Hari Ke-17
Senin Biasa XXIX, 17 Oktober 2022
Peringatan wajib: S. Ignasius dari Antiokhia, Uskup dan Martir
Bacaan: Ef. 2:1-10
Injil: Luk. 12:13-21
“Kata-Nya lagi kepada mereka: ‘Berjaga-jagalah dan waspadalah terhadap segala ketamakan, sebab walaupun seorang berlimpah-limpah hartanya, hidupnya tidaklah tergantung dari pada kekayaan itu’.”
(Luk. 12:15)
Berbagi adalah salah satu bagian dari semangat misioner yang dipromosikan oleh keempat Serikat Misi Kepausan. Semangat berbagi ini menjadi wujud gerak misioner yang senantiasa dilaksanakan melalui tindakan nyata, mulai dari kalangan anak-anak, remaja misioner, orang muda, hingga ke dewasa bahkan sampai kelompok lanjut usia.
Sebagai umat Allah, kita diajak untuk berbagi dan solider kepada orang lain. Kita belajar berbagi dengan teman, saudara, dan juga dengan orang-orang miskin, terlantar, terutama pada mereka yang kurang mendapatkan perhatian. Berbagi adalah tanda solidaritas dan kasih pada sesama. Itulah yang dikehendaki Tuhan dalam hidup kita, menjadi saudara bagi orang lain.
Dalam kisah di Injil diceritakan tentang orang kaya yang berlimpah hartanya. Orang kaya biasanya hidupnya enak. Tak punya kesulitan akan segala sesuatu yang menyangkut materi, karena hartanya banyak. Ingin makan apa saja bisa, ingin membeli barang yang mahal pun juga bisa. Berbeda dengan orang yang miskin. Mungkin untuk sekadar makan sehari-haripun harus setengah mati memutar otak dan membanting tulang. Belum lagi untuk memenuhi kebutuhan lainnya selain tuntutan perut.
Orang kaya dalam perumpamaan di Injil adalah orang yang egois. Ia sibuk memikirkan dirinya sendiri. Pikirnya jika ia menimbum hartanya, jiwanya akan dapat bersenang-senang dan beristirahat. Ia sama sekali tidak memikirkan orang lain di sekelilingnya. Hal ini tidak sesuai dengan apa yang diajarkan dan dilakukan oleh Tuhan Yesus sendiri. Yesus selalu peduli pada orang-orang di sekitar-Nya. Yesus selalu mau berbagi apa yang ada pada diri-Nya. Tindakan kasih, kepedulian kepada orang-orang yang miskin, bahkan tersingkirkan, itulah yang menjadi utama dalam pelayanan Tuhan Yesus.
Meskipun orang kaya dalam perumpamaan memiliki harta kekayaaan yang bisa dibagikannya kepada sesama yang membutuhkan, hatinya tidak tergerak oleh belas kasih. Ia tidak peka dan tidak peduli pada orang lain. Hanya berfokus pada kesejahteraannya sendiri di dunia. Atas sikapnya itu Allah berfirman, “Hai engkau orang bodoh, pada malan ini juga jiwamu akan diambil dari padamu, dan apa yang telah kausediakan, untuk siapakah itu nanti?” (Luk. 12:20) Firman sekaligus pertanyaan Allah ini bisa juga menjadi tamparan bagi kita, jika kita pun masih memiliki sikap yang sama dengan orang kaya tersebut, gemar menimbun harta demi kesejahteraan pribadi (kelompok) sendiri.
Rasul Paulus dalam suratnya kepada jemaat di Efesus mengatakan bahwa semuanya adalah kasih karunia. Jika seseorang menyadari bahwa hidup ini adalah berasal dari Allah dan merupakan kasih karunia dari Allah, pasti ia pun akan bertanya: “Apa yang dapat saya lakukan untuk membalas kasih karunia Allah tersebut?” Sadar bahwa kita diciptakan Allah, maka kita akan mencontohi hidup Kristus melakukan perbuatan baik. Salah satunya dengan berbagi kepada orang yang membutuhkan.
Dalam pesannya untuk Hari Misi Sedunia 2022 Paus Fransiskus mengatakan: “Saya mendorong Anda untuk bersukacita bersama empat tokoh pendiri Serikat Misi Kepausan di tahun yang istimewa ini, dalam kegiatan-kegiatan yang mereka lakukan dalam mendukung misi evangelisasi di Gereja, baik universal maupun lokal.”
Sebagai orang Kristiani kita dipanggil hidup dalam persekutuan Gereja untuk ikut ambil bagian dalam karya misi Gereja Universal. Gereja yang hidup, di mana umat Allah terlibat ikut ambil bagian sesuai bidang karya pelayangan masing-masing. Meneladani semangat keempat tokoh pendiri Serikat Misi Kepausan, mari kita keluar dari keegoisan diri, menggunakan apa yang kita miliki baik talenta, waktu maupun harta untuk mendukung misi Gereja lokal maupun universal, saling berbagi dan solider dengan sukacita.
Misi: Memberikan dukungan bagi misi lokal maupun universal.
