Renungan Harian Misioner
Rabu, 17 April 2024
P. S. Klara Gambacorta OP
Kis 8:1b-8; Mzm 66:1-3a,4-5,6-7a; Yoh 6:35-40 atau dr RUybs
Sesudah mendengar banyak cerita dari para Rasul, banyak sekali murid Kristus, yang bergembira sekali, karena jelas, bahwa Yesus Kristus sungguh Mesias, dan siap hadir di tengah-tengah para umat-Nya. Mereka terkenang masa sekitar Abraham, Ishak, Yakub: ketika hidup para leluhur dikelilingi berkah Allah. Sejarah sesudah sampai di Gunung Sion dan bersatu dengan Raja Daud serta anak cucunya membawa Kabar Yang Menggembirakan. Yang menyedihkan adalah: masih adanya orang-orang yang menyusahkan hidup mereka. Penyiksaan ada di sekitar mereka. Oleh sebab itu, tidak henti-hentinya mereka berdoa agar senantiasa dianugerahi tanda-tanda cinta Allahnya.
Bacaan I: Kis. 8:1b-8 umat berduka karena Stefanus dibunuh dan sesudah itu masih ada pula duka di antara murid Kristus yang bersengsara. Para Rasul dan murid-muridnya kadang kala mendapat kesusahan. Dalam suasana itu, Filippus memberi teladan kepada murid lain, agar tidak henti-hentinya mewartakan Kabar Gembira dalam Tuhan Yesus Kristus. Mereka mengalami “duka-cinta”. Mereka mencoba terus untuk mempercayai janji Tuhan: mewartakan Kabar Gembira dan dijaga Tuhan. Maka Filipus mendapat karunia, berupa menjaga saudara-saudara lain untuk berada dalam damai dan sejahtera. Tuhan benar-benar tidak meninggalkan. Di masa sekarang pun, murid Kristus diajak percaya pada-Nya.
Bacaan Injil: Yoh. 6:34-50 mengingatkan para murid dan Rasul-rasul, bahwa cukup lama mereka didampingi Tuhan Yesus, merasakan Kabar Gembira, ketika tak sedikit orang berduka yang dihibur, orang sakit disembuhkan, bahkan orang mati dihidupkan kembali. Suasana itu menghidupkan pengharapan mereka, akan masa depan yang dilingkup Roh Kasih dan Penyelenggaraan Ilahi. Suasana itu meneguhkan para murid, bahwa Allah Bapa di surga, tetap menyelenggarakan hidup mereka dan mempersatukan siapa pun yang mengimani Allah, apakah dari Yehuda, Israel atau dari suku bangsa lain. Dalam suasana itu, hati mereka damai dan merasa sejahtera; tanpa takut ditinggalkan Allah Yang Mahakasih. Di masa kita sekarang: boleh tetap merasakan Penyelenggaraan Ilahi dan saling menguatkan iman, tanpa putus asa.
Marilah kita berdoa: “Kemuliaan kepada Bapa dan Putra dan Roh Kudus…..”
(RP. B.S. Mardiatmadja, SJ – Dosen STF Driyarkara)
Doa Persembahan Harian
Allah, Bapa kami, kepada-Mu kupersembahkan hari ini. Kuhunjukkan semua doa, pikiran, perkataan, tindakan maupun suka-dukaku hari ini dalam kesatuan dengan Putra-Mu Yesus Kristus, yang senantiasa mempersembahkan Diri-Nya dalam Ekaristi bagi keselamatan dunia. Kiranya Roh Kudus, yang menjiwai Yesus, juga menjadi Pembimbing dan Kekuatanku hari ini sehingga aku siap sedia menjadi saksi Kasih-Mu.
Bersama Santa Maria, Bunda Yesus dan Bunda Gereja, secara khusus aku berdoa bagi ujud-ujud Bapa Suci dan para rasul doa Gereja Indonesia untuk bulan ini:
Ujud Gereja Universal: Peran perempuan – Semoga martabat dan nilai tinggi perempuan diakui di setiap budaya, dan semoga diskriminasi yang mereka alami di berbagai belahan dunia diakhiri.
Ujud Gereja Indonesia: Kesehatan mental – Semoga masyarakat kita memiliki kepekaan untuk mengenali orang dengan masalah kesehatan mental dan orang dengan gangguan jiwa, serta melakukan upaya nyata untuk membantu mereka agar tetap memelihara imannya.
Amin
