Misi: Berani Memutuskan dan Melakukan Apa Yang Benar

Hari Ke-21
Jumat Biasa XXIX, 21 Oktober 2022
Peringatan: S. Hilarion; S. Ursula dkk

Bacaan: Ef. 4:1-6
Injil: Luk. 12:54-59

“Dan mengapakah engkau juga tidak memutuskan sendiri apa yang benar?”

 (Luk. 12:57)

Sahabat misioner terkasih,

Ada pepatah, “sedia payung sebelum hujan.” Kita semua telah tahu artinya, bukan? Makna denotatif atau lugasnya, yaitu memang akan hujan maka kalau bepergian perlu membawa payung sehingga kalau nantinya turun hujan kita sudah siap dengan payung dan tidak kehujanan. Sementara itu, arti konotatifnya adalah kita perlu mempersiapkan segala sesuatunya sebelum hal yang mungkin tidak kita harapkan terjadi. Dalam hal cuaca, misalnya, sudah ada prakiraan cuaca. Dalam hal ekonomi, ada prediksi-prediksi fluktuasi ekonomi di tahun yang akan datang. Juga dalam perkara-perkara lain, orang kerap kali telah membuat perkiraan dan perhitungan sebagai antisipasi kalau-kalau sesuatu hal yang tidak diharapkan terjadi. Dengan perkiraan dan perhitungan yang cermat dan akurat, kita bisa mempersiapkan diri dengan lebih baik, tidak mudah gugup, gagap, dan panik.

Dengan denotasi dan konotasi seperti di atas, Tuhan Yesus pun bersabda, “Apabila kalian melihat awan naik di sebelah barat, segera kalian berkata, ‘Akan datang hujan.’ Dan hal itu memang terjadi.” Namun, Yesus mengkritik, “Hai orang-orang munafik, kalian tahu menilai gelagat bumi dan langit, tetapi mengapa tidak dapat menilai zaman ini? Mengapa engkau tidak memutuskan sendiri apa yang benar?”

Kita kerap kali mudah meramalkan masa depan atau setidaknya mempercayai ramalan-ramalan, entah ramalan di akhir atau awal tahun, ramalan zodiak, ramalan primbon maupun ramalan orang tertentu. Kemudian kita pun demikian mudah menilai gelagat orang lain. Menilai orang lain demikian mudah dan cepat apalagi mencap buruk orang lain, tapi menilai diri sendiri begitu lamban dan sulit apalagi mengakui kesalahan diri sendiri dan mengakuinya, rasanya kok berat gitu. Kalau demikian, lalu orang akan sulit bertindak benar.

Tuhan Yesus mendobrak kita, “Mengapa engkau tidak memutuskan sendiri apa yang benar?” Kalau kita membuat perkiraan dan perhitungan serta menilai orang lain atau masa depan, hendaknya ini bukan untuk bersikap negatif, melainkan untuk mengambil sikap yang benar dan bertindak positif. Santo Paulus menasihati kita melalui suratnya kepada jemaat di Efesus, “Hendaklah kalian selalu rendah hati, lemah lembut, dan sabar. Tunjukkanlah kasihmu dalam saling membantu. Dan berusahalah memelihara kesatuan Roh dalam ikatan damai sejahtera.”

Paus Fransiskus berpesan untuk Hari Misi Sedunia 2022, “Di sini saya ingin mengingat dan mengungkapkan rasa terima kasih saya untuk semua misionaris yang memberikan hidup mereka untuk “maju” dalam inkarnasi kasih Kristus kepada semua saudara dan saudari yang mereka temui.”

Misi kita bukanlah menilai orang, melainkan menebarkan kasih tanpa sekat dan terus memelihara kesatuan persaudaraan dengan siapa saja dalam ikatan damai sejahtera. Melalui pewartaan dan tindakan kasih itulah kita bersaksi mengenai Kristus kepada semua saudara dan saudari yang mereka temui.

Misi: Berani melampaui sekat, batas tempat dan situasi untuk bersaksi mengenai Kristus dan kasih-Nya.

(RD. M Nur Widipranoto – Direktur Nasional Karya Kepausan Indonesia)

DOA PERSEMBAHAN HARIAN

Allah, Bapa kami, kepada-Mu kupersembahkan hari ini. Kuhunjukkan semua doa, pikiran, perkataan, tindakan maupun suka-dukaku hari ini dalam kesatuan dengan Putra-Mu Yesus Kristus, yang senantiasa mempersembahkan Diri-Nya dalam Ekaristi bagi keselamatan dunia. Kiranya Roh Kudus, yang menjiwai Yesus, juga menjadi Pembimbing dan Kekuatanku hari ini sehingga aku siap sedia menjadi saksi Kasih-Mu.

