ALLAH Sungguh Tidak Mengingat-Ingat Dosa!

Renungan Harian Misioner
Selasa Dalam Oktaf Paskah, 19 April 2022
P. S. Leo IX

Kis 2:36-41; Mzm 33:4-5.18-19.20.22; Yoh 20:11-18

Hari ini kita berada pada hari kedua dalam Oktaf Paskah. Bacaan Injil menceritakan kisah kebangkitan Tuhan Yesus menurut Yohanes (20:11-18). Dikisahkan dalam perikop itu bahwa Maria Magdalena yang melihat bahwa kubur Yesus telah kosong tidak langsung meninggalkan kubur itu melainkan “berdiri dekat kubur dan menangis.” Diceritakan dalam kisah berikutnya bahwa Yesus yang bangkit menjumpai Maria Magdalena. Semula Maria tidak mengenali-Nya karena ia menyangka bahwa orang itu adalah penunggu taman. Baru setelah Yesus memanggilnya dengan namanya, ia menyadari bahwa orang yang dihadapinya itu adalah Gurunya, yaitu Yesus yang bangkit.

Pesan apa yang bisa kita petik dari kisah itu? Pertama, berbeda dengan sikap Petrus dan Yohanes yang langsung pulang ke rumah begitu melihat kubur telah kosong (Yoh. 20:3-10), Maria Magdalena tetap tinggal di kubur itu sambil menangis. Ketekunan Maria menghasilkan buah yang manis: Yesus yang bangkit menampakkan diri kepadanya. Seandainya Maria langsung pulang bersama dua murid yang lain, ia tak akan mengalami penampakan Yesus ini. Pada saat kita mengalami kesedihan atau kekecewaan sering kita kurang bertekun mencari Yesus. Teladan Maria Magdalena kiranya bisa memberi inspirasi kepada kita tentang perlunya bertekun “mencari” Yesus. Kita berharap, berkat kesabaran dan ketekunan, Yesus yang bangkitpun berkenan menjumpai kita dan membawa penghiburan dan sukacita kepada kita.

Pesan kedua, menurut tradisi Kristiani, Maria Magdalena adalah wanita pendosa yang dari padanya Yesus pernah mengusir tujuh setan (Mrk. 16:9). Kepada dialah Yesus yang bangkit menampakkan diri-Nya untuk pertama kalinya dan memberi tugas kepadanya untuk mewartakan kebangkitan-Nya, “Pergilah kepada saudara-saudara-Ku dan katakanlah kepada mereka, bahwa sekarang Aku akan pergi kepada Bapa-Ku dan Bapamu, kepada Allah-Ku dan Allahmu.”  Ini sungguh mengherankan kita: seorang yang dulunya pendosa, dijadikan pewarta kebangkitan-Nya yang pertama. Tapi ini sekaligus berita gembira! Di balik peristiwa ini terpancar kerahiman Allah: Allah tidak mengingat-ingat dosa para pendosa yang bertobat. Begitu orang menyesali dosa-dosanya dan datang kepada-Nya, Yesus tak mengingat-ingat lagi dosa itu, Ia memberikan tugas perutusan kepadanya untuk menjadi pewarta kebangkitan-Nya agar semakin banyak orang percaya kepada-Nya sebagai juru selamat! Kepada Anda pun ia memberi tugas perutusan yang sama. Bersediakah Anda melakukannya?

(RP. Yakobus Sriyatmoko, SX – Magister Novis Serikat Xaverian di Wisma Xaverian Bintaro, Tangerang)

DOA PERSEMBAHAN HARIAN

Allah, Bapa kami, kepada-Mu kupersembahkan hari ini. Kuhunjukkan semua doa, pikiran, perkataan, tindakan maupun suka-dukaku hari ini dalam kesatuan dengan Putra-Mu Yesus Kristus, yang senantiasa mempersembahkan Diri-Nya dalam Ekaristi bagi keselamatan dunia. Kiranya Roh Kudus, yang menjiwai Yesus, juga menjadi Pembimbing dan Kekuatanku hari ini sehingga aku siap sedia menjadi saksi Kasih-Mu.

Bersama Santa Maria, Bunda Yesus dan Bunda Gereja, secara khusus aku berdoa bagi ujud-ujud Bapa Suci dan para rasul doa Gereja Indonesia untuk bulan ini:

Ujud Gereja Universal: Tenaga kesehatan

Kita berdoa untuk para tenaga kesehatan yang melayani orang sakit dan lansia, terutama yang berada di negara-negara miskin; semoga mereka mendapat dukungan yang memadai dari negara dan komunitas setempat.

Ujud Gereja Indonesia: Bersikap terhadap konsumerisme

Kita berdoa semoga kita tetap bersikap sederhana dan tidak tergoda untuk memiliki barang yang tidak kita perlukan di tengah gelombang konsumerisme yang mendikte dunia.

Amin

Tinggalkan komentar