Yesus Kontroversial

Renungan Harian Misioner
Sabtu Prapaskah IV, 20 Maret 2021

Yer. 11:18-20; Mzm. 7:2-3,9bc-10,11-12; Yoh. 7:40-53

Sahabat misioner terkasih,
Tidak lama lagi kita akan memasuki Pekan Suci. Bacaan-bacaan Kitab Suci dalam liturgi kita menyiapkan dan mengarahkan perhatian kita pada misteri sengsara, wafat dan kebangkitan Tuhan. Setapak demi setapak kita dituntun meniti perjalanan Tuhan Yesus menuju Yerusalem tempat misteri Tuhan itu terjadi. Bacaan Injil hari ini menceritakan Tuhan Yesus mengajar di Yerusalem.

Kehadiran Yesus di Yerusalem menimbulkan kontroversi, pertentangan di antara banyak orang, bahkan di kalangan para tokoh agama. Hal ini sebenarnya menunjukkan bahwa Yesus adalah pribadi yang kuat, berkarisma dan berpengaruh besar dalam hidup manusia.

Dalam Injil hari ini, Yesus disebut sebagai “Nabi” dan “Mesias”. Orang-orang memberi kesaksian, “Dia ini benar-benar nabi yang akan datang.” Sebutan nabi yang akan datang merujuk pada Elia. Elia adalah seorang nabi besar di Israel, penentang penyembahan berhala. Ia mengalahkan nabi-nabi Baal di gunung Karmel dengan menurunkan api dari langit. Elia dipandang sebagai pembuat mukjizat dan penolong. Ia menghidupkan anak laki-laki janda Sidon. Nabi Elia diangkat ke surga dalam angin badai. Oleh karena itu, orang-orang berkeyakinan bahwa Elia akan datang di kemudian hari. Sekarang kebesaran dan keagungannya disematkan dalam diri Yesus. Orang-orang meyakini bahwa Yesuslah nabi yang akan datang itu.

Tentang Yesus, orang-orang memberi kesaksian juga, “Ia ini Mesias.” Yesus disebut Mesias (Ibrani) atau Kristus (Yunani) karena Dialah yang dipilih dan diurapi Allah menjadi Penyelamat dan Tuhan. Mesias sebenarnya adalah suatu gelar, namun dalam diri Yesus gelar itu kemudian menjadi nama diri, Yesus Kristus.

Terhadap Yesus, orang-orang terbelah dan saling bertentangan. Ada yang menyambut-Nya sebagai Nabi dan Mesias. Sebaliknya, ada pula yang menuduh-Nya sesat sebagai penghujat Allah hingga mau menangkap Dia, tetapi tidak ada yang berani menyentuh-Nya. Mereka yang menyambut positif Yesus adalah mereka yang open minded, terbuka dan terberkati. Sedangkan, yang menolak-Nya adalah imam-imam kepala, orang-orang Farisi dan sebagian orang yang menjadi pengikut mereka. Yang menolak Yesus adalah orang-orang yang gusar, tertutup pada kepicikan dirinya sendiri, menganggap diri paling paham akan kehendak Allah dan mudah menghakimi orang lain sehingga mereka mengatakan, “Orang banyak itu yang tidak mengenal hukum Taurat, terkutuklah mereka!”

Sahabat misioner terkasih,
Kehadiran Yesus dalam hati dan hidup kita pun bisa jadi membawa pertentangan. Ada dua kekuatan yang bercokol dalam batin kita. Kekuatan pemenang, yaitu yang positif, yang membawa kita pada iman kepercayaan pada Tuhan Yesus yang semakin kuat, harapan yang semakin berkobar karena yakin bahwa Tuhan Yesus selalu menyertai dan tidak akan meninggalkan kita pada situasi apa pun, serta cinta pada Tuhan Yesus dan sesama yang semakin murni. Namun, awas! Ada juga kekuatan pecundang, yaitu yang negatif, yang selalu mengincar, mengusik, dan mempengaruhi kita supaya iman kita pada Tuhan Yesus menjadi tawar, menggembosi harapan kita sehingga menjadi redup dan mati, serta memudarkan cinta kita pada Tuhan dan sesama karena mementingkan diri sendiri.

Kita berdoa memohon rahmat Allah agar kekuatan pemenanglah yang lebih menguasai diri kita. Amin ***(NW)

(RD. M Nur Widipranoto – Dirnas Karya Kepausan Indonesia)

DOA PERSEMBAHAN HARIAN

Allah, Bapa kami, kepada-Mu kupersembahkan hari ini. Kuhunjukkan semua doa, pikiran, perkataan, tindakan maupun suka-dukaku hari ini dalam kesatuan dengan Putra-Mu Yesus Kristus, yang senantiasa mempersembahkan Diri-Nya dalam Ekaristi bagi keselamatan dunia. Kiranya Roh Kudus, yang menjiwai Yesus, juga menjadi Pembimbing dan Kekuatanku hari ini sehingga aku siap sedia menjadi saksi Kasih-Mu.

Bersama Santa Maria, Bunda Yesus dan Bunda Gereja, secara khusus aku berdoa bagi ujud-ujud Bapa Suci dan para rasul doa Gereja Indonesia untuk bulan ini:

Ujud Evangelisasi:

Sakramen rekonsiliasi: Marilah kita berdoa agar melalui sakramen rekonsiliasi, kita membarui diri lebih dalam, sehingga dapat merasakan belaskasih Allah yang tiada batasnya. Kami mohon…

Ujud Gereja Indonesia:

Perhatian pada yang pokok: Semoga umat Katolik selalu belajar untuk lebih memperhatikan hal-hal yang pokok, baik jiwa maupun raga. Kami mohon…

Ujud Khusus Tahun Santo Yoseph:

Dalam bulan yang dipersembahkan kepada Santo Yoseph ini, izinkanlah kami mendapat Roh, yang terbuka untuk mendengarkan Kehendak-Mu, supaya dapat mengabdi Keluarga Kudus. Kami mohon…

Amin

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s