Renungan Harian Misioner
Selasa Biasa VII, 22 Februari 2022
Pesta Takhta S. Petrus
1Ptr 5:1-4; Mzm 23:1-3a.3b-4.5.6; Mat 16:13-19
Istilah “Takhta Petrus” bernada tinggi sekali. Petrus lebih suka dengan “Pelayanan”. Luk. 22:32 yang disebut pada Antifon Pembukaan selaras dengan ‘penugasan Yesus kepada Petrus’, yaitu meneguhkan para saudara. Sebab, itu pulalah yang sesuai dengan penutup Injil Yohanes, ketika kepada Petrus diberi penugasan ‘gembalakan domba-dombaKu’.
1Ptr. 5:1-4: yang dihidangkan untuk bacaan pertama, juga menunjukkan, bagaimana Petrus menyadari tugasnya sebagai ‘sekadar penatua’, artinya ‘yang dituakan dalam persekutuan para murid Kristus’. Hal itu bergema pada masa kini, ketika Paus Fransiskus menempatkan dirinya sebagai rekan sepelayanan dengan para Uskup. Bacaan dalam surat Petrus, yang dipetik hari ini secara jelas menekankan sikap dasar para Penatua, yaitu untuk menemani ‘perjalanan ziarah murid Kristus’ dalam ‘menjadi paguyuban Umat Sang Penebus’. Hal itu dapat menjadi ajakan bagi mereka, yang sekarang ini mengambil bagian dalam pelayanan jemaat untuk “menjadi rekan berjalan bersama para Murid Kristus”. Untuk itulah kita boleh memperhatikan ajakan Paus Fransiskus, yang belum lama ini mengajak semua Uskup sedunia untuk membimbing umat, guna terlibat dalam “menyadari ziarah bersama mengikuti jejak Kristus” dalam menjalani “jalan bersama”, yang diberi judul “Synode Universal Gereja, yang diharapkan melibatkan seluruh umat sampai dua tahun mendatang”. Betapa Pengganti Petrus di masa kini mengenakan juga semangat Petrus dalam “menduduki tempat pelayanan Petrus sebagai Penatua Paguyuban Umat Beriman”. Harapannya adalah “bila Sang Gembala Agung tiba, maka keselamatan hadir dalam Gereja”. Demikianlah kita diajak mendoakan Pengganti Petrus dalam Peringatan Hari ini.
Mat. 16:13-19: dalam Bacaan Injil hari ini memperlihatkan bagaimana Petrus dari satu sisi menggemakan cara orang Israel menjunjung tinggi Yesus dalam hubungan dengan utusan-utusan Allah lainnya; dari sisi lain, digarisbawahilah cara pandang penuh iman Petrus, yang menjunjung tinggi Sang Guru Nasaret, sebagai Sang Terurapi. Ditunjukkanlah, betapa iman dianugerahkan kepada Petrus dan kawanan Keduabelasan. Bapa Paus Fransiskus juga menjadi Penatua kita dalam hal iman; bukan hanya sebagai manager Gereja Seluruh Dunia. Selayaknya, kita menyambut Roh Kudus, untuk dianugerahi iman serupa. Marilah kita menutup renungan dengan: “Aku percaya akan Gereja yang Satu, Kudus, Katolik, Apostolik”.
(RP. B.S. Mardiatmadja, SJ – Dosen STF Driyarkara)
DOA PERSEMBAHAN HARIAN
Allah, Bapa kami, kepada-Mu kupersembahkan hari ini. Kuhunjukkan semua doa, pikiran, perkataan, tindakan maupun suka-dukaku hari ini dalam kesatuan dengan Putra-Mu Yesus Kristus, yang senantiasa mempersembahkan Diri-Nya dalam Ekaristi bagi keselamatan dunia. Kiranya Roh Kudus, yang menjiwai Yesus, juga menjadi Pembimbing dan Kekuatanku hari ini sehingga aku siap sedia menjadi saksi Kasih-Mu.
Bersama Santa Maria, Bunda Yesus dan Bunda Gereja, secara khusus aku berdoa bagi ujud-ujud Bapa Suci dan para rasul doa Gereja Indonesia untuk bulan ini:
Ujud Gereja Universal: Para biarawati dan perempuan hidup bakti
Kita berdoa untuk para biarawati dan para perempuan yang menjalani hidup bakti; kita berterima kasih atas misi perutusan dan keberanian mereka; semoga mereka dapat terus menemukan cara untuk menanggapi tantangan zaman ini.
Ujud Gereja Indonesia: Kesinambungan pengolahan sampah plastik
Kita berdoa, semoga upaya-upaya pribadi dan kelompok untuk mengurangi dan mengolah sampah plastik dapat menjadi upaya pemberdayaan masyarakat karena didukung pemerintah dan institusi-institusi sosial.
Amin