Renungan Harian Misioner
Kamis Pekan Paskah VII, 25 Mei 2023
P. S. Beda Verabilis, S. Gregorius VII, S. Maria Magdalena dr Pazzi
Kis. 22:30; 23:6-11; Mzm. 16:1-2a,5,7-8,9-10,11; Yoh. 17:20-26
Misi: Membangun persekutuan barisan pengikut Kristus untuk mengembangkan gerakan pewartaan dengan mengefektifkan semua potensi yang ada.
Sesama sahabat misioner yang terkasih, ziarah rohani kita kini memasuki suatu terowongan rohani yang begitu luas, terang-benderang dan indah yakni doa Yesus demi persatuan kita, dan keberanian memberitakan KERAJAAN ALLAH , dengan menggunakan semua potensi yang kita miliki.
Kisah Para Rasul hari ini, menampilkan kemampuan Paulus dalam menggunakan pengetahuannya untuk memberitakan Kristus di hadapan dua komunitas yang sangat berseberangan doktrin yakni komunitas Farisi dan Saduki. Kaum Saduki tidak mengakui adanya kebangkitan, dan tidak ada malaikat atau roh. Sementara, kalangan Farisi mengakui keduanya.
Tingkat pengetahuan Paulus yang mumpuni, serta kemampuannya menata logika dan retorika mampu membongkar kongsi sosial dan iman antara komunitas Farisi dan Saduki, yang dapat juga dikatakan sebagai konflik yang membawa berkat dan rahmat bagi karya pewartaan Paulus. Apakah kedua komunitas yang berdiri pada garis spiritual serta keyakinan yang berbeda itu bisa masuk dalam suatu ruang persekutuan dan keselarasan keyakinan? Rupanya, pertanyaan ini terjawab oleh doa Yesus dalam Injil Suci menurut Yohanes.
Pada bagian ini, Yesus berdoa agar para Murid-Nya bersatu, berpedoman pada persatuan Yesus dengan Bapa di Surga, dan persekutuan itu berkekuatan Kasih Allah. Dengan Kasih Allah, para Murid akan bersatu dan tinggal bersama Yesus, Sang Guru. Buah persekutuan para murid serta kebersamaan dengan Yesus Sang Guru adalah memandang kemuliaan Allah. Inilah ungkapan kerinduan serta denyutan nadi perjuangan misi Yesus yang digemakan melalui Doa-Nya yang begitu sempurna dan indah.
Sesama sahabat misioner yang terkasih, karena keberanian Paulus dalam bersaksi, Tuhan memberi peneguhan: “Kuatkan hatimu”, sembari mempercayakan misi universal kepada Paulus: “… demikian juga hendaknya, engkau pergi bersaksi di Roma.” Perintah ini menandakan suatu gerakan misi universal yang mempersatukan semua orang dalam Kristus untuk memandang kemuliaan Allah. Pada perspektif inilah Paulus meniadakan segmen Farisi dan Saduki, kemudian menghadirkan komunitas persekutuan kasih dalam Kristus.
Sesungguhnya Doa Yesus ini merupakan seruan bahkan jeritan kecemasan hati Sang NABI akan perpecahan, konflik bahkan bencana sosial yang bakal melumpuhkan peserkutuan dan kasih persaudaraan di antara kita sebagai para pengikut-Nya; dan sebagai warga masyarakat yang merindukan persekutuan dan perdamaian. Yang menjadi gegap-gempita kerinduan Yesus adalah persekutuan di antara kita sebagai sesama pengikut-Nya, terciptanya suatu komunitas baru yang dipersatukan dalam kasih Allah, yang setia dalam peziarahan untuk memandang kemuliaan Allah.
Berhadapan dengan dunia yang kian riuh dengan konflik, perpecahan, kekerasan, keegoan, kesombongan bahkan berbagai jenis kejahatan yang menguasai alam nalar, cita rasa, bertutur dan bertindak; kita semestinya berkanjang dalam doa, mohon pertolongan Tuhan agar persekutuan kita sebagai pengikut Kristus semakin kokoh, juga persatuan kita dengan kaum beriman lain dalam semangat keberagaman dan keberbedaan sebagai anak-anak Allah semakin indah dipintal dan ditenun.
Kita dipanggil untuk menyerukan semangat persahabatan, kekeluargaan, serta keterlibatan aktif dalam kebersamaan. Kerinduan Yesus akan persekutuan kita serta kecemasan-Nya akan ancaman yang menggerogoti kasih dan persekutuan kita sejatinya adalah kerinduan dan kecemasan kita juga.
Mari menabur kasih Allah untuk menghadirkan persekutuan, sembari memangkas konflik buah kebencian dan kesombongan. Amin.
(RP. Hiasintus Ikun, CMF – Dirdios KKI Keuskupan Palangkaraya)
Doa Persembahan Harian
Allah, Bapa kami, kepada-Mu kupersembahkan hari ini. Kuhunjukkan semua doa, pikiran, perkataan, tindakan maupun suka-dukaku hari ini dalam kesatuan dengan Putra-Mu Yesus Kristus, yang senantiasa mempersembahkan Diri-Nya dalam Ekaristi bagi keselamatan dunia. Kiranya Roh Kudus, yang menjiwai Yesus, juga menjadi Pembimbing dan Kekuatanku hari ini sehingga aku siap sedia menjadi saksi Kasih-Mu.
Bersama Santa Maria, Bunda Yesus dan Bunda Gereja, secara khusus aku berdoa bagi ujud-ujud Bapa Suci dan para rasul doa Gereja Indonesia untuk bulan ini:
Ujud Gereja Universal: Gerakan-gerakan dan Kelompok-kelompok Gerejawi – Kita berdoa semoga gerakan-gerakan dan kelompok-kelompok Gerejawi menemukan kembali misi evangelisasi mereka setiap hari, dan menempatkan karisma mereka pada setiap pelayanan bagi mereka yang membutuhkan di dunia ini.
Ujud Gereja Indonesia: Kebijaksanaan Maria – Kita berdoa, semoga para ibu dan kaum perempuan bersedia meneladan Bunda Maria, sehingga mereka menjadi sabar dan bijaksana, rela berkorban dan percaya bahwa karena pertolongan Tuhan, apa yang tidak mungkin menjadi mungkin terjadi bagi kehidupan anak-anak dan lingkungannya.
Amin