Renungan Harian Misioner
Selasa, 13 April 2021
P. S. Martinus I
Kis. 4:32-37; Mzm. 93:1ab,1c-2,5; Yoh. 3:7-15
Renungan Harian Misioner dari Yung-Fo, Pangkalpinang
Para sahabat misioner yang terkasih: Selamat Paskah dan Shalom!
Dalam waktu yang hampir bersamaan, yakni sejak Minggu Paskah pagi, terdapat dua versi tentang kebangkitan Tuhan kita Yesus Kristus, yang beredar. Yang pertama dari Yesus Kristus yang bangkit itu sendiri kepada Maria Magdalena untuk diteruskan kepada para murid (Yoh. 2011-18). Yang kedua dari para serdadu penjaga makam kepada para tua-tua dan imam-imam kepala bangsa Yahudi (Mrk. 28:11-15). Kedua berita ini bersumber dari peristiwa yang sama. Dan baik Maria Magdalena maupun pada serdadu penjaga makam, mereka semua adalah saksi mata tentang kebangkitan Tuhan kita Yesus Kristus ini. Namun kemudian, versi kebangkitan yang beredar melalui Maria Magdalena dan para murid Yesus tetap bertahan sebagai “berita yang benar” sementara versi yang beredar melalui para serdadu penjaga makam, setelah sampai kepada tua-tua bangsa Yahudi dan imam-imam kepala, isinya berubah menjadi “berita hoaks” yang menegaskan bahwa Yesus Kristus tidak bangkit, tetapi jenazah-Nya tidak berada di dalam makam, karena dicuri oleh para murid Yesus. Sejak semula, terhitung dari Hari Minggu Paskah itu, pewartaan tentang Kebangkitan Kristus yang menjadi pokok dan dasar iman kita, selalu berhadapan dengan berita hoaks yang diusung oleh tua-tua bangsa Yahudi dan para imam kepala itu!
Sekalipun harus menghadapi berita hoaks, namun Yesus ternyata telah mempersiapkan para murid-Nya dengan aneka karunia Paskah, sehingga mereka mampu memberi kesaksian tentang kebangkitan-Nya dengan “kuasa yang besar” (Yoh. 20:19-23). Bermodalkan aneka kuasa yang mengalir dari kebangkitan Kristus ini, para murid selanjutnya membuka kesempatan kepada umat manusia agar supaya dapat “dilahirkan kembali” (Kis. 2:36-41), sebagai syarat untuk masuk ke dalam misteri Paskah Kristus ini, dan selanjutnya dapat memberi kesaksian tentang rahasia Paskah atau kebangkitan Tuhan ini.
Paskah & Proses Kelahiran Kembali
Ungkapan “dilahirkan kembali” muncul dalam dialog Yesus dengan Nikodemus. Ketika Nikodemus belum memahami maksud ungkapan ini, Yesus menjelaskan bahwa bukan kelahiran fisik-jasmaniah yang Dia maksudkan, melainkan sebuah kelahiran rohani dengan air dan roh sebagai medianya. Kelahiran dari air dan Roh ini selanjutnya dimaknai sebagai pembaptisan bagi seseorang yang mau menjadi murid atau pengikut Yesus Kristus. Melalui kelahiran kembali dari air dan Roh ini, seseorang menyatukan diri dengan Kristus yang wafat “untuk mati terhadap dosa-dosanya,” supaya kemudian orang itu dapat menyatukan dirinya dengan Kristus yang bangkit, “untuk memperoleh hidup di dalam Kristus. Persatuan atau persekutuan dengan Kristus, yang terjadi melalui “proses kelahiran kembali dari air dan Roh ini,” memberi kesempatan kepada seseorang untuk menginternalisir Paskah Kristus ke dalam dirinya, menjadikan “aspek kematian terhadap dosa” dan “aspek kebangkitan ke dalam hidup” ini ada dan bekerja di dalam diri para murid-Nya dan orang-orang yang percaya kepada-Nya. Kisah Musa meninggikan ular di padang gurun itu, menjadi contoh bagaimana orang-orang yang percaya dapat mengalami kedua aspek ini di dalam kehidupan mereka (Yoh. 3:14-15).
