Renungan Harian Misioner
Rabu Pekan Prapaskah III, 15 Maret 2023
P. S. Louisa de Marillac
Ul. 4:1,5-9; Mzm. 147:12-13,15-16,19-20; Mat. 5:17-19
Pembaca RenHar KKI yang terkasih: Shalom!
Firman Tuhan dalam bacaan-bacaan dan Mazmur Tanggapan hari ini menghadirkan kepada kita dua macam ziarah hidup Umat Allah, yaitu Ziarah Hidup Umat Isreal menuju ke Tanah Terjanji, dan Ziarah Hidup Gereja atau Umat Allah menuju Kerajaan Allah. Ziarah Umat Allah Perjanjian Lama bersifat insani sementara Ziarah Gereja atau Umat Allah Perjanjian Baru bersifat rohani! Kedua tingkat ziarah itu menuntut hal yang sama kepada siapapun yang ingin mencapai ke tujuan akhir, yakni ketaatan untuk hidup menurut hukum-hukum dan ketentuan Allah!
Ziarah menuju ke Tanah Terjanji
Umat Allah Perjanjian Lama (Israel) yang telah keluar dari Mesir dan berjalan menuju ke Tanah Terjanji (Kanaan), kini sudah mencapai padang gurun di daerah seberang Sungai Yordan. Tanah Terjanji yang jauh hijau permai, yang berbeda dengan padang gurun yang kering kerontang, sudah nampak dari kejauhan, dilihat dari lokasi Gunung Nebo. Namun sebelum memasuki Tanah Terjanji ini, Musa, atas nama Tuhan menegaskan ketentuan-ketentuan hidup yang harus diikuti dan dihidupi oleh siapapun dari orang Israel, yang mau masuk ke Tanah Perjanjian dengan Tuhan Allah mereka tersebut.
Di daerah seberang Yordan itu, Musa mengajarkan hukum-hukum dan perintah Allah kepada Umat Israel dan berpesan, “Lakukanlah itu dengan setia, sebab itulah yang akan menjadi kebijaksanaan dan akal budimu di mata bangsa-bangsa… tetapi waspadalah dan berhati-hatilah, supaya jangan engkau melupakan hal-hal yang dilihat oleh matamu sendiri itu, dan supaya semuanya itu hilang dari ingatanmu seumur hidupmu. Beritahukanlah semuanya itu kepada anak-anakmu dan kepada cucu serta cicitmu” (Ulangan 4:6.9).
Apa yang dilihat oleh orang-orang Israel di padang gurun, yang harus diceriterakan turun-temurun, adalah segala perbuatan besar atau karya agung Allah, yang membawa mereka keluar dari Mesir, dan menjaga serta melindungi umat Israel itu melalui Musa, hamba-Nya. Dengan menceriterakan semua itu, diharapkan bahwa bukan hanya mereka yang melihat peristiwa itu, yang setia melakukan hukum-hukum dan ketentuan Allah, tetapi juga anak-cucu mereka. Maksudnya supaya bukan hanya mereka yang menyaksikan perbuatan besar Allah di padang gurun itu yang selamat memasuki Tanah Terjanji, tetapi juga anak-cucu mereka yang menetap di Tanah Terjanji itu, tetap dapat tinggal terus selamanya di sana, karena menaati ketentuan dan hukum-hukum Allah, yang diajarkan oleh Musa.
Ziarah menuju Kerajaan Allah
Dalam Khotbah di Bukit Yesus berbicara tentang Hukum Taurat, yang harus diikuti dengan setia dan dengan teliti, supaya tidak ada satupun ketentuan yang dilupakan. Seperti halnya pesan Musa kepada Umat Israel, supaya taat setia kepada hukum-hukum dan ketentuan Allah, demikian juga hal yang sama diminta oleh Yesus kepada siapapun yang mau masuk ke dalam Kerajaan Allah. Kata-Nya, “Sungguh, selama belum lenyap langit dan bumi ini, satu iotapun atau satu titikpun tidak akan ditiadakan dari Hukum Taurat, sebelum semuanya terjadi. Karena itu siapa yang meniadakan salah satu perintah Taurat sekalipun yang paling kecil, dan mengajarkannya demikian kepada orang lain, ia akan menduduki tempat yang paling rendah di dalam Kerajaan Surga. Tetapi siapa yang melakukan dan mengajarkan segala perintah Taurat, ia akan menduduki tempat yang tinggi di dalam Kerajaan Surga” (Matius 5:18-19).
Hukum & Ketentuan Allah sebagai pintu masuk
Dari Kitab Ulangan dan Penginjil Matius yang kita bacakan hari ini, kita melihat bahwa Hukum Taurat dan aneka perintah dan ketentuan Tuhan, berfungsi sebagai “semacam pintu masuk” baik pintu masuk ke Tanah Terjanji di Kanaan, maupun pintu masuk untuk Tanah terjanji bagi umat Allah Perjanjian baru, yakni Kerajaan Surga.
Saudaraku terkasih, mari kita hayati hukum-hukum dan perintah serta ketentuan Tuhan Allah kita, selama Masa Prapaskah ini, supaya kita dapat masuk ke dalam Perayaan Paskah di dunia ini, tetapi juga pada akhirnya masuk ke dalam Paskah Raya di dalam Kerajaan Surga, di mana Tuhan kita Yesus Kristus akan memerintah sebagai Pemenang atas maut. Amin! (RMG).
(RD. Marcel Gabriel – Imam Keuskupan Pangkalpinang)
Doa Persembahan Harian
Allah, Bapa kami, kepada-Mu kupersembahkan hari ini. Kuhunjukkan semua doa, pikiran, perkataan, tindakan maupun suka-dukaku hari ini dalam kesatuan dengan Putra-Mu Yesus Kristus, yang senantiasa mempersembahkan Diri-Nya dalam Ekaristi bagi keselamatan dunia. Kiranya Roh Kudus, yang menjiwai Yesus, juga menjadi Pembimbing dan Kekuatanku hari ini sehingga aku siap sedia menjadi saksi Kasih-Mu.
Bersama Santa Maria, Bunda Yesus dan Bunda Gereja, secara khusus aku berdoa bagi ujud-ujud Bapa Suci dan para rasul doa Gereja Indonesia untuk bulan ini:
Ujud Gereja Universal:Para korban pelecehan – Kita berdoa untuk mereka yang menjadi korban tindak pelecehan kekerasan oleh anggota-anggota Gereja, semoga mereka mendapatkan bantuan konkret dari dalam Gereja sendiri atas kesakitan dan penderitaannya.
Ujud Gereja Indonesia: Menggereja dengan perjumpaan – Kita berdoa, semoga warga gereja bangkit untuk hadir dan aktif secara fisik dalam ibadat-ibadat gerejani dan perayaan Ekaristi, sehingga hidup menggereja dapat dihayati sebagai perjumpaan, kehadiran, dan persaudaraan sosial yang nyata.
Amin
Sangat menginspirasi buat saya pribadi,semoga saya dikuatkan Tuhan untuk dapat melakukan perintah Nya🙏
Terimakasih Romo
Berkarya lah selalu bagi kami Umat Allah🙏
Berkah Dalem😇🥰
SukaSuka