Renungan Harian Misioner
Senin, 14 November 2022
P. S. Yosef Maria Pignatelli
Why. 1:1-4; 2:1-5a; Mzm. 1:1-2,3,4b; Luk. 18:35-43
Misi: Menjadi pengikut Kristus berarti menjadi perantara bagi sesama untuk mengalami pertobatan, melakukan kebaikan serta melihat semua karya Tuhan yang menyelamatkan.
Para sahabat misioner yang terkasih, gaung sabda Allah pada hari ini setidaknya menghentak kedalaman nubari kita sebagai pengikut Kristus yang sedang mengadakan perziarahan iman untuk boleh membangun pertobatan, melakukan kebaikan serta tiada hentinya menyerahkan diri ke dalam belas kasihan Tuhan, agar kita boleh melek terhadap segala perbuatan baik Tuhan serta berbagai dosa dan kejahatan yang mengitari hidup kita.
Dalam bacaan pertama hari ini, Yohanes sang pengkisah kitab Wahyu melanjutkan pesan Yesus tentang apa yang bakal segera terjadi dalam lingkup jemaat di Efesus. Yesus hadir melalui pewahyuan-Nya mendesak jemaat di Efesus agar segera bertobat dan terus memperjuangkan kebaikan dalam hidup mereka. Yohanes kembali mengingatkan jemaat di Efesus tentang semua kebaikan, kasih karunia dan anugerah Tuhan yang telah disampaikan Kristus kepada komunitas beriman di Efesus. Namun anugerah tersebut harus diimbangi dengan pertobatan dan perbuatan baik.
Sementara dalam Injil hari ini Lukas menampilkan kisah orang buta yang memohon belas kasihan Kristus agar ia dapat melihat kembali. Tindakan Yesus untuk menyembuhkan si buta telah membawa perubahan iman banyak orang. Ketika itu seluruh rakyat menyaksikan peristiswa penyembuhan tersebut dan mereka memuji-muji Allah. Lukas berkisah bahwa seruan minta tolong dari si buta ditanggapi Yesus dengan belaskasihan yang sempurna. Keinginan si buta dipenuhi. Yesus menjawab permintaan si buta dengan berkata “melihatlah, imanmu telah menyelamatkan dikau.”
Sesama sahabat misioner yang terkasih, kisah Yesus mengingatkan jemaat di Efesus dalam kitab Wahyu memberi awasan kepada kita bahwa seluruh kasih karunia, anugerah, kebahagiaan dan sukacita yang mengalir dari Tuhan harus ditanggapi dengan tindakan pertobatan dan perbuatan baik. Tidak jarang, sebagai pengikut Kristus kita terlena dengan segala kebaikan Tuhan dan lupa untuk mengokohkan sikap batin kita melalui pertobatan dan perbuatan baik. Tuhan tidak menuntut sesuatu yang lebih selain mengembangkan kasih, kebaikan dan pertobatan di hadapan Allah dan sesama.
Pertobatan merupakan tindakan dan kewajiban iman untuk membuka selubung hitam yang membalut mata iman kita sehingga kita tidak sanggup melihat karya keselamatan; dan lebih gampang untuk menemukan kejahatan-kejahatan. Pertobatan dan niat untuk berbuat baik menjadi kekuatan internal yang mendorong kita untuk terus mengikuti Yesus. Melalui pertobatan, kita akan berseru meminta belas kasihan Tuhan; agar kita mampu melihat dan membedakan secara cermat antara karya Tuhan yang menyelamatkan dan karya kegelapan dunia yang menyesatkan.
Pertobatan dan niat untuk berbuat baik merupakan salah satu indikator untuk mengukur kekokohan iman kita sebagaimana yang ditampilkan sibuta yang berseru kepada Yesus: “Yesus anak Daud kasihanilah aku”. Yesus tidak sekadar menanggapi permohonan dari si buta; melainkan Ia masuk lebih dalam untuk menemukan benih-benih iman dari si buta. Para sahabat misioner yang terkasih seringkali kita buta dan tidak mampu melihat keadilan, kejujuran, kebaikan, kebenaran dan kedamaian. Mata kita lebih melek dan tertarik pada keserakahan, kepalsuan, ketidakadilan, perselisihan, intoleransi dan berbagai jenis kejahatan lainnya.
Untuk bisa melek dan terang benderang melihat segala kebaikan dan keselamatan Tuhan hendaknya kita berseru kepada Yesus: “Yesus anak Daud kasihanilah aku”. Selain itu buah pertobatan yang memelekkan mata iman kita harus membawa banyak orang untuk mengalami kasih Tuhan dan memuji-muji Allah. Amin.
(RP. Hiasintus Ikun, CMF – Dirdios KKI Keuskupan Palangkaraya)
DOA PERSEMBAHAN HARIAN
Allah, Bapa kami, kepada-Mu kupersembahkan hari ini. Kuhunjukkan semua doa, pikiran, perkataan, tindakan maupun suka-dukaku hari ini dalam kesatuan dengan Putra-Mu Yesus Kristus, yang senantiasa mempersembahkan Diri-Nya dalam Ekaristi bagi keselamatan dunia. Kiranya Roh Kudus, yang menjiwai Yesus, juga menjadi Pembimbing dan Kekuatanku hari ini sehingga aku siap sedia menjadi saksi Kasih-Mu.
Bersama Santa Maria, Bunda Yesus dan Bunda Gereja, secara khusus aku berdoa bagi ujud-ujud Bapa Suci dan para rasul doa Gereja Indonesia untuk bulan ini:
Ujud Gereja Universal: Anak-anak yang menderita
Kita berdoa untuk anak-anak yang menderita, terutama tuna wisma, yatim piatu, dan korban perang; semoga mereka mendapat jaminan untuk memperoleh pendidikan dan kesempatan merasakan kehangatan kekeluargaan.
Ujud Gereja Indonesia: Mengenang mereka yang meninggal karena Covid-19
Kita berdoa untuk mereka yang meninggal karena Covid 19, semoga Tuhan menganugerahkan belas kasih-Nya pada mereka, dan arwah mereka beristirahat dalam ketentraman kekal.
Amin
Terimakasih untuk renungan nya romo. 🙏🙏 Berkah Dalem
SukaSuka