Misi: Tetap Teguh Bersaksi Meski Dalam Pertentangan dan Konflik

Hari Ke-20
Kamis Biasa XXIX, 20 Oktober 2022
Peringatan: S. Irene dr Portugal

Bacaan: Ef. 3:14-21
Injil: Luk. 12:49-53

“Aku datang untuk melemparkan api ke bumi dan betapakah Aku harapkan, api itu telah menyala.”

 (Luk. 12:49)

Sahabat misioner terkasih,

Kita ingat saat dulu ikut kegiatan Pramuka kita sering menyanyikan lagu: “Api kita sudah menyala. Api kita sudah menyala. Api.. api.. api, api, api... Api kita sudah menyala. Kita menyanyikannya dengan gembira dan penuh semangat. Kita ulang-ulang terus semakin keras supaya teman-teman kita lekas berkumpul di sekitar api unggun dan kita pun bersama-sama dengan semakin antusias mendendangkan, “Api kita sudah menyala”.

Yesus pun menyalakan api di bumi, di hati kita, di hidup setiap insan. Injil hari ini memberitakan seruan Yesus itu, “Aku datang untuk melemparkan api ke bumi dan betapakah Aku harapkan, api itu telah menyala” (Luk. 12:49). Yesus mendambakan api itu tidak padam, tapi terus menyala dan makin berkobar. Api itu akan membuat gerah bagi yang hidup sembarangan, hidup seenaknya sendiri, hidup yang diliputi niat dan perilaku jahat, iri, dengki, dan nafsu-nafsu kotor lainnya. Api itu akan membuat kepanasan mereka yang mengagungkan ego sendiri, kesewenang-wenangan, arogansi kekuasaan dan kemunafikan. Api Kristus akan memberangus kekuatan dan kekuasaan iblis serta antek-anteknya.

Api akan menghanguskan dan menghancurkan. Tapi, tidak semua yang dibakar api akan hancur. Justru ada yang memerlukan api untuk menjadi sempurna. Batu bata atau genteng, misalnya. Supaya batu bata atau genteng akan sempurna dan bisa digunakan dengan baik justru harus dibakar api lebih dulu sampai matang.

Yesus rela “dibakar” dengan api sengsara dan wafat disalib karena cinta-Nya yang amat mendalam kepada Allah Bapa-Nya dan kepada umat manusia. Melalui api sengsara dan salib itu, Ia dibangkitkan oleh Allah Bapa-Nya. Ini berarti seluruh hidup, kata dan tindakan Yesus diterima dan dibenarkan oleh Allah Bapa. Api sengsara, salib dan kebangkitan itu menjadi jalan menyelamatkan umat manusia seluruhnya.

Begitulah dalam hidup kita, tidak semua yang menyakitkan akan membuat kita terpuruk hancur. Sebaliknya, hal-hal dan peristiwa-peristiwa hidup yang pahit dan menyakitkan, penuh pertentangan dan konflik justru bisa menjadi sarana dan jalan menuju kematangan diri. Melalui suratnya kepada jemaat di Efesus pada bacaan pertama hari ini, St. Paulus meneguhkan kita saat dalam situasi pahit, “Ia (Allah Bapa) menguatkan dan meneguhkan kalian oleh Roh yang di dalam batinmu, sehingga oleh imanmu, Kristus dia di dalam hatimu, dan kalian berakar dan beralas dalam kasih.” Santo Paulus menegaskan, “Allah sanggup melakukan jauh lebih banyak daripada yang dapat kita doakan atau kita pikirkan, seperti ternyata dari kuasa yang bekerja dalam diri kita.”

Pesan Paus Fransiskus untuk Hari Misi Sedunia 2022: Kami berterima kasih kepada saudara-dan saudari ini yang tidak tinggal terkurung dalam penderitaan mereka sendiri tetapi memberikan kesaksian tentang Kristus dan kasih Allah di negara-negara yang menerima mereka.

