Andalkan TUHAN Selalu

Renungan Harian Misioner
Senin Pekan Biasa VII, 20 Februari 2023
P. S. Nemesius

Sir. 1:1-10; Mzm. 93:1ab,1c-2,5; Mrk. 9:14-29

Saudara-saudari seiman dalam Yesus Kristus. Bacaan Injil hari ini menggambarkan dua situasi yang biasanya sering kita lakukan tanpa disadari meskipun kita secara tegas mengaku diri beriman kepada Yesus. Dalam Injil Markus 9:14-29, Yesus menyembuhkan seorang anak yang kerasukan roh jahat. Sementara dalam perikop sebelumnya, Yesus naik ke atas gunung bersama-sama Petrus, Yohanes, dan Yakobus (Markus 9:2-13). Setelah mereka turun dari gunung, mereka disambut oleh orang banyak yang sedang mempersoalkan murid-murid Yesus yang tidak berhasil mengusir roh jahat. Mereka berharap Yesus sendiri akan turun tangan untuk menyembuhkan seorang anak yang bisu karena diikat oleh kuasa roh jahat.

Yesus tidak langsung bertindak mengambil alih tindakan penyembuhan ini, tetapi menegur murid-murid-Nya, “Hai kamu angkatan yang tidak percaya, berapa lama lagi Aku harus tinggal di antara kamu? Berapa lama lagi Aku harus sabar terhadap kamu?” (Mrk. 9:19). Inilah situasi yang pertama. Kita kerap kali masih mengandalkan kekuatan kita sendiri. Kerap kali bukan Yesus yang kita wartakan tetapi diri sendiri. Murid-murid di sini mungkin saja larut dalam euforia kepopuleran Sang Guru sehingga ada dorongan untuk menonjolkan diri lebih daripada Sang Guru. Kita, para pewarta yang aktif di Gereja, terkadang mungkin tanpa kita sadari,  juga lupa untuk mewartakan Yesus sebagai pokok dari pewartaan dan kesaksian, sehingga pada akhirnya kita lebih mudah jatuh kecewa ketika tujuan kita tidak tercapai. Sadar atau tidak, sering kali kuasa roh jahat melingkupi kita, membuat kita selalu cinta pada diri sendiri, diperbudak oleh keinginan untuk merasa hebat dan tidak lagi mengandalkan Tuhan dalam kehidupan kita.

Situasi yang kedua adalah keragu-raguan dari ayah anak yang kerasukan roh jahat. Ketika ia membawa anaknya kepada Yesus untuk disembuhkan, ia berkata “Sebab itu jika Engkau dapat berbuat sesuatu, tolonglah kami dan kasihanilah kami.” Lalu Yesus menjawab, “Katamu: jika Engkau dapat? Tidak ada yang mustahil bagi orang yang percaya!” Keragu-raguan ayah anak tersebut sesungguhnya adalah situasi diri kita yang terkadang muncul dalam hidup keseharian kita. Roh jahat terus berusaha menggoda kita agar ragu pada kuasa Tuhan. Kita bisa menjadi semakin terpuruk dan meragukan kuasa Tuhan jika kita hanya mengandalkan diri sendiri. Dalam situasi seperti itu, apa yang harus kita perbuat? Ayah anak ini membawa dirinya lebih dekat kepada Yesus melalui percakapan. Ada sebuah relasi intim yang dibangun untuk lebih dekat dengan Tuhan. Dalam percakapan itu, ia lebih terbuka untuk mengatakan situasi sulit yang dialaminya kepada Yesus. Meskipun pada awalnya ia masih mengalami keragu-raguan tetapi karena bersedia mendengarkan Yesus, ayah anak ini beroleh iman yang semakin teguh, “Aku percaya. Tolonglah aku yang tidak percaya ini!”

Saudara-saudariku yang terkasih. Mari kita melawan godaan roh jahat untuk ragu pada kuasa Tuhan. Membangun relasi yang lebih dekat dengan-Nya melalui doa dengan hati terbuka dan tulus akan senantiasa membantu kita mendengar bisikan-Nya dan dengan demikian kita selalu bisa mengandalkannya dan berkata, “Aku percaya kepada-Mu ya Tuhan!”

(RD. Hendrik Palimbo – Dosen STIKPAR Toraja, Keuskupan Agung Makassar)

Doa Persembahan Harian

Allah, Bapa kami, kepada-Mu kupersembahkan hari ini. Kuhunjukkan semua doa, pikiran, perkataan, tindakan maupun suka-dukaku hari ini dalam kesatuan dengan Putra-Mu Yesus Kristus, yang senantiasa mempersembahkan Diri-Nya dalam Ekaristi bagi keselamatan dunia. Kiranya Roh Kudus, yang menjiwai Yesus, juga menjadi Pembimbing dan Kekuatanku hari ini sehingga aku siap sedia menjadi saksi Kasih-Mu.

Bersama Santa Maria, Bunda Yesus dan Bunda Gereja, secara khusus aku berdoa bagi ujud-ujud Bapa Suci dan para rasul doa Gereja Indonesia untuk bulan ini:

Ujud Gereja Universal: Gereja-gereja paroki – Kita berdoa semoga Gereja-Gereja paroki mengutamakan persatuan dan persaudaraan, serta berkembang menjadi komunitas orang beriman. Semoga Gereja juga terbuka bagi mereka yang paling membutuhkan bantuan.

Ujud Gereja Indonesia: Pemulihan ekonomi – Kita berdoa, semoga pemerintah dan semua elemen masyarakat saling bahu membahu dalam mengambil langkah-langkah untuk mempercepat pemulihan ekonomi, sehingga dampaknya segera nyata dan terasa bagi kesejahteraan rakyat, lebih-lebih kalangan yang miskin dan berkekurangan.

Amin

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s