Seminari Menengah Cadas Hikmat – Keuskupan Bandung

Alamat : Jl. Suryalaya Sari 5 – Bandung 40265

Rektor : Rm. Petrus Maman Suparman, OSC.

Alamat e-mail : sekretariat@cadashikmat.org/

Jumlah seminaris :
Kelas X : 11 orang
Kelas XI : 7 orang
Kelas XII : 5 orang
Total : 23 orang

Kanal Youtube:
https://www.youtube.com/@smchbandung454

Website:
https://cadashikmat.org/


Profil SMCH (by SEKAMI):

Nama, Makna dan Semboyan

Nama resmi Seminari Menengah adalah “Seminari Menengah Cadas Hikmat – Keuskupan Bandung”. Secara singkat dapat disebut sebagai Seminari Menengah Cadas Hikmat (SMCH). Sedangkan pelindung dari SMCH adalah Santo Antonius Padua

Makna Cadas Hikmat

Kata CADAS berarti batu dan HIKMAT berarti kebijaksanaan, kecerdasan, akal budi, akal sehat, kecerdikan, kebajikan. Dengan demikian, Cadas Hikmat berarti batu karang yang memberikan kebijaksanaan, batu karang tempat menimba kebijakan atau batu karang tempat persemaian bibit-bibit unggul kebijaksanaan, kecerdasan, akal budi, akal sehat, dan kecerdikan.

Cadas Hikmat berarti batu karang menjadi “kawah candradimuka” bagi para seminaris yang mencintai sekaligus mendalami makna terdalam dari Salib Kristus.

Semboyan dari Seminari Menengah Cadas Hikmat adalah:

“Silih Asih, Silih Asah, dan Silih Asuh”

Silih asih adalah wujud komunikasi dan interaksi religious-sosial yang menekankan sapaan cinta kasih Tuhan dan merespons cinta kasih Tuhan tersebut melalui cinta kasih kepada sesama manusia. Dengan ungkapan lain, silih asih merupakan kualitas interaksi yang memegang teguh nilai-nilai ketuhanan dan nilai-nilai kemanusiaan. Semangat ketuhanan dan kemanusiaan inilah yang melahirkan moralitas egaliter (persamaan) dalam masyarakat.

Silih asah adalah semangat interaksi untuk saling mengembangkan diri ke arah penguasaan dan penciptaan ilmu pengetahuan dan tekhnologi sehingga masyarakat memiliki tingkat otonomi dan disiplin yang tinggi.

Silih asuh merupakan semangat memandang kepentingan kolektif maupun pribadi mendapat perhatian serius melalui saling control, tegur sapa, dan saling menasehati. Budaya silih asuh inilah yang kemudian memperkuat ikatan emosional yang telah dikembangkan dalam tradisi silih asih dan silih asah.

Dasar dan Semangat

Dasar dan semangat Seminari Menengah Santo Antonius Cadas Hikmat adalah sebagai berikut:

Dasar Seminari Menengah Cadas Hikmat adalah:

Matius 16:18 : “Dan Aku pun berkata kepadamu: Engkau adalah Petrus dan di atas batu karang ini Aku akan mendirikan jemaat-Ku dan alam maut tidak akan menguasainya”

Anjuran Apostolis Puas Pius XII yang disampaikan melalui Duta Besar Vatikan untuk Indonesia, Mgr. De Jonghe d’Ardoye untuk mendirikan seminari-seminari di berbagai keuskupan di Indonesia selepas Perang Dunia II.

Hasil Sinode Keuskupan Bandung 2015 tentang:

c.1 Kaderisasi Orang Muda (No. 2):

Umat Allah Keuskupan Bandung melaksanakan kaderisasi kaum muda yang terencana, terstruktur, dan berkesinambungan

c. 2 Peran Gembala dan Anggota Lembaga Hidup Bakti (No. 11):

Umat Allah Keuskupan Bandung memastikan agar para imam dan anggota Lembaga Hidup Bakti melalui kesaksian hidupnya mamu menjadi inspirasi bagi kehidupan iman umat dan menumbuhkan benih-benih panggilan di antara anak-anak dan kaum muda

Adapun semangat dari Seminari Menengah Cadas Hikmat adalah mengambil semangat kebijakan eklesiologis Uskup Bandung “Ut Diligatis in Vicem” Kasihilah seorang akan yang lain (Yoh. 15:17)

Sejarah

Seminari Menengah Santo Antonius, Cadas Hikmat- selanjutnya disebut sebagai Seminari Menengah Cadas Hikmat- diresmikan bertepatan pada Minggu Misi pada 19 Oktober 1947 oleh Mgr. J.H Goumans, OSC. Nama Antonius dari Padua dipilih sebagai pelindung Seminari Cadas Hikmat sesuai dengan nama pelindung rektor seminari saat itu, yakni Pastor A.Y. Piets, OSC.

