Ajakan Bagi ‘Orang Luar’ dan ‘Orang Dalam’ Tuhan

Renungan Harian Misioner
Selasa, 30 Juni 2020
P. Para Martir Pertama di Roma
Am. 3:1-8; 4:11-12; Mzm. 5:5-6,7,8; Mat. 8:23-27

Sahabat-sahabat Tuhan ytk! Salam jumpa lagi di akhir bulan Juni 2020. Waktu berlalu begitu cepat, sebulan kita lewati lagi. Refleksi Biblis ini mengajak kita meluangkan waktu sejenak di akhir bulan ini guna merenungkan pesan Tuhan hari ini yang masih sangat relevan dengan situasi kita. Hentakan Covid mengingatkan kita semua untuk senantiasa melibatkan Tuhan dalam hidup kita.

Judul renungan ini bertolak dari dua tipe orang yang ditampilkan di bacan-bacaan suci hari ini. “Orang luar Tuhan” yakni mereka tidak percaya Tuhan. Umat Israel yang disoroti dalam bacaan pertama mewakili kelompok orang luar ini. Mereka lebih suka mencari perlindungan pada dewa lain. Dengan demikian mereka sendiri yang mengeluarkan diri dari lingkaran anak-anak Tuhan. Namun Tuhan melalui hamba-Nya Nabi Amos mengajak mereka yang sudah menjadi ‘orang luar’ untuk kembali mengimani Tuhan (kembali menjadi orang dalam). Inilah bukti kesetiaan Tuhan yang Maha Pengasih bagi semua anak-anak-Nya.

Kelompok berikutnya yakni “orang dalam” yang diwakili oleh para murid Yesus dalam kisah Injil hari ini. Mereka ini masih dalam lingkaran yang percaya dan mengikuti Tuhan tetapi masih dangkal imannya sehingga mudah digoyahkan oleh ketakutan dan kekhawatiran mereka. Atau dalam konteks cerita Injil hari ini, mereka percaya dan mengikuti Tuhan tetapi masih secara formalitas lahiriah. Tuhan yang mereka imani masih ditidurkan, dinon-aktifkan/di-off-kan sehingga daya kerja-Nya tidak mereka alami. Maka badai mengingatkan mereka untuk mengaktifkan iman mereka kepada Tuhan.

‘Badai Covid’ yang sedang kita alami menghentak kita juga menyadari dengan batin yang jujur: apakah selama ini saya menjadi orang luar yang tidak lagi percaya Tuhan atau orang dalam yang secara formal percaya Tuhan tetapi dalam kenyataan Tuhan kurang dilibatkan dalam hidup saya? Covid mengajak kita merenung juga sejauh mana kita mengaktifkan iman kita sebagai daya menghubungkan kita secara hidup dan aktif dengan Tuhan. Dengan mengaktifkan keyakinan kita dalam diri, kita pun akan terbuka pada penyelenggaraan bantuan Tuhan.

Saya menutup ulasan ini dengan sharing seorang ibu di Kuta Bali yang membagikan permenungannya tentang Covid berdasarkan pengalaman pribadinya menghadapi sakit suaminya.

“Covid menghentak kita untuk merenungkan cara kita berelasi dengan Tuhan. Saya merasa selama ini orang berdoa hanya meminta dan menuntut dan lupa untuk diam mendengarkan suara Tuhan yang ingin berbicara kepada kita. Pengalaman saya saat suami saya divonis mati karena sakitnya mengajar saya pentingnya ketenangan batin dan keyakinan yang kokoh pada pertolongan Tuhan. Survive-nya suami hingga saat ini tak terlepas dari hal-hal ini yang mengajar saya belajar bagaimana berjuang mengikuti tuntunan Tuhan. Tuhan tidak pernah berubah. Yang berubah dan berulah adalah kita. Saat yang tepat untuk sadar bahwa di atas bantuan manusia, masih ada TUHAN yang Mahakuasa. Berdoa dalam keheningan dan kesederhanaan. Dan mendengarkan suara Tuhan. Hanya diam dan Dengarkanlah DIA. Kita mendoakan para dokter dan petugas kesehatan serta yang terlibat menangani Covid ini agar selalu dalam perlindungan-NYA.”

Selamat merenung, Tuhan memberkati.

(RP. John Masneno, SVD – Sekretaris Eksekutif Pusat Spiritualitas Sumur Yakub Indo – Leste)

DOA PERSEMBAHAN HARIAN

Allah, Bapa kami, kepada-Mu kupersembahkan hari ini. Kuhunjukkan semua doa, pikiran, perkataan, tindakan maupun suka-dukaku hari ini dalam kesatuan dengan Putra-Mu Yesus Kristus, yang senantiasa mempersembahkan Diri-Nya dalam Ekaristi bagi keselamatan dunia. Kiranya Roh Kudus, yang menjiwai Yesus, juga menjadi Pembimbing dan Kekuatanku hari ini sehingga aku siap sedia menjadi saksi Kasih-Mu.

Bersama Santa Maria, Bunda Yesus dan Bunda Gereja, secara khusus aku berdoa bagi ujud-ujud Bapa Suci dan para rasul doa Gereja Indonesia untuk bulan ini:

Ujud Evangelisasi:

Menempuh Jalan Hati: Semoga saudara-saudara kita yang sedang menderita bisa menemukan jalan hidup yang mengantar mereka untuk dapat disentuh oleh Hati Kudus Yesus. Kami mohon…

Ujud Gereja Indonesia:

Para petani: Semoga pemerintah dan pihak-pihak yang berwenang, berkehendak kuat untuk membantu dan berpihak pada kelangsungan dan kesejahteraan hidup para petani. Kami mohon…

Ujud Khusus:

Kami menggabungkan diri dengan Hati Yesus yang Mahakudus agar dari lubuk hati yang terdalam atau sungguh-sungguh mengusahakan keadilan bagi seluruh bangsa kami. Kami mohon…

Amin

Satu respons untuk “Ajakan Bagi ‘Orang Luar’ dan ‘Orang Dalam’ Tuhan

  1. Terima kasih Pater.
    Betul bahwa COVID membuat kita mempunyai waktu untuk evaluasi diri terutama hubungan kita dengan sang Pencipta. Dan semoga setelah kita memasuki masa new normal kitapun terus mempertahankan sikap ini disepanjang hidup kita. Amin

    Suka

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s