Marilah sahabat misioner terkasih, kita terus memelihara api Kristus dengan menjadi saksi-Nya. Misi kita adalah memberikan kesaksian tentang Kristus dan kasih Allah baik dengan kata maupun perbuatan sehingga semakin banyak orang bisa menyaksikan, merasakan dan mengalami kasih Allah itu dengan ucapan kasih mulut kita dan tindakan belas kasih tangan kita.

Misi: Bersaksi tentang Kristus, yaitu hidup, sengsara, kematian dan kebangkitan-Nya demi cinta pada Bapa dan umat manusia.

(RD. M Nur Widipranoto – Direktur Nasional Karya Kepausan Indonesia)

DOA PERSEMBAHAN HARIAN

Allah, Bapa kami, kepada-Mu kupersembahkan hari ini. Kuhunjukkan semua doa, pikiran, perkataan, tindakan maupun suka-dukaku hari ini dalam kesatuan dengan Putra-Mu Yesus Kristus, yang senantiasa mempersembahkan Diri-Nya dalam Ekaristi bagi keselamatan dunia. Kiranya Roh Kudus, yang menjiwai Yesus, juga menjadi Pembimbing dan Kekuatanku hari ini sehingga aku siap sedia menjadi saksi Kasih-Mu.

Bersama Santa Maria, Bunda Yesus dan Bunda Gereja, secara khusus aku berdoa bagi ujud-ujud Bapa Suci dan para rasul doa Gereja Indonesia untuk bulan ini:

Ujud Gereja Universal: Gereja terbuka bagi setiap orang

Kita berdoa, semoga dengan berpegang pada iman yang teguh dan berani dalam mewartakan Injil, Gereja dapat menjadi komunitas persaudaraan dan solidaritas, yang terbuka, sambil selalu hidup dalam iklim kebersamaan yang sungguh khas gerejawi.

Ujud Gereja Indonesia: Gereja yang terlibat

Kita berdoa, semoga di tengah kesibukannya dalam urusan-urusan internal, Gereja terus  memberikan diri, pikiran dan waktu untuk terlibat dalam persoalan masyarakat.

Amin

DOA ROSARIO MISIONER

DOA PEMBUKA

Marilah berdoa, (hening sejenak)

Allah Bapa yang Maha Pengasih,

Engkau mengutus Gereja untuk menghadirkan Kerajaan-Mu di tengah dunia dengan warta sukacita Injil dan perjuangan kesejahteraan segala makhluk. Bersama dengan Santa Perawan Maria, Bunda Putra-Mu Yesus Kristus, kami berdoa kobarkanlah semangat misioner umat beriman. Kuatkanlah dan bantulah kami supaya terus giat saling bekerja sama dan kreatif mewartakan kabar sukacita-Mu di tengah masyarakat, khususnya pada perayaan 400 tahun Kongregasi Penginjilan Bangsa-bangsa, 200 tahun Serikat Kepausan Pengembangan Iman, dan pada saat pemulihan dari pandemi Covid-19 ini.

Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan dan pengantara kami. Amin.

PERISTIWA TERANG

1. Yesus dibaptis di sungai Yordan

“Sesudah dibaptis, Yesus segera keluar dari air dan pada waktu itu juga langit terbuka dan Ia melihat Roh Allah seperti burung merpati turun ke atas-Nya, lalu terdengarlah suara dari surga yang mengatakan, ‘Inilah Anak-Ku yang terkasih, kepada-Nyalah Aku berkenan.” (Mat. 3:16-17)

Intensi doa untuk Benua Asia (butiran manik warna kuning)

