Melayani Seperti KRISTUS

Renungan Harian Misioner
Kamis dalam Pekan Suci, 28 Maret 2024
KAMIS PUTIH

Kel. 12:1-8,11-14; Mzm. 116:12-13,15-16bc,17-18; 1Kor. 11:23-26; Yoh. 13:1-15.

Hari ini bersama-sama kita memasuki Tri Hari Suci dengan merayakan Kamis Putih. Bagi sebagian besar dari kita sudah menjadi tradisi untuk mengaitkan perayaan Kamis Putih dengan misa Krisma, praktek pembasuhan kaki, atau peringatan akan perjamuan malam terakhir Yesus besama para rasul. Semua rangkaian peringatan tersebut merupakan sarana untuk membantu kita umat beriman meresapi betul inti ajaran Yesus. 

Bacaan Injil hari ini mengisahkan Yesus yang membasuh kaki para rasul dalam perjamuan malam terakhir. Praktek pembasuhan kaki memperlihatkan bagaimana Yesus memperlihatkan dengan tindakan nyata bagaimana kita seharusnya melayani sesama kita. Hal ini mengingatkan kita bahwa tindakan berbicara lebih keras dari kata-kata. Di masa Yesus, hanya pelayan yang paling rendah yang membasuh kaki tamu yang datang. Dan bisa kita bayangkan, ketika Yesus masuk bersama para rasul untuk mengadakan perjamuan malam itu, tak satupun dari para rasul yang ‘rela’ membasuh kaki saudaranya. Kita tentu tahu kisah dimana para murid beberapa kali memperdebatkan siapa yang terbesar diantara mereka. Melihat itu, Yesus yang telah mengetahui perilaku dan isi hari para murid-Nya, mengambil tindakan untuk menyadarkan mereka apa yang hendak diajarkan-Nya. 

“… Aku yang adalah Tuhan dan Gurumu, maka kamupun wajib saling membasuh kakimu; sebab Aku telah memberikan suatu teladan kepada kamu, supaya kamu juga berbuat sama seperti yang telah Kuperbuat kepadamu.” Yesus mengajarkan bagaimana kita harus melayani sebagai pengikut-Nya. Tindakan Yesus menanggalkan jubah-Nya, mengikat pinggang, dan membasuh kaki para murid, melambangkan pribadi Yesus yang meskipun Allah, rela turun ke dunia, menjadi hamba, dan membasuh dosa-dosa kita lewat darah-Nya di kayu salib. Jika kita tidak memahami dan tidak mau menerima konsep pelayanan seperti Yesus, peringatan Kamis Putih tidak akan memiliki arti apapun.

Pembasuhan kaki yang dilakukan oleh Yesus kepada para rasul mengajarkan kepada kita bagaimana kita perlu menerima dan menyadari betul pelayanan yang dianugerahkan Allah kepada kita. Barulah dengan kesadaran itu kita akan mampu melayani sesama kita tanpa memandang untung rugi, status sosial, atau hal-hal lainnya. “Jikalau Aku tidak membasuh engkau, engkau tidak mendapat bagian dalam Aku.”  Jika kita tidak mau menerima konsep pelayanan yang diberikan Yesus seperti Petrus, kita tidak mampu menjadi pengikut Kristus yang sejati, betapapun besarnya pengorbanan yang mungkin kita lakukan demi orang lain.

Saudari-saudara terkasih, marilah kita dengan hati terbuka menerima anugerah pelayanan dari Allah Bapa sebagaimana diteladankan Yesus. Semoga dengan bimbingan Roh Kudus, kita pada akhirnya akan mampu melayani sesama kita sebagai saudara. Semoga peringatan hari Kamis Putih kali ini sungguh-sungguh membekas dalam hidup kita secara pribadi. Tuhan memberkati.  

(Br. Kornelius Glossanto, SX – Misionaris Xaverian)

Doa Persembahan Harian

Allah, Bapa kami, kepada-Mu kupersembahkan hari ini. Kuhunjukkan semua doa, pikiran, perkataan, tindakan maupun suka-dukaku hari ini dalam kesatuan dengan Putra-Mu Yesus Kristus, yang senantiasa mempersembahkan Diri-Nya dalam Ekaristi bagi keselamatan dunia. Kiranya Roh Kudus, yang menjiwai Yesus, juga menjadi Pembimbing dan Kekuatanku hari ini sehingga aku siap sedia menjadi saksi Kasih-Mu.

Bersama Santa Maria, Bunda Yesus dan Bunda Gereja, secara khusus aku berdoa bagi ujud-ujud Bapa Suci dan para rasul doa Gereja Indonesia untuk bulan ini:

Ujud Gereja Universal:Para martir zaman sekarang – Semoga mereka yang mempertaruhkan hidup demi pewartaan Injil di berbagai belahan dunia mengobarkan Gereja dengan keberanian dan semangat misioner mereka.

Ujud Gereja Indonesia: Keluarga dengan anak berkebutuhan khusus. Semoga orang tua dan keluarga dengan anak berkebutuhan khusus dapat memaknai kehadiran anak mereka sebagai anugerah dan sarana untuk mewujudkan kasih Allah secara istimewa.

Amin

Tinggalkan komentar