Hadirkan Kebaikan di Tengah Kesulitan

Renungan Harian Missioner
Selasa, 22 Juni 2021
P. S. Paulinus dr Nola, S. Yohanes Fisher, S. Thomas More

Kej. 13:2,5-18; Mzm. 15:2-3ab,3cd-4ab,5; Mat. 7:6,12-14

Misi:
Menuntut agar diperlakukan secara baik dan bermartabat akan mengurangi berkat serta rahmat jika kita tidak sanggup memperlakukan orang lain sebagai sesama saudara yang sama diperlakukan Allah secara adil dalam kasih-Nya.

Sesama sahabat misioner yang terkasih.

Tidak sedikit orang yang menuntut diperlakukan secara baik, adil serta bermartabat namun pada saat yang sama mereka sendiri gagal memperlakukan sesama mereka dengan adil dan benar.

Kisah perkelahian antara para gembala Lot dan para gembala Abraham menjadi gambaran bahwa semua kelimpahan dan kesejahteraan yang merupakan hasil dari berkat Allah telah dipelintir menjadi hasil kesombongan manusia semata untuk mengejar kepentingan dan kepuasan diri. Inilah kisah dalam bacaan pertama dari Kitab Kejadian yang kita dengar hari ini.

Pada Injil Matius hari ini, Yesus menegaskan dua hal penting. Pertama: siapa pun pengikut-Nya harus takut pada Allah, harus melakukan kebaikan, keadilan, kejujuran, kebenaran bukan hanya menuntut dari pihak lain. Kedua: untuk mencapai tujuan yang disediakan Tuhan, setiap orang mesti berjuang untuk melewati berbagai kesulitan, berani dihimpit dan diperhadapkan pada tantangan yang tidak enteng untuk dikalahkan, tidak sedikit gesekan, benturan dan ancaman yang harus dilalui.

Sesama sahabat misioner yang terkasih. Tuhan menyediakan kelimpahan dan kesejahteraan, agar manusia saling mengasihi serta takut pada Tuhan bukan untuk saling menguasai. Lot yang menempati pesisir Yordan dan kota-kota di sekitar Sodom dengan penduduk kota yang bertegar hati dan tidak takut pada Tuhan. Sementara Abraham menempati wilayah Mamre dekat jalur sungai Hebron. Semua keturunan Abraham dan penduduk di sekitar wilayah itu takut pada Tuhan maka Abraham mendirikan Mezbah Allah.

Orang yang takut pada Tuhan akan mengalami kasih setia Tuhan dan disediakan kebahagiaan dan kehidupan tiada akhir. Namun untuk meraih kehidupan tak berakhir itu, Tuhan membangun jalan, jalur tempuh sarat ujian dan medan juang yang tidak gampang. Tuhan ingin menyeleksi kesetiaan serta ketahanan iman kita sebelum tiba pada kualitas iman yang tahan uji.

Sesama saudara misioner yang terkasih. Kita sedang berkelana di tengah dunia yang menyajikan berbagai kesenangan yang bisa diraih melalui jalur tol tanpa hambatan. Setiap orang bisa kapan saja menikmati kegembiraan sesaat, tanpa berpegang pada kualitas hidup yang tahan uji.

Yesus kini mengajak kita untuk masuk ke dalam lorong perjuangan yang hanya bisa ditempuh untuk meraih kesuksesan ketika kekuatan Tuhan menjadi andalan kita. Kita dipanggil bahkan diharuskan untuk melewati jalan serta jalur itu entah apa pun bentuk ujiannya, bagaimana pun sempitnya lorong yang disediakan Tuhan, karena: kita telah berkomitmen untuk mengikuti Yesus dan menapaki jalan itu; dan karena kerinduan kita akan kehidupan tiada akhir bersama Tuhan.

Kerinduan iman dan kebahagiaan tanpa akhir ini, semestinya membuka mata jasmani dan mata iman kita untuk menemukan berbagai sikap serta karakter kita yang mempersempit jalan kita menuju Tuhan, sebagai misal: keegoisan, keserakahan, kepentingan diri yang melebihi batas wajar, kesombongan, keangkuhan, hawa nafsu, dendam serta iri, kecemburuan dan kebencian, ambisi serta popularitas diri yang mengorbankan orang lain, kekejaman, kemunafikan, kebohongan, ketidakadilan, serta berbagai kesenangan pribadi yang terus melekat pada diri kita. Semua ini sungguh merugikan orang lain dan merintangi perjalanan kita menuju Tuhan.

Mari menelusuri lorong yang disediakan Tuhan kendati penuh tantangan namun tersedia sukacita abadi. Amin.

(RP. Hiasintus Ikun, CMF – Dirdios KKI Keuskupan Palangkaraya)

DOA PERSEMBAHAN HARIAN

Allah, Bapa kami, kepada-Mu kupersembahkan hari ini. Kuhunjukkan semua doa, pikiran, perkataan, tindakan maupun suka-dukaku hari ini dalam kesatuan dengan Putra-Mu Yesus Kristus, yang senantiasa mempersembahkan Diri-Nya dalam Ekaristi bagi keselamatan dunia. Kiranya Roh Kudus, yang menjiwai Yesus, juga menjadi Pembimbing dan Kekuatanku hari ini sehingga aku siap sedia menjadi saksi Kasih-Mu.

Bersama Santa Maria, Bunda Yesus dan Bunda Gereja, secara khusus aku berdoa bagi ujud-ujud Bapa Suci dan para rasul doa Gereja Indonesia untuk bulan ini:

Ujud Evangelisasi:

Keindahan Perkawinan: Marilah kita berdoa bagi kaum muda yang sedang mempersiapkan perkawinan dengan dukungan komunitas Kristiani: semoga mereka bertumbuh dalam cinta, dengan kemurahan hati, kesetiaan dan kesabaran. Kami mohon…

Ujud Gereja Indonesia:

Pegiat dan pengguna media sosial: Semoga semua pegiat dan pengguna media sosial dikaruniai keutamaan untuk dapat terus berkreasi menebarkan hal-hal positif dan terhindar dari hal-hal yang merugikan diri sendiri, keluarga, maupun masyarakat. Kami mohon…

Ujud Khusus Tahun Santo Yoseph:

Berkenanlah memberi kami hati, seperti Hati Putera dari Bapak Yoseph, untuk mengambil bagian secara tulus dalam membangun Paguyuban Umat Beriman dalam keluarga-keluarga dan komunitas-komunitas kami. Kami mohon…

Amin

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s