Ya Bapa, bersama Maria Bunda Evangelisasi, Bunda segala bangsa, kami berdoa bagi kami yang berada di Benua Asia yang masih menghadapi permasalahan: intoleransi agama, serangan ujaran dan aksi kebencian. Setiap orang Engkau ciptakan setara dan berhak atas kebebasan berpikir, hati nurani, dan beragama. Makna hakiki toleransi terletak pada sikap adil, jujur, sikap objektif dan memungkinkan orang lain untuk melakukan hal yang berbeda dalam pendapat, kebiasaan, ras, agama, kebangsaan, dan suku atau etnis dengan kita. Semoga melalui didikan keluarga, kearifan lokal, dan juga pendekatan multidisilpin dapat membuat masyarakat kami semakin memiliki toleransi serta mau ikut berjuang menghentikan kejahatan, kekerasan, pembunuhan, serta teror atas nama agama. Jadikanlah kami alat-Mu, yang mampu menyadari tugas perutusan kami melalui rahmat baptisan, untuk menjadi jembatan persaudaraan dan persatuan bukan hanya di kalangan umat yang seiman, namun juga di antara sesama yang tidak mengenal dan percaya pada-Mu. Ajarilah kami menggunakan bahasa kasih dalam dialog antaragama, sehingga terang Injil dapat bersinar di dunia ini. Dengan pengantaraan, Yesus Kristus, Tuhan kami. Amin.

Ya Maria Bunda evangelisasi, Bunda segala bangsa, doakanlah dan lindungilah kami, anakmu!

2. Yesus menyatakan diri-Nya pada pesta perkawinan di Kana

“Atas permintaan Maria, bunda-Nya, Yesus mengatasi kekurangan anggur. Hal itu dilakukan Yesus […] sebagai yang pertama dari tanda-tanda-Nya dan dengan itu Ia telah menyatakan kemuliaan-Nya, dan murid-murid-Nya percaya kepada-Nya.” (Yoh. 2:11)

Intensi doa untuk Benua Australia & Oceania (butiran manik warna biru)

Ya Bapa, bersama Maria Bunda Evangelisasi, Bunda segala bangsa, kami berdoa bagi negara-negara di Benua Australia dan Oceania. Berkatilah para pemimpin dan kaum muda harapan masa depan, juga para pendidik dan pihak-pihak yang selalu teguh mengupayakan perbaikan-perbaikan hidup demi kesejahteran hidup bersama.  Doronglah semua negara yang ada di Benua Austalia dan Oceania untuk selalu mengupayakan adanya kerjasama dan dukungan satu sama lain antar negara-negara kepulauan dan perbatasan sekitar, terutama di bidang ekonomi dan juga pemeliharaan lingkungan. Dampingilah setiap proses dan upaya perbaikan yang dilakukan sehingga keadilan dan perdamaian di benua ini dapat terus terjaga dengan baik. Dengan pengantaraan, Yesus Kristus, Tuhan kami. Amin.

Ya Maria Bunda evangelisasi, Bunda segala bangsa, doakanlah dan lindungilah kami, anakmu!

3. Yesus mewartakan Kerajaan Allah dan menyerukan pertobatan

“Bertobatlah, sebab Kerajaan Surga sudah dekat!” Yesus pun berkeliling di seluruh Galilea. Ia mengajar dalam rumah-rumah ibadat dan memberitakan Injil Kerajaan Surga serta menyembuhkan orang-orang di antara bangsa itu.” (Mat. 4:17.23)

Intensi doa untuk Benua Eropa (butiran manik warna putih)

Ya Bapa, bersama Maria Bunda Evangelisasi, Bunda segala bangsa, kami berdoa bagi permasalahan-permasalahan yang belakangan ini terjadi di negara-negara di Benua Eropa. Konflik antar negara-negara Eropa karena adanya perang Rusia dan Ukraina, pemutusan kerjasama antar negara, penghentian pasokan gas dan minyak yang menyebabkan harga-harga bahan pangan melonjak secara global. Situasi tersebut kini juga memberi dampak negatif pada perekonomian masyarakat dunia terutama pada negara-negara miskin. Mereka harus menghadapi tantangan berat, ancaman resesi, serta krisis energi. Kami berharap panggilan pertobatan yang Yesus serukan di seluruh Galilea, semoga juga menggaung di seluruh Benua Eropa. Jamahlah setiap hati agar mau berbelas kasih, mengesampingkan kepentingan diri sendiri dan kelompok, serta mau mulai memikirkan nasib dan kepentingan orang banyak. Tuntunlah mereka yang terus berjuang atas nama kebenaran demi terwujudnya perdamaian dan kerjasama di Benua Eropa. Dengan pengantaraan, Yesus Kristus, Tuhan kami. Amin.