Awalnya pendirian seminari ini untuk mendidik para calon imam OSC. Namun pada tahun 1950 seminari ini dijadikan Seminari Menengah yang menerima siswa lulusan Sekolah Rakyat. Pada tahun ini juga seorang tenaga pengajar awam, Bapak. Eduardus Sabda, mulai mengajar di seminari. Ada kemungkinan bahwa nama “Cadas Hikmat” berasal dari Bapak E. Sabda.

Pada awal 1967 Cadas Hikmat pindah ke kawasan Baru Adjak di Lembang. Di sini fasilitas dan sarana serta prasarana dapat dikatakan lengkap. Ada satu gedung besar yang memuat kapel, sakristi, kamar-kamar tidur para pastor dan kamar-kamar tidur siswa seminari, ruang rekreasi yang besar, ruang makan para pastor, ruang makan seminaris, dan dapur. Satu gedung besar lain digunakan untuk kelas-kelas dan ada satu bangunan tambahan untuk kamar-kamar mandi dan WC. Di seberang jalan seminari ada lapangan luas yang bisa dipakai untuk main sepak bola dan main voli sekaligus. Sayang seminari di Lembang hanya bertahan selama dua tahun saja. Karena satu dan lain hal, pada akhir ajaran 1968 (Bulan Desember) seminari Lembang harus ditinggalkan. Untuk sementara, pada awal tahun 1969 siswa seminari tingkat SMP dititipkan di asrama putra St. Servatius, Cicadas. Sementara siswa tingkat SMA tinggal di rumah masing-masing namun tetap dalam bimbingan.

Pada awal tahun ajar 1970 seminari menempati tempat baru di Jl. Pasir Kaliki No. 68-72 yang dipimpin oleh Pastor Schellekens, OSC. Jumlah seminaris di tempat ini mengalami perkembangan yang cukup baik. Namun pada tahun 1978 seminari tidak menerima siswa baru karena memang tidak ada yang mendaftar. Rumah seminari dihuni oleh Katekis Bpk. Hendrito sampai tahun 1988.

Pada tahun 1982-1984, seminari sempat pindah ke Jl. Windu. Di tempat ini jumlah seminaris pun tidak berkembang. Bahkan tercatat pada tahun-tahun ini siswanya pernah hanya tinggal 1 (satu) orang saja. Lalu pada 1984, seminari pindah lagi ke Jl. Pasir Kaliki dengan Bpk. Hendrito- yang sudah tinggal di sana sebelumnya- sebagai pembimbingnya.

Pada tahun 1990, atas persetujuan Uskup Bandung saat itu- Mgr. Alexander Djajasiswaja, dibangun sebuah gedung baru seminari di Jl Gudang Utara, Gg. Daradiredja 14/39, RT 01 RW 05, Kelurahan Merdeka, Bandung. Yang menjadi pendamping di seminari ini diawali oleh Pastor Thomas Maman Suharman, OSC. Pada pertengahan 2015 rektor seminari dipercayakan kepada Pastor Agustinus Sugiharto, OSC. Sampai tahun 2016, jumlah seminaris hanya 2 (dua) orang.

Mgr. Antonius Subianto, OSC, sebagai Uskup Bandung saat ini, berkehendak bahwa Seminari Menengah Cadas Hikmat dapat lebih berkembang pada tahun-tahun mendatang. Untuk itu, sejak awal tahun 2016 telah dibentuk penanggungjawab khusus dalam rangka pengembangan Seminari Menengah Cadas Hikmat. Pada Juni 2016 Seminari Menengah Cadas Hikmat dialihkan ke gedung bekas Seminari Tinggi Fermentum di Jl. Surayalaya Sari 5, Buah Batu – Bandung.