Pewartaan tentang Paskah & Kuasa Kebangkitan Kristus
Internalisasi Paskah Kristus dengan kelahiran kembali dari air dan Roh, selain memberi kemungkinan kepada seseorang yang percaya, untuk mati dalam persekutuan dengan Kristus terhadap dosa-dosanya, untuk kemudian bangkit bersama Kristus untuk hidup baru di dalam Dia, juga memberi kemungkinan kepada ‘kuasa’ dari Yesus Kristus yang bangkit itu, untuk bekerja di dalam diri orang percaya tersebut guna mendukungnya ketika orang tersebut harus bersaksi tentang kebangkitan Tuhan. Contoh ini kita dapati dalam diri Rasul Santo Petrus sendiri. Petrus telah memberikan diri seutuhnya untuk bersatu dengan Kristus di dalam hidup dan pelayanannya, sehingga kuasa Yesus, Guru-Nya, juga bekerja di dalam dirinya. Demikian, ketika diminta untuk memberikan sedekah kepada yang lumpuh, Petrus malah menyembuhkan orang itu dengan kuasa Nama Yesus (Kis. 3:6-10).
Kelahiran Kembali sebagai “Sarana & Kesempatan” untuk Bersaksi tentang Paskah
Pewartaan tentang kebangkitan Tuhan memang sejak awal harus berhadapan dengan berita hoaks melawan kebangkitan itu sendiri. Dan serangan terhadap iman akan kebangkitan ini terus-menerus ada hingga hari ini. Namun Tuhan kita Yesus Kristus yang mengalahkan maut dengan kebangkitan-Nya itu, Dia juga tidak tinggal diam. Dia tidak membiarkan kita melawan berita hoaks tentang kebangkitan-Nya itu seorang diri. Dia melengkapi kita dengan aneka karunia Paskah seperti “damai sejahtera” & “tugas-perutusan” & “karunia Roh Kudus” & “kuasa untuk mengampuni dosa” (Yoh. 20:19-23). Dan lebih jauh lagi, Yesus yang bangkit itu, juga membuka kesempatan kepada kita “dilahirkan kembali dari air dan Roh-Nya” (Kis. 2:37-41; Yoh. 3:7-8) sehingga “kuasa-Nya boleh bekerja di dalam kita” (Kis. 3:6-8), untuk mendukung kita dalam memberitakan kebenaran tentang kebangkitan-Nya sekaligus memenangkan orang-orang kepada iman akan Dia. Mari kita menghidupi Janji Baptis kita dengan setia, sehingga seperti Rasul Petrus, Kuasa nama Yesus boleh bekerja di dalam diri kita, untuk menyembuhkan diri kita dan juga orang-orang lain yang memerlukan pertolongan-Nya. Amin (RMG).
(RD. Marcel Gabriel – Imam Keuskupan Pangkalpinang)
DOA PERSEMBAHAN HARIAN
Allah, Bapa kami, kepada-Mu kupersembahkan hari ini. Kuhunjukkan semua doa, pikiran, perkataan, tindakan maupun suka-dukaku hari ini dalam kesatuan dengan Putra-Mu Yesus Kristus, yang senantiasa mempersembahkan Diri-Nya dalam Ekaristi bagi keselamatan dunia. Kiranya Roh Kudus, yang menjiwai Yesus, juga menjadi Pembimbing dan Kekuatanku hari ini sehingga aku siap sedia menjadi saksi Kasih-Mu.
Bersama Santa Maria, Bunda Yesus dan Bunda Gereja, secara khusus aku berdoa bagi ujud-ujud Bapa Suci dan para rasul doa Gereja Indonesia untuk bulan ini:
Ujud Evangelisasi:
Hak asasi: Kita berdoa bagi mereka yang mempertaruhkan hidupnya dengan memperjuangkan hak asasi di bawah kepemimpinan yang diktator, rezim otoriter dan bahkan negara demokrasi yang sedang krisis. Kami mohon…
Ujud Gereja Indonesia:
Para petugas bidang kesehatan: Semoga para petugas medis dan para peneliti bidang kesehatan dikaruniai keutamaan untuk selalu waspada, siap sedia, serta rela menolong sesama, terlebih dalam situasi darurat kesehatan. Kami mohon…
Ujud Khusus Tahun Santo Yoseph:
Perkenankanlah kami dilimpahi rahmat, seperti Santo Yoseph, untuk mengimani Sang Putera, yang diutus untuk memulihkan Kerajaan Allah, sampai menderita, Wafat dan Bangkit melampaui segala kenyamanan dunia. Kami mohon…
Amin