(Sr. Yohana Halimah, SRM – Biro Nasional Karya Kepausan Indonesia)
DOA PERSEMBAHAN HARIAN
Allah, Bapa kami, kepada-Mu kupersembahkan hari ini. Kuhunjukkan semua doa, pikiran, perkataan, tindakan maupun suka-dukaku hari ini dalam kesatuan dengan Putra-Mu Yesus Kristus, yang senantiasa mempersembahkan Diri-Nya dalam Ekaristi bagi keselamatan dunia. Kiranya Roh Kudus, yang menjiwai Yesus, juga menjadi Pembimbing dan Kekuatanku hari ini sehingga aku siap sedia menjadi saksi Kasih-Mu.
Bersama Santa Maria, Bunda Yesus dan Bunda Gereja, secara khusus aku berdoa bagi ujud-ujud Bapa Suci dan para rasul doa Gereja Indonesia untuk bulan ini:
Ujud Gereja Universal: Gereja terbuka bagi setiap orang
Kita berdoa, semoga dengan berpegang pada iman yang teguh dan berani dalam mewartakan Injil, Gereja dapat menjadi komunitas persaudaraan dan solidaritas, yang terbuka, sambil selalu hidup dalam iklim kebersamaan yang sungguh khas gerejawi.
Ujud Gereja Indonesia: Gereja yang terlibat
Kita berdoa, semoga di tengah kesibukannya dalam urusan-urusan internal, Gereja terus memberikan diri, pikiran dan waktu untuk terlibat dalam persoalan masyarakat.
Amin
DOA ROSARIO MISIONER
DOA PEMBUKA
Marilah berdoa, (hening sejenak)
Allah Bapa yang Maha Pengasih,
Engkau mengutus Gereja untuk menghadirkan Kerajaan-Mu di tengah dunia dengan warta sukacita Injil dan perjuangan kesejahteraan segala makhluk. Bersama dengan Santa Perawan Maria, Bunda Putra-Mu Yesus Kristus, kami berdoa kobarkanlah semangat misioner umat beriman. Kuatkanlah dan bantulah kami supaya terus giat saling bekerja sama dan kreatif mewartakan kabar sukacita-Mu di tengah masyarakat, khususnya pada perayaan 400 tahun Kongregasi Penginjilan Bangsa-bangsa, 200 tahun Serikat Kepausan Pengembangan Iman, dan pada saat pemulihan dari pandemi Covid-19 ini.
Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan dan pengantara kami. Amin.
PERISTIWA GEMBIRA
1. Maria menerima kabar gembira dari Malaikat Gabriel
“Salam hai engkau yang dikaruniai, Tuhan menyertai engkau; jangan takut, hai Maria, sebab engkau beroleh kasih karunia di hadapan Allah. Sesungguhnya engkau akan mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki dan hendaklah engkau menamai Dia Yesus.” (Luk. 1:28b.30b-31)
Intensi doa untuk Benua Asia (butiran manik warna kuning)
Ya Bapa, bersama Maria Bunda Evangelisasi, Bunda segala bangsa, kami berdoa untuk negara-negara di benua Asia tempat kami berada saat ini. Limpahkanlah kasih karunia dan penyertaan-Mu terutama dalam kegiatan perekonomian negara-negara Asia, yang mana ikut berperan penting bagi perdagangan internasional. Melalui tuntunan Roh kebijaksanaan, kami serahkan rencana pembangunan lingkungan hidup untuk meningkatkan ketahanan bencana dan antisipasi atas perubahan iklim. Semoga arah pembangunan dalam bidang ekonomi pun dapat konsisten meninggikan penghormatan terhadap alam, sebagai syarat bijak dalam pembangunan. Kami berharap dapat mengambil bagian dalam pembangunan sekaligus juga dapat menjadi penjaga bagi alam semesta. Dengan pengantaraan Kristus Tuhan dan Juruselamat kami. Amin.
Ya Maria Bunda evangelisasi, Bunda segala bangsa, doakanlah dan lindungilah kami, anakmu!
2. Maria mengunjungi Elisabet saudaranya
“Diberkatilah engkau di antara semua perempuan dan diberkatilah buah rahimmu. Siapakah aku ini sampai ibu Tuhanku datang mengunjungi aku?” (Luk. 1:42-43)
Intensi doa untuk Benua Australia & Oceania (butiran manik warna biru)
Ya Bapa, bersama Maria Bunda Evangelisasi, Bunda segala bangsa, kami ingin berdoa untuk Benua Australia dan Oceania. Dalam keberagaman maupun kesamaan yang ada, semoga negara-negara di Benua Australia dan Oceania dapat terus menjaga perdamaian bersama, terutama di wilayah perbatasan. Tumbuhkanlah sikap saling menghormati dan kesadaran dalam diri setiap orang, agar mau peduli akan hak serta kewajiban masing-masing pihak. Kami berharap orang-orang di benua ini memiliki semangat saling menjaga satu sama lain sebagai saudara-saudari seperjalanan dan dapat berjuang bersama demi terwujudnya ketentraman hidup bersama. Jauhkanlah mereka dari segala hal yang dapat melemahkan persaudaraan yang ada. Dengan pengantaraan Kristus Tuhan dan Juruselamat kami. Amin.
