Menjadi Saksi Injil Seperti Paulus

Renungan Harian Misioner
Rabu, 25 Januari 2023
Pesta Bertobatnya S. Paulus

Hari Penutupan Pekan Doa Sedunia
Kis. 22:3-16 atau Kis. 9:1-22; Mzm. 117:1,2; Mrk. 16:15-18

Pembaca RenHar KKI yang terkasih: Shalom!

Selamat datang ke dalam Puncak Perayaan Pekan Doa Sedunia untuk Kesatuan Umat Kristiani, yang sekaligus merupakan Pesta Bertobatnya Rasul Santo Paulus. Oleh karena campur tangan langsung dari Tuhan Yesus Kristus yang bangkit itu, maka seluruh arah hidupnya berubah total! Untuk apa?

Perubahan Jati diri & Arah Hidup

Pada Puncak Perayaan Pekan Doa Sedunia ini, kita dipertemukan secara khusus dengan Rasul Santo Paulus untuk melihat bagaimana Tuhan kita Yesus Kristus yang bangkit  itu, dengan penuh kuasa, mengubah arah hidup Paulus: dari musuh kepada sahabat, dari kebencian kepada kasih karunia, dari  Paulus, sebelumnya adalah Saulus, adalah seorang Yahudi yang lahir Tarsus dan dididik menjadi seorang ahli Taurat oleh Gamaliel. Begitu besarnya cinta Saulus kepada Hukum Taurat, sampai dia bertekad untuk membinasakan siapa saja yang melawan Hukum Taurat itu, termasuk para pengikut Kristus. Saulus memegang kuasa resmi dari Sanhedrin untuk menangkap dan memenjarakan para pengikut Kristus (Kis. 22:3-5). Dan dengan demikian, dia menjadi pembela Hukum Taurat sekaligus musuh Allah dan musuh Jemaat Allah!

Namun perjumpaannya dengan Yesus di jalan menuju ke Damaskus itu mengubah seluruh jati diri dan arah hidupnya. Saulus menerima Yesus dan percaya kepada-Nya, dan kemudian dibaptis dengan nama Paulus. Dia berubah dari seorang musuh menjadi seorang sahabat Allah, dari seorang penebar teror dan kebencian atas nama agama (Hukum Taurat) kepada seorang penebar Hukum Kasih (Pemberita Injil Kristus). Arah hidup plus jati dirinya berubah secara total.

Perubahan jati diri plus arah hidupnya itu dengan bantuan Ananias, dia akui sebagai rencana Tuhan atas dirinya, “Allah nenek-moyang kita telah menetapkan engkau untuk mengetahui kehendak-Nya, untuk melihat yang Benar, dan untuk mendengar suara yang keluar dari mulut-Nya. ‘Sebab engkau harus menjadi saksi-Nya terhadap semua orang, tentang apa yang kaulihat dan kaudengar. Sekarang… bangunlah, berilah dirimu dibaptis dan berserulah kepada nama Tuhan, maka dosa-dosamu dihapuskan,’” (Kis. 22:14-16).

Dari penghambat menjadi pemberita Injil

Sebelum bertemu dengan Yesus di jalan ke Damsyik, Paulus adalah penghambat pemberitaan Injil. Namun setelah peristiwa di jalan menuju Damsyik itu, Paulus (sebelumnya Saulus!) dengan gagah berani tampil sebagai pembela dan pemberita tentang kasih Tuhan kita Yesus Kristus kepada dunia dan umat manusia (Mazmur 117:2; Markus 16:15).

Syarat menjadi pemberita Injil

Menjadi pemberita Injil adalah tugas perutusan semua orang yang telah menerima Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat. Dari perjalanan hidup Rasul Santo Paulus, kita mendapatkan beberapa hal berikut ini sebagai semacam syarat untuk menjadi pemberita Injil, yakni:

Pertama, seorang pemberita Injil adalah seorang “saksi iman.” Seperti Paulus, yang berubah menjadi pemberita Injil setelah berjumpa dengan pribadi pemilik Injil itu, yakni Tuhan kita Yesus Kristus sendiri.

Kedua, seorang pemberita Injil, haruslah seorang yang telah melepaskan seluruh jati diri dan arah hidupnya yang lama, yang bertentangan dengan Yesus Kristus dan Injil-Nya, sebagaimana Paulus melepaskan jati dirinya sebagai pembela Hukum Taurat, untuk kemudian menjadi pembela Hukum Cinta kasih Kristus.

Ketiga, pada diri seorang pemberita Injil, harus jelas bahwa tidak ada hal lain yang memenuhi dirinya selain Yesus Kristus dan Injil-Nya, berikut Nama dan Kuasa-Nya, sehingga oleh kuasa Nama itu, ketika mereka meletakkan tangan ke atas orang sakit, orang itu sembuh, bahkan kuasa kejahatan dan setanpun dapat mereka patahkan (Mrk. 16:17-18. Kis. 3:6 dan 16:18).

Keempat, seorang pemberita Injil, adalah seseorang yang memberikan seluruh hidupnya sebagai sarana, untuk menyalurkan kuasa keselamatan Kristus lewat Injil-Nya. Supaya kuasa-kuasa itu bekerja, seorang pemberita Injil haruslah seorang yang senantiasa terhubung dengan Tuhan kita Yesus Kristus, sehingga hatinya menjadi hati Yesus yang mengasihi, dan tangannya menjadi tangan Yesus yang memberkati dan menyembuhkan, berikut tutur katanya menjadi tutur kata Yesus yang mengampuni dan meneguhkan. Amin! (PMG).

(RD. Marcel Gabriel – Imam Keuskupan Pangkalpinang)

Doa Persembahan Harian

Allah, Bapa kami, kepada-Mu kupersembahkan hari ini. Kuhunjukkan semua doa, pikiran, perkataan, tindakan maupun suka-dukaku hari ini dalam kesatuan dengan Putra-Mu Yesus Kristus, yang senantiasa mempersembahkan Diri-Nya dalam Ekaristi bagi keselamatan dunia. Kiranya Roh Kudus, yang menjiwai Yesus, juga menjadi Pembimbing dan Kekuatanku hari ini sehingga aku siap sedia menjadi saksi Kasih-Mu.

Bersama Santa Maria, Bunda Yesus dan Bunda Gereja, secara khusus aku berdoa bagi ujud-ujud Bapa Suci dan para rasul doa Gereja Indonesia untuk bulan ini:

Ujud Gereja Universal:Para pendidik – Kita berdoa untuk para pendidik, semoga mereka menjadi saksi yang dapat dipercaya, mengajarkan persaudaraan daripada kompetisi dan membantu mereka yang paling muda dan rentan.

Ujud Gereja Indonesia:Optimisme dan harapan – Kita berdoa, semoga tahun baru menjadi saat rahmat, yang mendorong kita untuk optimis, percaya dan berharap, bahwa Roh Tuhan akan menuntun dan membuka mata kita untuk bisa melihat kesempatan, peluang dan jalan keluar dalam pelbagai kesulitan, masalah dan tantangan yang harus kita hadapi.

Amin

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s