Renungan Harian Misioner
Rabu, 16 November 2022
P. S. Margarita dr Skotlandia, S. Gertrudis
Why. 4:1-11; Mzm. 150:1-2,3-4,5-6; Luk. 19:11-28
Pewartaan Injil merupakan hal yang menghubungkan kita dengan Allah, menghubungkan yang duniawi dengan yang surgawi. Hubungan itu akan menjadi lestari ketika berbagai talenta yang Tuhan berikan kepada kita dapat kita gunakan dengan baik. Bacaan-bacaan kita dalam Kitab Wahyu dan Injil membukakan rahasia ini!
- Allah yang membuka diri-Nya dan hadirat-Nya kepada manusia!
Bacaan-bacaan Firman Tuhan pada hari-hari menjelang berakhirnya setiap Tahun Liturgi, termasuk Tahun Liturgi C/II ini, selalu mengingatkan kita tentang Hari Kedatangan Tuhan. Kitab Wahyu dalam Bacaan Pertama menegaskan sejumlah tema penting, seperti: (a) Langit yang terbuka dan sebuah pintu yang juga terbuka (Wahyu 4:1), tentang (b) Takhta Allah (Wayu 4:2-3), tentang (c) Dua puluh empat tua-tua, dan (d) hal-hal yang ada di sekitar Takhta Allah (Wahyu 4:5-6a), berikut (e) Keempat Makhluk (f) Lambang keempat makhluk, (g) Nyanyian Pujian (Wahyu 4:6b-8), dan akhirnya Allah sebagai Tuhan dan Pencipta (Wahyu 4:9-11).
Mazmur Tanggapan memberikan alasan mengapa Tuhan Allah itu layak disembah, sambil menggemakan kembali madah pujian yang disampaikan kepada Allah oleh keempat makhluk yang berada di hadapan Takhta Allah (Wahyu 4:8).
Sementara dalam Injil, mengangkat tema tentang Raja yang memberikan kepercayaan kepada para hambanya dengan tugas untuk mengembangkan modal (mata uang mina) untuk mereka kembangkan, sebagai simbol dari beberapa hal penting dalam kehidupan kristiani.
- Pintu yang terpenting dalam kehidupan kita
Terdapat tiga pintu yang penting dalam kehidupan manusia, yakni “Pintu Kesempatan,” yang ditegaskan kepada Jemaat di Filadelfia, “Lihatlah, Aku telah membuka pintu bagimu, yang tidak dapat ditutup oleh seorang pun” (Wahyu 3:8). Inilah pintu untuk mewartakan Injil, yang dibukakan Allah kepada semua orang sebagai kesempatan untuk dilaksanakan. Selanjutnya adalah “Pintu Hati Manusia,” yang diketok oleh Allah dengan harapan bahwa manusia mau membuka dan menyambut Tuhan yang ingin masuk ke dalamnya (Wahyu 3:20). Dan “Pintu Pewahyuan” di mana Hadirat Ilahi atau Surga berikut Takhta Allah dibukakan kepada manusia (Markus 1:10; Yohanes 1:51; Yehezkiel 1:1).
- Pujian & penyembahan yang menghubungkan bumi dengan surga
Kedua puluh empat tua-tua ini, yang berdiri mengelilingi Takhta Allah, menurut William Barklay, sepertinya melambangkan para imam yang melayani puji-pujian dan penyembahan di Bait Allah (1Tawarikh 24:7-18). Menghubungkan hal ini dengan pintu yang terbuka, dapat diambil maknanya bahwa puji-pujian dan penyembahan kepada Allah yang kita lakukan di dunia ini, akan berlanjut dalam puji-pujian dan penyembahan di dalam kemuliaan surga. Dengan demikian, dapat dipahami bahwa kehidupan kita di dunia ini akan berlanjut di dalam surga, dengan perubahan wujud dari yang jasmani menjadi yang rohani!
- Kaitan antara Injil dengan Takhta & Hadirat Allah
Hadirnya keempat makhluk dalam pujian dan penyembahan di depan Takhta Allah mengingatkan kita kepada lambang-lambang para penginjil, dengan dua versi antara Santo Athanasius dengan Santo Agustinus dan Santo Victorinus. Bagi Santo Athanasius, lambang untuk penginjil Matius adalah manusia, lambang untuk penginjil Markus adalah domba, lambang untuk penginjil Lukas adalah singa, lambang untuk penginjil Yohanes adalah rajawali. Bagi Santo Agustinus, lambang untuk penginjil Matius adalah singa, lambang untuk penginjil Markus adalah manusia, lambang untuk penginjil Lukas adalah domba, lambang untuk penginjil Yohanes adalah rajawali. Bagi Santo Victorinus, lambang untuk penginjil Matius adalah manusia, lambang untuk penginjil Markus adalah singa, lambang untuk penginjil Lukas adalah domba, lambang untuk penginjil Yohanes adalah rajawali.
Singa melambangkan karya Sang Putra yang efektif dan penuh kuasa. Domba melambangkan sisi imamat dari karya Sang Putra, manusia melambangkan Allah yang menjadi Manusia, dan rajawali melambangkan karunia Roh Kudus. Dengan demikian, karya pewartaan Injil menghubungkan dunia dengan surga, manusia dengan Allah!
- Investasi untuk hidup yang kekal
Semua yang dibukakan dalam Kitab Wahyu 4:1-11 melalui lambang-lambang dan pemaknaannya, akan menjadi kenyataan di dalam hidup kita di langit yang baru dan bumi yang baru, dengan satu syarat saja. Yaitu, bahwa kita berjuang untuk mewujudkan apa yang dikehendaki oleh Allah, sebagaimana para hamba yang berhasil mengembangkan talenta atau uang mina yang diberikan tuannya kepada mereka, dan mendapatkan ganjaran dari tuannya. Semoga kita mampu mengelola apapun yang Tuhan berikan kepada kita hingga dapat menjadi berkat untuk diri kita dan sesama kita, dan dapat menjadi pintu masuk ke dalam persekutuan dengan Allah dalam hidup yang kekal. Amin!
(RD. Marcel Gabriel – Imam Keuskupan Pangkalpinang)
DOA PERSEMBAHAN HARIAN
Allah, Bapa kami, kepada-Mu kupersembahkan hari ini. Kuhunjukkan semua doa, pikiran, perkataan, tindakan maupun suka-dukaku hari ini dalam kesatuan dengan Putra-Mu Yesus Kristus, yang senantiasa mempersembahkan Diri-Nya dalam Ekaristi bagi keselamatan dunia. Kiranya Roh Kudus, yang menjiwai Yesus, juga menjadi Pembimbing dan Kekuatanku hari ini sehingga aku siap sedia menjadi saksi Kasih-Mu.
Bersama Santa Maria, Bunda Yesus dan Bunda Gereja, secara khusus aku berdoa bagi ujud-ujud Bapa Suci dan para rasul doa Gereja Indonesia untuk bulan ini:
Ujud Gereja Universal: Anak-anak yang menderita
Kita berdoa untuk anak-anak yang menderita, terutama tuna wisma, yatim piatu, dan korban perang; semoga mereka mendapat jaminan untuk memperoleh pendidikan dan kesempatan merasakan kehangatan kekeluargaan.
Ujud Gereja Indonesia: Mengenang mereka yang meninggal karena Covid-19
Kita berdoa untuk mereka yang meninggal karena Covid 19, semoga Tuhan menganugerahkan belas kasih-Nya pada mereka, dan arwah mereka beristirahat dalam ketentraman kekal.
Amin