Remaja Bermisi – Berjalan dalam Tugas Perutusan

Bermisi berarti keluar meninggalkan kenyamanan

Jumat, 22 Desember 2023, kegiatan Mentawai Pilgrimage dibuka dengan ibadat pagi bersama. Setelah ibadat, para remaja Teens School of Mission (T-SoM) Karya Kepausan Indonesia dipersiapkan untuk tugas mereka di Mentawai nanti. Sesi Alur Proses Mentawai ini dibawakan oleh RP. Petrus Suparman, OSC (Dirdios KKI Keuskupan Bandung). Romo mengingatkan para remaja agar sabar selama bermisi, jika menjumpai hal-hal yang dirasakan sulit dan situasi yang tidak sesuai dengan harapan mereka. Menjelaskan tema “Mentawai Pilgrimage”, Romo mengatakan bahwa perjalanan misi para remaja T-SoM ini adalah perziarahan iman di pulau Mentawai. Untuk itu para remaja diminta untuk menyiapkan diri dan hati untuk berjalan bersama Tuhan mengemban misi mereka membantu pelayanan pastoral perayaan Natal di stasi-stasi terpencil.  

Kisah inspiratif – Intuisi Remaja Misioner

RP. Alfonsus Widhi , SX, Dirdios KKI Keuskupan Padang menjelaskan lokasi tempat para remaja akan bermisi. Romo lalu membagikan kisah mengenai seorang anak, penduduk asli Mentawai: Abidan. Kisah inspiratif ini memperlihatkan betapa intuisi seorang anak kecil yang secara polos tertarik mengikuti imam yang singgah di pulau tempatnya hidup akhirnya membuat anak itu mau mengikuti Yesus. Penyerahan dirinya ini kemudian diikuti oleh penyerahan diri ayahnya, yang merupakan ketua suku. 

Setelah sesi pertama, para remaja berkumpul dengan kelompok masing-masing sesuai stasi yang akan mereka tuju nantinya. Dalam kelompok mereka berdiskusi mengenai apa yang akan mereka lakukan dalam acara atau kegiatan perayaan Natal di stasi. 

(Budi Ingelina – Biro Nasional Karya Kepausan Indonesia)

Satu respons untuk “Remaja Bermisi – Berjalan dalam Tugas Perutusan

Tinggalkan Balasan ke Jemi Tafuli Batalkan balasan