Renungan Harian Misioner
Senin Pekan Prapaskah III, 13 Maret 2023
P. S. Eufrasia
2Raj. 5:1-15a; Mzm. 42:2,3; Mzm. 43:3,4; Luk. 4:24-30
Di Indonesia, kita bersyukur bahwa kita memiliki berbagai agama/keyakinan dan suku. Kita hidup dalam kesatuan, dalam keberagaman. Ada keindahan dalam hidup keberagaman tersebut. Kita saling memperkaya dan membuka cakarawala kita untuk menemukan keindahan, kebaikan dan suara atau Sabda Allah yang terdapat dalam suku dan kepercayaan agama-agama tersebut.
Bacaan-bacaan Suci hari ini menggambarkan kepada kita bahwa keterbukaan kepada kehadiran Allah tidak hanya dimiliki oleh orang-orang tertentu. Allah dapat hadir dalam diri mereka yang dianggap oleh masyarakat sebagai orang-orang yang tidak pantas. Dalam bacaan Injil dikatakan bahwa Yesus ditolak oleh mereka yang seagama, sesuku, sebangsa dll dengan-Nya. Sebaliknya, Ia diterima oleh orang-orang yang tidak memiliki kesamaan latarbelakang sosial dengan-Nya tetapi hanya memiliki kesamaan kerinduan iman dengan-Nya. Di sini kita dapat mengatakan bahwa kehadiran Allah dapat dimiliki juga oleh orang-orang yang tidak seagama dan sesuku degan kita.
Jika dalam dunia ekonomi dan politik ada monopoli kekuasaan, hal ini tidak terjadi dalam hal iman โ Allah. Allah tidak bisa dimonopoli dan dimanipulasi oleh kita. Mungkin saja orang yang berbeda iman dengan kita lebih terbuka terhadap kehadiran Allah dan melakukan kehendak-Nya sebagaimana yang dilakukan oleh Naaman dalam bacaan pertama hari ini. Allah mencintai semua ciptaan-Nya dan Ia dapat hadir dalam dan melalui semua ciptaan-Nya tanpa kecuali.
Maka bacaan-bacaan suci hari ini mengajak kita untuk menerima kehendak Allah dan bersedia untuk menerima kehadiran-Nya dalam diri mereka yang berbeda dengan kita. Penolakan terhadap kehadiran-Nya tidak hanya membawa penderitaan bagi diri kita tapi orang lain juga termasuk makhluk ciptaan-Nya yang lain. Amin.
(RP. Erik Tjeunfin, SX – Misionaris Xaverian)
Doa Persembahan Harian
Allah, Bapa kami, kepada-Mu kupersembahkan hari ini. Kuhunjukkan semua doa, pikiran, perkataan, tindakan maupun suka-dukaku hari ini dalam kesatuan dengan Putra-Mu Yesus Kristus, yang senantiasa mempersembahkan Diri-Nya dalam Ekaristi bagi keselamatan dunia. Kiranya Roh Kudus, yang menjiwai Yesus, juga menjadi Pembimbing dan Kekuatanku hari ini sehingga aku siap sedia menjadi saksi Kasih-Mu.
Bersama Santa Maria, Bunda Yesus dan Bunda Gereja, secara khusus aku berdoa bagi ujud-ujud Bapa Suci dan para rasul doa Gereja Indonesia untuk bulan ini:
Ujud Gereja Universal:Para korban pelecehan โ Kita berdoa untuk mereka yang menjadi korban tindak pelecehan kekerasan oleh anggota-anggota Gereja, semoga mereka mendapatkan bantuan konkret dari dalam Gereja sendiri atas kesakitan dan penderitaannya.
Ujud Gereja Indonesia: Menggereja dengan perjumpaan – Kita berdoa, semoga warga gereja bangkit untuk hadir dan aktif secara fisik dalam ibadat-ibadat gerejani dan perayaan Ekaristi, sehingga hidup menggereja dapat dihayati sebagai perjumpaan, kehadiran, dan persaudaraan sosial yang nyata.
Amin