Bersama Santa Maria, Bunda Yesus dan Bunda Gereja, secara khusus aku berdoa bagi ujud-ujud Bapa Suci dan para rasul doa Gereja Indonesia untuk bulan ini:

Ujud Gereja Universal: Gereja terbuka bagi setiap orang

Kita berdoa, semoga dengan berpegang pada iman yang teguh dan berani dalam mewartakan Injil, Gereja dapat menjadi komunitas persaudaraan dan solidaritas, yang terbuka, sambil selalu hidup dalam iklim kebersamaan yang sungguh khas gerejawi.

Ujud Gereja Indonesia: Gereja yang terlibat

Kita berdoa, semoga di tengah kesibukannya dalam urusan-urusan internal, Gereja terus  memberikan diri, pikiran dan waktu untuk terlibat dalam persoalan masyarakat.

Amin

DOA ROSARIO MISIONER

DOA PEMBUKA

Marilah berdoa, (hening sejenak)

Allah Bapa yang Maha Pengasih,

Engkau mengutus Gereja untuk menghadirkan Kerajaan-Mu di tengah dunia dengan warta sukacita Injil dan perjuangan kesejahteraan segala makhluk. Bersama dengan Santa Perawan Maria, Bunda Putra-Mu Yesus Kristus, kami berdoa kobarkanlah semangat misioner umat beriman. Kuatkanlah dan bantulah kami supaya terus giat saling bekerja sama dan kreatif mewartakan kabar sukacita-Mu di tengah masyarakat, khususnya pada perayaan 400 tahun Kongregasi Penginjilan Bangsa-bangsa, 200 tahun Serikat Kepausan Pengembangan Iman, dan pada saat pemulihan dari pandemi Covid-19 ini.

Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan dan pengantara kami. Amin.

PERISTIWA SEDIH

1. Yesus berdoa kepada Bapa-Nya di surga dalam sakratul maut

“Ya, Bapa, jikalau Engkau berkenan, ambillah cawan ini dari hadapan-Ku, tetapi janganlah menurut kehendak-Ku, melainkan kehendak-Mu yang terjadi.” (Mat. 26:39)

Intensi doa untuk Benua Asia (butiran manik warna kuning)

Ya Bapa, bersama Maria Bunda Evangelisasi, Bunda segala bangsa, kami berdoa bagi diri kami, orang-orang di Benua Asia yang mengalami banyak cobaan hidup. Kami berdoa untuk negara-negara yang mengalami bencana banjir bandang dan tanah longsor yang menyebabkan ribuan orang kehilangan rumah, tanaman dan ternak, serta kondisi jalan rusak parah sehingga tidak dapat diakses untuk layanan bantuan. Peliharalah dan bantulah kami semua agar mampu keluar dari himpitan beban dan kesulitan tersebut. Kami juga berdoa bagi negara-negara yang mengalami banyak persoalan di dalam negeri: konflik, pemberontakan, ancaman dan serangan ledakan bom, perebutan dan dominasi kekuasaan, serta juga hiperinflasi yang dikarenakan situasi genting akibat protes anti pemerintah. Semoga Engkau mendampingi para pejabat negara, penegak hukum maupun rakyat untuk bisa bahu-membahu bekerjasama menghadapi dan menyelesaikan masalah yang ada. Ingatkan kami untuk selalu berserah pada-Mu dan tetap tekun dalam doa di masa-masa pencobaan seperti ini, agar pengharapan dan iman kami tetap teguh dan terjaga. Dengan pengantaraan Kristus Tuhan dan Juruselamat kami. Amin.

Ya Maria Bunda evangelisasi, Bunda segala bangsa, doakanlah dan lindungilah kami, anakmu!

2. Yesus didera

“Mereka memukul kepala-Nya dengan buluh, dan meludahi-Nya dan berlutut menyembah-Nya. Sesudah mengolok-olokkan Dia, mereka menanggalkan jubah ungu yang dipakai-Nya dan mengenakan lagi pakaian-Nya kepada-Nya.” (Mrk. 15:19-20a)

Intensi doa untuk Benua Australia & Oceania (butiran manik warna biru)

Ya Bapa, bersama Maria Bunda Evangelisasi, Bunda segala bangsa, kami berdoa bagi orang-orang di Benua Australia dan Oceania, khususnya bagi para pejabat pemerintahan dan pemegang otoritas penting pada setiap negara. Semoga dalam membuat dan menerapkan kebijakan penting, mereka tidak hanya sekadar memikirkan batas wilayah negara dan perbatasan mereka saja. Sudilah Engkau mendampingi mereka agar dalam menyusun kebijakan selalu didasari dengan semangat belas kasih, toleransi dan keberpihakan pada mereka yang kecil dan lemah, terutama pada para migran yang sering kali terdesak di perbatasan dikarenakan situasi hidup mereka yang sulit. Semoga setiap manusia di Benua Australia dan Oceania Engkau rahmati dengan hati yang penuh belas kasih, sehingga dapat memperlakukan sesamanya dengan kasih, penghormatan dan keadilan. Dengan pengantaraan Kristus Tuhan dan Juruselamat kami. Amin.

