Renungan Harian Misioner
Senin Biasa VII, 21 Februari 2022
P. S. Petrus Damiani
Yak. 3:13-18; Mzm. 19:8,9,10,15; Mrk. 9:14-29
Para sahabat misioner yang terkasih, Shalom! Kita berjumpa kembali dalam Renungan Harian Misioner, Edisi Hari Senin dalam Pekan VII Masa Biasa Tahun C/II dengan warta Injil tentang kuasa penyembuhan Yesus yang membebaskan seorang anak dari roh jahat, yang membuatnya bisu dan tuli. Selain itu, kita juga dipertemukan kembali dengan Rasul Santo Yakobus, yang mengajak para pembaca suratnya untuk mengembangkan suatu cara hidup yang bijak dan berbudi, yang harus diwujudkan di dalam atau melalui perbuatan-perbuatan baik kepada sesama. Pemazmur yang mendalami Firman Tuhan, memberi kesaksian bahwa Firman itu sungguh tetap dan menyukakan hati.
Cara Hidup Yang Bijak & Berbudi
Setelah menegaskan tentang iman seseorang yang harus dibuktikan melalui perbuatan-perbuatannya (Yakobus 2:18.23), demikian pada hari ini Rasul Yakobus berbicara tentang cara hidup seseorang, yang juga harus jelas terlihat dari perbuatannya (3:13). Selain penegasan tersebut, Yakobus juga mengingatkan para pembaca suratnya tentang bahaya dari sikap iri hati dan mementingkan diri sendiri, karena seperti halnya dengan nafsu manusia, semua hal yang negatif itu berasal dari setan. Sedangkan hikmat, datangnya dari atas, dari Allah. Dan karena itu, untuk dapat hidup bijak dan berbudi, orang harus melepaskan diri dari sikap dendam dan iri hati, dari sikap ingat diri dan kesombongan, serta harus mencari dan mengenakan hikmat yang datang dari Allah, yang buahnya sudah pasti adalah hal-hal yang positif seperti pendamai, peramah, penurut, penuh belas-kasih (Yakobus 3:14-18).
Hukum & Perintah Tuhan: Pedoman kepada keberhasilan dalam hidup
Pemazmur yang mendalami dan membangun hidupnya berdasarkan Hukum dan Perintah Tuhan mengalami bahwa Hukum-hukum dan Perintah tersebut memberikan kepada dirinya kebijaksanaan dan melegakan jiwanya, juga menerangi mata, serta memberikan pengajaran dan ganjaran. Buah dari hidup menurut ketetapan Tuhan ini semuanya positif, oleh karena hukum-hukum dan perintah Tuhan itu sejatinya adalah pedoman sekaligus penerang jalan baginya, bukan seperti rantai yang membelenggu kakinya. Hukum-hukum dan perintah Tuhan itu, selain mengingatkan Pemazmur akan berbagai bahaya yang menghadang jalan hidupnya, juga mengarahkan pemazmur serta membimbingnya kepada keberhasilan (Mazmur 19:7-9).
Kuasa Doa & Iman akan Yesus
Menyikapi permintaan ayah anak yang kerasukan roh jahat itu, Yesus menegaskan tentang pentingnya iman. Dan ketika menemukan iman itu dalam diri sang ayah, Yesus langsung bertindak untuk menyembuhkan anak yang sakit tersebut. “Katamu: jika Engkau dapat? Tidak ada yang mustahil bagi orang yang percaya!” Segera ayah anak itu berteriak: “Aku percaya. Tolonglah aku yang tidak percaya ini!” Ketika Yesus melihat orang banyak makin datang berkerumun, Ia menegor roh jahat itu dengan keras, kata-Nya: “Hai kau roh yang menyebabkan orang menjadi bisu dan tuli, Aku memerintahkan engkau, keluarlah dari pada anak ini dan jangan memasukinya lagi!” Lalu keluarlah roh itu sambil berteriak dan menggoncang-goncang anak itu dengan hebatnya. Anak itu kelihatannya seperti orang mati, sehingga banyak orang yang berkata: “Ia sudah mati.” Tetapi Yesus memegang tangan anak itu dan membangunkannya, lalu ia bangkit sendiri (Markus 9:23-27).
Dengan ini, Yesus menunjukkan bahwa pertolongan yang tersedia di dalam Tuhan lewat diri-Nya, memerlukan iman, dan kemudian ketika berada bersama para murid-Nya, Yesus menambahkan lagi, bahwa iman itu harus disertai dengan doa, dan itulah yang menjadikan pertolongan dan penyembuhan Tuhan terjadi.
Dengan demikian, untuk mendapatkan pertolongan dari Tuhan Yesus misalnya sembuh dari sakit penyakit, atau gangguan dari roh jahat, seseorang harus mempunyai hubungan baik dengan Dia, dan bahwa hubungan itu harus diwujudkan melalui hidup yang bijaksana dan berbudi, melalui kerelaan untuk melaksanakan hukum-hukum dan perintah Tuhan, dan juga melalui doa oleh karenanya kuasa penyembuhan Yesus dapat bekerja. Sembuhkanlah kami, ya Tuhan Yesus. Amin.
(RD. Marcel Gabriel – Imam Keuskupan Pangkalpinang)
DOA PERSEMBAHAN HARIAN
Allah, Bapa kami, kepada-Mu kupersembahkan hari ini. Kuhunjukkan semua doa, pikiran, perkataan, tindakan maupun suka-dukaku hari ini dalam kesatuan dengan Putra-Mu Yesus Kristus, yang senantiasa mempersembahkan Diri-Nya dalam Ekaristi bagi keselamatan dunia. Kiranya Roh Kudus, yang menjiwai Yesus, juga menjadi Pembimbing dan Kekuatanku hari ini sehingga aku siap sedia menjadi saksi Kasih-Mu.
Bersama Santa Maria, Bunda Yesus dan Bunda Gereja, secara khusus aku berdoa bagi ujud-ujud Bapa Suci dan para rasul doa Gereja Indonesia untuk bulan ini:
Ujud Gereja Universal: Para biarawati dan perempuan hidup bakti
Kita berdoa untuk para biarawati dan para perempuan yang menjalani hidup bakti; kita berterima kasih atas misi perutusan dan keberanian mereka; semoga mereka dapat terus menemukan cara untuk menanggapi tantangan zaman ini.
Ujud Gereja Indonesia: Kesinambungan pengolahan sampah plastik
Kita berdoa, semoga upaya-upaya pribadi dan kelompok untuk mengurangi dan mengolah sampah plastik dapat menjadi upaya pemberdayaan masyarakat karena didukung pemerintah dan institusi-institusi sosial.
Amin