroki, keuskupan, dan bangsa-bangsa, untuk berbagi keagungan pengetahuan tentang Yesus Kristus (bdk. Flp 3:8) di setiap tempat dan bangsa.

Pandangan yang diperbarui tentang kesatuan dan universalitas Gereja seiring persis dengan karisma otentik Serikat Misi Kepausan, yang seharusnya mengilhami proses pembaruan Statuta yang telah Anda mulai. Dalam hal ini, saya yakin bahwa perjalanan ini akan meneguhkan para anggota Serikat Misi Kepausan di seluruh dunia dalam panggilan mereka untuk menjadi ragi semangat misioner Umat Allah.

Para sahabat terkasih, perayaan Tahun Suci ini menantang kita semua untuk menjadi “peziarah pengharapan”. Mengacu pada kata-kata yang dipilih Paus Fransiskus sebagai tema Hari Minggu Misi Sedunia tahun ini, saya ingin mengakhiri dengan mendorong Anda untuk terus menjadi “Misionaris pengharapan di antara bangsa-bangsa”. Saya mempercayakan Anda, para dermawan Anda, dan semua orang yang bekerja sama dalam karya penting Anda, dalam naungan perantaraan penuh kasih Maria, Bunda Gereja. Dengan sepenuh hati saya memberikan Berkat Apostolik sebagai janji sukacita dan kedamaian abadi di dalam Tuhan.

.

Aula Clementine

Kamis, 22 Mei 2025

.

Sumber

Tinggalkan komentar