Kasih tak Sebatas Kata

Renungan Harian Misioner
Minggu, 05 Mei 2024
HARI MINGGU PASKAH VI

Kis. 10:25-26,34-35,44-48; Mzm. 98:1,2-3ab,3cd-4; 1Yoh. 4:7-10; Yoh. 15:9-17


“Seperti Bapa telah mengasihi Aku, demikian juga Aku telah mengasihi kamu. Tinggallah dalam kasih-Ku itu.”
(Yohanes 15: 9)

Bacaan Injil yang kita dengarkan hari ini berbicara tentang perintah untuk saling mengasihi. Yesus mengatakan kepada murid-murid-Nya bahwa sama seperti Bapa telah mengasihi-Nya, demikian pula Ia telah mengasihi para murid. Karena itu, Yesus memberikan perintah yang jelas kepada para murid-Nya untuk saling mengasihi. Dalam bacaan Injil hari ini, Yesus juga menyebut murid-murid-Nya sebagai sahabat, bukan sekadar hamba, sebab hamba tidak tahu tidak tahu apa yang diperbuat tuannya karena Yesus sudah memberitahukan kepada para murid segala sesuatu yang telah Dia dengar dari Bapa. 

Yesus memanggil kita untuk mencintai sesama, seluruh makhluk, dan semesta ini dengan kasih yang tidak egois, tanpa memandang balasan atau imbalan. Apakah kita mampu untuk mengasihi sebesar itu? Kita mampu! Yesus memampukan kita untuk mengasihi karena saat ini pun kita sudah tinggal dalam kasih (Yoh. 15:9). Yesus menjelaskan bahwa bukan para murid yang memilih-Nya, tetapi Dia yang memilih para murid, lalu mengutuskan mereka untuk pergi dan berbuah. Hal ini mengingatkan kita bahwa panggilan dan pelayanan kita berasal dari Allah, dan kita dipanggil untuk menghasilkan buah-buah Roh. Selain karena kita sudah tinggal dalam kasih, kita mampu mengasihi siapa saja karena Yesus menganggap kita sebagai sahabat, bukan hamba. Tidak ada struktur hierarki dalam kasih. Kita semua sama dan dicintai oleh Yesus. 

Dalam kehidupan kita sehari-hari, kata-kata mengasihi sudah sangat sering kita dengarkan, namun bagaimana dengan pelaksanaannya? Apakah semudah kedengarannya? Tidak! Tak jarang, kita berkoar-koar tentang kasih, mengajarkan kasih ke mana pun kita pergi, namun saat kembali ke rumah kita tidak menegur saudara serumah, kita membenci saudara yang lain, tidak saling bicara denga tetangga kita, dan masih banyak hal lain lagi. Kata-kata kasih hanya berhenti di mulut kita. 

Melalui Injil hari ini, Yesus mengajak kita untuk mengasihi sesama dengan tindakan dan kata. Kasih tidak sebatas kata. Kasih merangkul kata, aksi dan pengurbanan. Semoga kita semua selalu berusaha untuk mengasihi tanpa pandang bulu, tanpa takut, dan tanpa mengharapkan imbalan. 

Misi kita hari ini: Mengasihi sesama dengan tulus. 

(Ignasius Lede – Komisi Karya Misioner KWI)

Doa Persembahan Harian

Allah, Bapa kami, kepada-Mu kupersembahkan hari ini. Kuhunjukkan semua doa, pikiran, perkataan, tindakan maupun suka-dukaku hari ini dalam kesatuan dengan Putra-Mu Yesus Kristus, yang senantiasa mempersembahkan Diri-Nya dalam Ekaristi bagi keselamatan dunia. Kiranya Roh Kudus, yang menjiwai Yesus, juga menjadi Pembimbing dan Kekuatanku hari ini sehingga aku siap sedia menjadi saksi Kasih-Mu.

Bersama Santa Maria, Bunda Yesus dan Bunda Gereja, secara khusus aku berdoa bagi ujud-ujud Bapa Suci dan para rasul doa Gereja Indonesia untuk bulan ini:

Ujud Gereja Universal: Formasi para religius dan calon imam – Semoga para biarawan dan biarawati, serta para calon imam, tumbuh dalam panggilan mereka sendiri melalui pembinaan pribadi, pastoral, spiritual dan komunitas, sehingga mereka mampu menjadi saksi Injil yang kredibel. 

Ujud Gereja IndonesiaContent creator dan influencer – Semoga para content creator dan influencer mampu memproduksi konten-konten yang mengandung pesan positif, kejujuran, dan membangun persatuan. 

Amin

Tinggalkan komentar