Hari Misi Sedunia ke-99

Oktober, menjadi Misionaris Pengharapan bersama Bunda Maria

Hari Minggu Misi pada Oktober 2025 tahun ini sepenuhnya selaras dengan Tahun Yubileum yang didedikasikan untuk tema Harapan. Dalam Bulla Pengumuman Tahun Yubileum, Paus Fransiskus mengutarakan harapannya: “Semoga cahaya harapan Kristiani menyentuh setiap orang, sebagai pesan cinta Allah bagi semua orang! Dan semoga Gereja memberikan kesaksian yang setia terhadap pesan ini di setiap penjuru dunia!” (Bulla Spes non confundit, 6).

Kita hidup di dunia di mana kekhawatiran sepertinya lebih mendominasi daripada harapan; dunia di mana awan perang semakin mengancam; kecemasan tentang perubahan iklim dan kelangsungan hidup banyak bangsa serta planet ini sendiri semakin meningkat.

Dalam iklim yang menyedihkan ini, sebagai murid Kristus, kita dipanggil untuk mempertahankan keyakinan bahwa Allah tidak meninggalkan kita dan memanggil kita untuk sebuah “misi khusus”: “untuk membiarkan diri dibimbing oleh Roh Allah, dan dibakar dengan semangat kudus untuk masa baru evangelisasi Gereja, yang diutus untuk menghidupkan kembali pengharapan dalam dunia yang dinaungi oleh bayang-bayang kegelapan” (Pesan Bapa Suci untuk Hari Minggu Misi Sedunia 2025).

Inilah alasan utama doa dan komitmen kita selama Oktober Misi ini. Kita tidak boleh melupakan bahwa iman kita didasarkan pada Yesus Kristus, yang menjadi korban dunia yang tidak adil dan kejam yang menghukum-Nya mati, “dan mati di kayu salib” (Fil 2:8), meskipun mereka tidak menemukan kesalahan pada-Nya (lih. Yoh 19:4). Namun, kita mengenali-Nya sebagai “Yang Bangkit,” “Yang Menang,” Dia yang mengalahkan segala bentuk kejahatan, bahkan kejahatan yang di mata manusia tampak tak terperbaiki, yaitu kematian. Di sinilah, dalam iman Paskah, kita menemukan sumber Harapan kita! Dan kita adalah saksi dan pemberita Harapan ini. Untuk tujuan ini, kita perlu memperbarui dalam diri kita spiritualitas Paskah yang kita hidupi dalam setiap perayaan Ekaristi dan terutama dalam Triduum Paskah, pusat dan puncak tahun liturgi. Kita dibaptis ke dalam kematian dan kebangkitan penebusan Kristus, ke dalam Paskah Tuhan, yang menandai musim semi abadi sejarah. Oleh karena itu, kita adalah “manusia musim semi”, dengan cakrawala penuh pengharapan untuk dibagikan kepada semua orang, karena di dalam Kristus “kita percaya dan kita tahu bahwa kematian dan kebencian bukanlah kata akhir” dalam eksistensi manusia (Pesan Bapa Suci untuk Hari Minggu Misi Sedunia 2025).

Komitmen pertama, dalam bulan misi Oktober ini, adalah doa bagi kita dan komunitas kita. Bapa Suci mendorong kita untuk ini: Janganlah kita lupa bahwa doa adalah giat misioner pertama dan pada saat bersamaan merupakan “kekuatan pertama pengharapan” (Pesan Bapa Suci untuk Hari Minggu Misi Sedunia 2025).

Di akhir pesannya, Paus kembali mengundang kita untuk menghargai Hari Minggu Misi Sedunia dalam karakter universalnya: “Saya menegaskan lagi … pelayanan Serikat Karya Misi Kepausan dalam mendorong tanggung jawab misioner orang-orang yang telah dibaptis dan mendukung Gereja-Gereja Partikular yang baru” (Pesan Bapa Suci untuk Hari Minggu Misi Sedunia 2025). Mari kita ingat apa yang dikatakan Dekrit “Ad Gentes” (Konsili Vatikan II): “sudah seharusnyalah karya-karya ini diberikan prioritas utama, karena merupakan upaya-upaya untuk menanamkan semangat misionaris yang sejati dan universal pada umat Katolik sejak usia dini, serta untuk mempromosikan pengumpulan dana yang memadai untuk kepentingan semua misi sesuai dengan kebutuhan masing-masing” (Dekrit Ad gentes, 38).

Semoga Oktober Misi menjadi kesempatan bagi kita semua dan komunitas kita untuk memperbarui panggilan kita sebagai murid-murid misionaris, “bersukacitalah dalam pengharapan, sabarlah dalam kesesakan, dan bertekunlah dalam doa” (Rm 12:12).