Renungan Harian Misioner
Jumat Biasa XVIII, 05 Agustus 2022
Pemberkatan Gereja Basilik SP Maria
Nah. 1:15; 2:2; 3:1-3,6-7; MT Ul. 32:35cd-36ab,39abcd,41; Mat. 16:24-28
Sangkal diri, pikul salib, ikut Yesus! Pasti kita pernah mendengar kalimat itu. Kalimat yang berasal dari Injil Matius (Mat. 16:24), yang merupakan perkataan Tuhan Yesus sendiri. Apa makna sangkal diri? Apakah berarti kita diminta berbohong mengenai diri kita?
Menyangkal berarti mengatakan tidak atau membantah tentang sesuatu. Apa yang harus kita bantah dalam diri kita? Keinginan dan kehendak sendiri. Dalam diri manusia akan selalu ada dorongan-dorongan kedagingan yang tak selaras dengan kehendak Tuhan. Dorongan itu bisa berwujud rupa-rupa keinginan yang tak teratur. Keinginan yang jika kita ikuti akan membawa kita jauh dari Tuhan. Penyangkalan diri ini menjadi penting dengan menyadari bahwa sebagai seorang Kristiani, kita harus mengikuti Kristus. Menjadi pengikut yang taat dan setia. Penyangkalan diri bertujuan untuk memurnikan diri, mengakui kuasa dan kehendak Tuhan dalam diri dan hidup kita, serta menjadikan kita pengikut yang layak dan pantas bagi-Nya. Tapi penyangkalan diri ini tidak dapat dilakukan secara terpaksa. Harus didasari kerelaan, penerimaan dan usaha terus menerus. Pada akhirnya seseorang yang berhasil menyangkal dirinya demi Kristus tidak akan terpuruk dan merasa sengsara, sebaliknya dia akan bersukacita, dapat terbebaskan dari rupa-rupa keinginan duniawi.
Bagian dari penyangkalan diri adalah menerima salib. Salib seringkali diartikan sebagai derita dan beban dalam kehidupan. Mengangkat salib dan memikulnya merupakan suatu tindakan yang membutuhkan kerendahan hati dan juga sikap pasrah serta percaya akan kuasa Tuhan. Kita mungkin pernah melakukan prosesi pikul salib ketika melakukan ziarah di Yerusalem. Tapi praktik sesungguhnya di dalam kehidupan sehari-hari takkan semudah dan seringan mengangkat salib kayu tersebut. Bayangkan saat Yesus mengangkat salib-Nya menyusuri jalan-jalan berdebu di Yerusalem, di antara sesak kerumunan orang yang datang untuk menemani-Nya, atau sekadar melihat, bahkan datang khusus untuk mengejek dan meludahi-Nya. Seperti itu pula situasi yang kita temukan dalam kehidupan ketika kita berada pada jalan salib. Saat salib berat menindih bahu kita dan langkah kita tertatih hampir jatuh, akan ada orang-orang yang berjalan bersama kita, berusaha memberikan dukungan dan penghiburan. Namun, juga akan ada mereka yang menjadi penonton, hanya ingin melihat, atau mereka yang sengaja datang membawa kebencian, ejekan dan sorakan ketika kita terjatuh.
Sebagai orang yang beriman, kita percaya bahwa salib bukan sekadar lambang penderitaan tetapi juga merupakan lambang kemenangan. Kita tak boleh gentar dan ragu untuk mengangkat salib dan terus berjalan. Meneladani ketaatan dan kepasrahan Yesus Kristus, kita pun harus berusaha sebaik mungkin untuk teguh memikul salib kita. Karena akhir dari salib bukanlah kematian, tetapi melampaui itu akan ada kemenangan dan kebangkitan yang menanti kita.
Mari, sangkal diri, pikul salib, ikut Tuhan!
(Angel – Biro Nasional Karya Kepausan Indonesia)
DOA PERSEMBAHAN HARIAN
Allah, Bapa kami, kepada-Mu kupersembahkan hari ini. Kuhunjukkan semua doa, pikiran, perkataan, tindakan maupun suka-dukaku hari ini dalam kesatuan dengan Putra-Mu Yesus Kristus, yang senantiasa mempersembahkan Diri-Nya dalam Ekaristi bagi keselamatan dunia. Kiranya Roh Kudus, yang menjiwai Yesus, juga menjadi Pembimbing dan Kekuatanku hari ini sehingga aku siap sedia menjadi saksi Kasih-Mu.
Bersama Santa Maria, Bunda Yesus dan Bunda Gereja, secara khusus aku berdoa bagi ujud-ujud Bapa Suci dan para rasul doa Gereja Indonesia untuk bulan ini:
Ujud Gereja Universal: Usaha skala kecil dan menengah
Kita berdoa untuk usaha skala kecil dan menengah, semoga, di tengah krisis ekonomi dan sosial, mereka dapat menemukan jalan untuk meneruskan usahanya dan melayani masyarakat.
Ujud Gereja Indonesia: Sarana penyaluran donasi yang terpercaya
Kita berdoa, semoga kelompok-kelompok masyarakat mampu membentuk sarana yang dapat dipercaya untuk menyalurkan kebaikan dan donasi dari mereka yang berkehendak baik kepada mereka yang membutuhkan.
Situs Resmi Biro Nasional Karya Kepausan Indonesia 