Ya Maria Bunda evangelisasi, Bunda segala bangsa, doakanlah dan lindungilah kami, anakmu!

3. Yesus dimahkotai duri

“Mereka menganyam sebuah mahkota duri dan menaruhnya di atas kepala-Nya. Kemudian mereka mulai memberi hormat kepada-Nya katanya, “Salam, hai raja orang Yahudi!” (Mrk. 15:17-18)

Intensi doa untuk Benua Eropa (butiran manik warna putih)

Ya Bapa, bersama Maria Bunda Evangelisasi, Bunda segala bangsa, kami berdoa bagi negara-negara di Benua Eropa, terutama negara-negara yang mengalami kekeringan ekstrem, jarang mendapatkan hujan, diserang gelombang panas berturut-turut, mengalami penurunan debit sungai dan ketinggian air yang mana memengaruhi hasil panen tertentu. Seringkali penderitaan dan peristiwa-peristiwa buruk yang dihasilkan oleh bencana, menjadi halangan iman bagi manusia untuk dapat tetap percaya bahwa Engkau selalu ada menyertai diri dan hidup mereka. Yesus, Putra-Mu juga tak lepas dari penderitaan semasa hidup-Nya di dunia, namun Engkau memampukan-Nya untuk melewati semuanya itu. Semoga negara-negara di Benua Eropa juga Engkau mampukan bertahan melewati penderitaan hidup dan situasi hidup yang mereka alami. Teguhkanlah iman setiap orang, agar tetap percaya bahwa tak sekali pun Engkau akan meninggalkan manusia sendirian. Dengan pengantaraan Kristus Tuhan dan Juruselamat kami. Amin.

Ya Maria Bunda evangelisasi, Bunda segala bangsa, doakanlah dan lindungilah kami, anakmu!

4. Yesus memanggul salib-Nya ke gunung Golgota

“Sambil memikul salib-Nya, Ia pergi keluar ke tempat yang bernama Tempat Tengkorak, yang dalam bahasa Ibrani disebut Golgota.” (Yoh. 19:16b)

Intensi doa untuk Benua Amerika (butiran manik warna merah)

Ya Bapa, bersama Maria Bunda Evangelisasi, Bunda segala bangsa, kami berdoa bagi negara-negara di Benua Amerika. Hingga saat ini banyak sekali terjadi pelanggaran hak asasi manusia, baik itu melalui pembunuhan, penculikan, penghilangan nyawa, dan penyelewengan keadilan. Yesus Putra-Mu selalu berjuang demi orang-orang yang kecil, tertindas dan menderita. Ia selalu punya kasih dan perhatian yang besar terhadap korban ketidakadilan. Semoga orang-orang yang berada di Benua Amerka pun memiliki perhatian dan kasih kepada orang-orang yang menjadi korban pelanggaran hak asasi manusia. Dan semoga kasih itu juga mendekatkan orang-orang di Benua Amerika kepada-Mu, serta membangkitkan kesadaran mereka bahwa mereka selalu tergantung kepada-Mu. Dengan pengantaraan Kristus Tuhan dan Juruselamat kami. Amin.

Ya Maria Bunda evangelisasi, Bunda segala bangsa, doakanlah dan lindungilah kami, anakmu!

5. Yesus wafat di salib

“Yesus berseru dengan suara nyaring, “Ya Bapa, ke dalam tangan-Mu Kuserahkan nyawa-Ku. Sesudah berkata demikian Ia menyerahkan nyawa-Nya.” (Luk. 23:46)

Intensi doa untuk Benua Afrika (butiran manik warna hijau)

Ya Bapa, bersama Maria Bunda Evangelisasi, Bunda segala bangsa, kami berdoa bagi negara-negara di Benua Afrika. Betapa benua ini tengah mengalami banyak kesedihan dan penderitaan. Ancaman kelaparan karena kekeringan, curah hujan yang tidak cukup, yang membunuh ternak, menghancurkan tanaman, serta memaksa jutaan orang meninggalkan rumah untuk mencari air dan makanan demi menyelamatkan nyawa mereka. Belum lagi eksploitasi berlebihan terhadap alam dan sumber daya yang dilakukan pihak-pihak yang rakus dan tidak bertanggung jawab. Semoga dengan kekuatan-Mu, mereka yang menjadi korban dapat berjuang dan berhasil menyingkirkan hal-hal yang menyebabkan penderitaan mereka. Sudilah Engkau mempersatukan penderitaan orang-orang di Benua Afrika dengan penderitaan Kristus, supaya pada akhirnya setiap orang juga dapat dimuliakan bersama dengan Yesus Kristus, Sang Juruselamat. Dengan pengantaraan Kristus Tuhan dan Juruselamat kami. Amin.

Ya Maria Bunda evangelisasi, Bunda segala bangsa, doakanlah dan lindungilah kami, anakmu!

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s