Ya Maria Bunda evangelisasi, Bunda segala bangsa, doakanlah dan lindungilah kami, anakmu!

4. Yesus menampakkan kemuliaan-Nya

“Yesus berubah rupa di sebuah gunung yang tinggi. Wajah-Nya bercahaya seperti matahari. Allah bersabda kepada tiga rasul Yesus, ‘Inilah Anak-Ku yang terkasih, kepada-Nyalah Aku berkenan, dengarkanlah Dia. (Mat. 17:2.5)

Intensi doa untuk Benua Amerika (butiran manik warna merah)

Ya Bapa, bersama Maria Bunda Evangelisasi, Bunda segala bangsa, kami berdoa bagi negara-negara di Benua Amerika. Khususnya pada kesempatan ini kami ingin mendoakan negara-negara yang masih terus berjuang memberantas narkoba dan kelompok geng bersenjata. Begitu banyak peristiwa buruk yang terjadi: penyerangan, penembakan, pembunuhan, dan juga pemberontakan. Jauhkanlah orang-orang di Benua Amerika, khususnya kaum muda dari bahaya narkoba dan kelompok geng bersenjata. Semoga upaya-upaya pemberantasan yang dilakukan oleh pihak-pihak berwajib Engkau rahmati dengan keberhasilan. Dan semoga mereka yang menjadi korban baik yang mengalami langsung, maupun anggota keluarga yang ikut terdampak, dapat pulih dari trauma yang mereka rasakan, serta mampu bangkit kembali menjalani hidup dengan harapan dan sukacita baru. Dengan pengantaraan, Yesus Kristus, Tuhan kami. Amin.

Ya Maria Bunda evangelisasi, Bunda segala bangsa, doakanlah dan lindungilah kami, anakmu!

5. Yesus menetapkan Ekaristi

Yesus mengambil roti, mengucap syukur, memecah-mecahkannya lalu memberikannya kepada mereka dan berkata, “Ambillah, inilah tubuh-Ku.” Sesudah itu Ia mengambil cawan, mengucap syukur lalu memberikannya kepada mereka. Ia berkata, “Inilah darah-Ku yang ditumpahkan bagi banyak orang.” (Mrk. 14:22-24)

Intensi doa untuk Benua Afrika (butiran manik warna hijau)

Ya Bapa, bersama Maria Bunda Evangelisasi, Bunda segala bangsa, kami berdoa bagi Benua Afrika. Dari awal penciptaan, Engkau menciptakan manusia seturut citra-Mu. Kami bersyukur atas cinta yang Engkau limpahkan atas diri dan hidup kami. Namun masih banyak saudara-saudari kami di Benua Afrika yang berjuang melakukan perlawanan terhadap rasisme. Saat ini bahkan media sosial pun bermuatan rasisme, dan rasisme diperdagangkan demi uang. Semoga perjuangan atas hak asasi manusia dan pengakuan akan harkat dan martabat manusia yang terbebas dari SARA dapat berhasil memberikan kesempatan hidup yang sama kepada semua orang, terutama bagi mereka yang selama ini menjadi korban rasisme. Lindungilah dan peliharalah semua orang yang berada di Benua Afrika, lihatlah dengan tatapan kasih-Mu semua orang yang sedang menderita dan menjadi korban. Semoga mereka yang terlantar dan membutuhkan pertolongan, juga dapat merasakan rahmat kasih-Mu melalui uluran tangan dari sekitar. Dengan pengantaraan, Yesus Kristus, Tuhan kami. Amin.

Ya Maria Bunda evangelisasi, Bunda segala bangsa, doakanlah dan lindungilah kami, anakmu!

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s