Ya Maria Bunda evangelisasi, Bunda segala bangsa, doakanlah dan lindungilah kami, anakmu!
3. Yesus dilahirkan di Bethlehem
Maria “melahirkan seorang anak laki-laki, lalu dibungkusnya bayi itu dengan kain lampin dan dibaringkannya di dalam palungan, karena tidak ada tempat bagi mereka di rumah penginapan.” (Luk. 2:7)
Intensi doa untuk Benua Eropa (butiran manik warna putih)
Ya Bapa, bersama Maria Bunda Evangelisasi, Bunda segala bangsa, kami berdoa bagi semua orang di Benua Eropa. Bunda Maria dan Santo Yusuf pernah merasakan kesulitan dan penderitaan sebagai pengungsi, tidak dapat menemukan tempat di rumah penginapan sehingga harus berteduh di kandang hewan. Pada-Mu lah mereka menyandarkan diri dan hidup mereka, dan Engkaulah satu-satu-Nya sumber pengharapan dan kekuatan mereka. Berilah juga pengharapan yang sama kepada para migran yang saat ini berada di Benua Eropa. Semoga orang-orang di Benua Eropa memiliki kepedulian dan kepekaan, mau berbelas kasih kepada para migran yang membutuhkan bantuan, perlindungan serta kesempatan untuk melanjutkan hidup mereka. Agar nantinya setiap pengungsi dapat terbebas dari ketidakberdayaan mereka, dapat pulih dari trauma yang mereka alami, serta mampu bangkit berdiri lagi sebagai manusia yang bermartabat sama dan setara dengan sesamanya. Dengan pengantaraan Kristus Tuhan dan Juruselamat kami. Amin.
Ya Maria Bunda evangelisasi, Bunda segala bangsa, doakanlah dan lindungilah kami, anakmu!
4. Yesus dipersembahkan di Bait Allah
Simeon berkata kepada Maria, “Sesungguhnya Anak ini ditentukan untuk menjatuhkan atau membangkitkan banyak orang di Israel dan untuk menjadi suatu tanda yang menimbulkan perbantahan. Kelak suatu pedang akan menembus jiwamu sendiri.” (Luk. 2:34-35)
Intensi doa untuk Benua Amerika (butiran manik warna merah)
Ya Bapa, bersama Maria Bunda Evangelisasi, Bunda segala bangsa, kami berdoa untuk negara-negara di Benua Amerika. Begitu banyak masalah pelik yang terjadi saat ini di negara-negara di Benua Amerika. Saat ini kami secara khusus ingin memohon perlindungan bagi para penambang, yang sering kali harus bekerja dengan cara yang ekstrem, berbahaya, tanpa disertai dengan perlindungan dan keamanan akan nyawa mereka. Meskipun dengan risiko nyawa dan kecelakaan, bisa terjebak dan terperangkap karena bencana, mereka tetap berjuang demi menghidupi diri dan keluarga mereka. Sudilah Engkau memberkati para penambang, mengangkat kesulitan dan penderitaan mereka serta memberikan perlindungan yang mereka perlukan. Semoga mereka mendapatkan perhatian, belas kasih dan keadilan yang pantas mereka dapatkan. Dengan pengantaraan Kristus Tuhan dan Juruselamat kami. Amin.
Ya Maria Bunda evangelisasi, Bunda segala bangsa, doakanlah dan lindungilah kami, anakmu!
5. Yesus ditemukan di Bait Allah
“Mengapa kamu mencari Aku? Tidakkah kamu tahu, bahwa Aku harus berada di dalam rumah Bapa-Ku? Tetapi mereka tidak mengerti apa yang dikatakan-Nya kepada mereka.” (Luk. 2:49-50)
Intensi doa untuk Benua Afrika (butiran manik warna hijau)
Ya Bapa, bersama Maria Bunda Evangelisasi, Bunda segala bangsa, kami berdoa untuk orang-orang yang berada di Benua Afrika, khususnya anak-anak dan mereka yang rentan tanpa perlindungan. Ada pihak-pihak yang berupaya mengeksploitasi anak-anak untuk kepentingan komersil dan ekonomi. Orang-orang ini menjual kemiskinan demi kepentingan pribadi atau kelompok masing-masing, tanpa memikirkan hak dan nasib anak-anak serta mereka yang rentan. Lindungilah anak-anak dan mereka yang rentan, jauhkan dan bebaskanlah mereka semua dari jerat tipu daya orang-orang yang berniat buruk. Angkatlah mereka semua dari lubang kemiskinan dan penderitaan. Semoga Engkau berkenan merahmati hidup mereka dengan terang, kekuatan, pengharapan dan sukacita-Mu. Dengan pengantaraan Kristus Tuhan dan Juruselamat kami. Amin.
Ya Maria Bunda evangelisasi, Bunda segala bangsa, doakanlah dan lindungilah kami, anakmu!