Renungan Harian Misioner
Senin Pekan Adven II, 05 Desember 2022
P. S. Reinardus
Yes. 35:1-10; Mzm. 85:9ab-10,11-12,13-14; Luk. 5:17-26
Misi: Bertekun menantikan Tuhan yang datang membawa pengampunan, keselamatan, dan sukacita bagi setiap orang yang berkehendak baik
Para sahabat misioner yang terkasih, gema Sabda Allah hari ini mengantar kita untuk menata sikap penantian yang dipenuhi dengan harapan pasti dan hati girang ria.
Yesaya dalam sepekan ini lebih menyerukan agar bangsa Israel menantikan Tuhan dalam sukacita dan sorak-sorai. Yesaya memberikan sebuah pemahaman baru bahwa sikap batin menantikan kedatangan Tuhan, harus dijauhkan dari segala kecemasan, kegelisahan, kepanikan, bahkan ketakutan. Yesaya mengundang bangsa Israel untuk membangun suatu gerakan penantian penuh harapan pasti dan sukacita. Yesaya menggambarkan bangsa Israel bagaikan padang gurun dan kering yang bersorak-sorai.
Yesaya memberi jaminan bahwa Allah akan menghiasi bangsa Israel dengan kemuliaan dan semarak-Nya. Ia datang sebagai Penyelamat, bukan Hakim yang lalim, maka penantian yang penuh sukacita harus ditumbuh-segarkan oleh bangsa Israel.
Sementara dalam bacaan Injil hari ini Lukas menampilkan kisah Yesus yang memenuhi harapan dan memberi sukacita bagi mereka yang menantikan-Nya. Harapan dan sukacita yang diberikan Yesus adalah mengampuni dosa dan menyembuhkan orang sakit. Yesus menghargai perjuangan mereka untuk mengalami sukacita dan keselamatan, namun di tengah taburan keselamatan dan sukacita yang ditampilkan Yesus terdapat sekelompok komunitas berpikiran sempit dan beriman kerdil yakni para ahli Taurat dan kaum Farisi.
Para sahabat misioner yang terkasih, Yesus tidak peduli dengan apa yang dilontarkan oleh para ahli Taurat dan kaum Farisi. Ia dengan bebas tetap menunjukkan kuasa-Nya untuk mengampuni dosa dan menyembuhkan si lumpuh. Ia tetap menunjukkan kemuliaan Allah tanpa mengalah kepada siapapun. Dan benar bahwa tindakan Yesus membawa semua orang pada saat itu sampai pada tindakan takjub dan memuliakan Allah. Inilah harapan dan sukacita yang ditunjukkan Yesus untuk memenuhi nubuat yang disampaikan oleh Yesaya yakni “Kuatkanlah tangan yang lemah lesu, teguhkanlah lutut yang goyah. Kuatkanlah hatimu jangan takut, lihatlah Allahmu akan datang, Ia sendiri datang menyelamatkan kalian. Pada waktu itu mata orang buta akan dicelikkan, telinga orang-orang tuli akan dibuka, orang lumpuh akan melompat seperti rusa, dan mulut orang bisu akan bersorak sorai.”
Sesama sahabat misioner yang terkasih, dalam kehidupan kita, tidak jarang Iman kita mengalami kekeringan, harapan kita susut, sukacita kita sirna. Lebih dari itu mata batin kita tidak sanggup melihat kebaikan, telinga kita tuli terhadap seruan minta tolong dan gema pembaruan. Kaki kita kaku dan lumpuh untuk menjumpai sesama yang meminta pertolongan, mulut kita terkatup kaku untuk menyerukan harapan dan sorak-sorai bagi sesama. Kita seolah semakin jauh dari kemuliaan Allah dan semarak keagungan-Nya yang menyelamatkan kita.
Maka pada kesempatan inilah kita berjuang untuk berjumpa dengan Kristus yang membawa pengampunan dan pemulihan bagi kita. Inilah kesempatan yang indah bagi kita untuk membawa orang lain mengalami perjumpaan dengan Kristus yang mengampuni dan menyelamatkan.
Sesama sahabat misioner yang terkasih, masa Adven yang sedang kita jalani adalah suatu undangan agar kita sanggup mendengarkan instruksi pemulihan dari Kristus yakni bangun dari segala kerapuhan kita, senantiasa takjub akan karya Allah, dan tiada henti memuliakan Allah melalui orang lain yang berjuang tanpa lelah untuk membantu kita. Amin.
(RP. Hiasintus Ikun, CMF – Dirdios KKI Keuskupan Palangkaraya)
DOA PERSEMBAHAN HARIAN
Allah, Bapa kami, kepada-Mu kupersembahkan hari ini. Kuhunjukkan semua doa, pikiran, perkataan, tindakan maupun suka-dukaku hari ini dalam kesatuan dengan Putra-Mu Yesus Kristus, yang senantiasa mempersembahkan Diri-Nya dalam Ekaristi bagi keselamatan dunia. Kiranya Roh Kudus, yang menjiwai Yesus, juga menjadi Pembimbing dan Kekuatanku hari ini sehingga aku siap sedia menjadi saksi Kasih-Mu.
Bersama Santa Maria, Bunda Yesus dan Bunda Gereja, secara khusus aku berdoa bagi ujud-ujud Bapa Suci dan para rasul doa Gereja Indonesia untuk bulan ini:
Ujud Gereja Universal: Sukarelawan dari Organisasi yang tidak mencari keuntungan
Kita berdoa semoga organisasi-organisasi yang tidak mencari keuntungan yang berkomitmen pada perkembangan kemanusiaan dapat menemukan orang-orang yang berdedikasi terhadap kesejahteraan masyarakat dan tidak mengenal lelah mencari jalan untuk menjalin kerja sama internasional.
Ujud Gereja Indonesia: Memupuk sikap moderat
Kita berdoa, semoga Gereja membangun dan memupuk sikap moderat dan toleran bagi umatnya sendiri, sambil terus waspada terhadap bahaya fundamentalisme dan radikalisme baik yang ada di luar maupun di dalam Gereja sendiri.
Amin