Renungan Harian Misioner
Senin Biasa XXV, 19 September 2022
P. S. Yanuarius
Ams. 3:27-34; Mzm. 15:2-3ab,3cd-4ab,5; Luk. 8:16-18
Misi: Senantiasa menyalakan pelita iman dengan melakukan kebaikan dalam setiap irama hidup kita, berusaha selalu dalam terang Sabda Tuhan untuk menyingkirkan kecemburuan dan kejahatan.
Sesama sahabat misioner yang terkasih dalam Kristus.
Sabda Tuhan hari ini, mengajak kita untuk mengolah ketegasan serta kelembutan nurani yang bisa mengubah tata laku kita. Pada bacaan pertama, Amsal tampil dengan seruan kebijaksanaan yang sangat sederhana namun tegas. Kebijaksaan Amsal menyerukan agar jangan menunda untuk berbuat baik kepada sesama, hentikan rasa iri terhadap sesama yang memperoleh kemujuran. Kebaikan jangan ditahan melainkan harus dibagikan kepada orang lain yang membutuhkan.
Amsal juga melarang setiap orang untuk merencanakan kejahatan terhadap sesama, jangan bertengkar dan membangun konflik, jangan iri, dan jangan mencontohi orang yang bertindak lalim; berusahalah hidup rendah hati dan janganlah menjadi pencemooh.
Sementara Injil Lukas hari ini, mengetengahkan narasi tentang Yesus yang meminta para murid dan pengikut-Nya untuk hidup dalam terang Sabda Tuhan. Yesus meminta agar para pengikut-Nya bagaikan Pelita yang terus bernyala di atas kaki dian untuk menerangi setiap orang, terang Pelita bukan ditutup dalam gantang. Yesus menegaskan bahwa semua isi pewartaan Kerajaan Allah harus dimaklumkan kepada semua orang, jangan disembunyikan. Karena setiap pengikut-Nya telah memperoleh berbagai anugerah, namun anugerah-anugerah itu akan ditarik kembali oleh Allah jika tidak digunakan untuk memaklumkan Kerajaan Allah.
Sesama sahabat misioner yang terkasih.
Injil hari hari sangat sejalan dengan seruan kebijaksaan dalam Amsal. Yesus sangat menghendaki agar para pengikut-Nya termasuk kita semua untuk bisa memantulkan terang, membantu sesama menemukan kasih dan kemurahan hati Tuhan. Terang yang kita pantulkan adalah suatu tugas perutusan, suatu gerakan misi untuk membuka mata iman sesama agar melihat dan berjumpa dengan Kerajaan Allah. Inilah tugas dan panggilan kita untuk menghadirkan keselamatan universal, bukan keselamatan yang terisolir. Yesus menegaskan bahwa jika kita tidak mau melaksanakan misi kita; tidak mau meletakkan terang dan pelita iman kita di atas kaki dian maka kasih dan kemurahan hati Allah yang ada pada kita akan diambil kembali oleh Allah.
Lalu bagaimana, agar pelita kita terus bernyala dan bersinar terang agar sesama bisa melihat dan mengalami kasih dan kebaikan Tuhan? Jawaban diberikan Kebijaksaan Amsal bagi kita hari ini. Kita diminta untuk tidak menunda dan menahan kebaikan terhadap sesama, jangan merencanakan kejahatan terhadap sesama, jangan menciptakan perselisihan, jangan memelihara kecemburuan dan dengki di dalam hati, jangan bersikap lalim melainkan suburkan sikap rendah hati.
Sesama sahabat misioner yang terkasih.
Yesus tidak menuntut banyak dari kita, selain pelita iman kita harus terus bernyala untuk memantulkan kepada sesama kebaikan, kebenaran, kerendahan hati, kemurahan hati, perdamaian, keadilan, kejujuran, kesetiaan, kesabaran, ketabahan, kelembutan, dan kasih. Dengan terang pelita iman kita pada Kristus, kita mampu menghalau kegelapan dosa yang menyembunyikan kedengkian, kecemburuan, kelaliman, kecongkakan, kesombongan, keserakahan, perselihaan, kekerasan, kemunafikan dan kepalsuan.
Hari ini, Yesus mengundang kita untuk tidak berhenti dan menunda-nunda melakukan kebaikan, melainkan agar kita menggunakan semua berkat serta anugerah yang kita terima untuk memaklumkan Kerajaan Allah yang membawa kehidupan dan keselamatan bagi semua pihak.
Kebaikan yang kita miliki adalah kepunyaan Allah yang wajib dan harus kita bagikan kepada sesama dalam setiap irama hidup kita.
(RP. Hiasintus Ikun, CMF – Dirdios KKI Keuskupan Palangkaraya)
DOA PERSEMBAHAN HARIAN
Allah, Bapa kami, kepada-Mu kupersembahkan hari ini. Kuhunjukkan semua doa, pikiran, perkataan, tindakan maupun suka-dukaku hari ini dalam kesatuan dengan Putra-Mu Yesus Kristus, yang senantiasa mempersembahkan Diri-Nya dalam Ekaristi bagi keselamatan dunia. Kiranya Roh Kudus, yang menjiwai Yesus, juga menjadi Pembimbing dan Kekuatanku hari ini sehingga aku siap sedia menjadi saksi Kasih-Mu.
Bersama Santa Maria, Bunda Yesus dan Bunda Gereja, secara khusus aku berdoa bagi ujud-ujud Bapa Suci dan para rasul doa Gereja Indonesia untuk bulan ini:
Ujud Gereja Universal: Penghapusan hukuman mati
Kita berdoa semoga hukuman mati yang melawan martabat manusia, secara resmi dapat dihapus di semua negara.
Ujud Gereja Indonesia: Menghindari ketergantungan pada gawai
Kita berdoa semoga dengan sadar kita semua menghindari ketergantungan pada gawai secara berlebihan.
Amin